Monumen Nasional (monas) Jakarta pada hari Minggu
Monumen Nasional (monas) Jakarta pada hari Minggu. Hari Minggu dimanfaatkan warga Jakarta dan sekitarnya untuk olahraga. Tempat-tempat yang biasanya menjadi titik kumpul warga olahraga Monas, Bundaran HI dan Senayan.
Saat hari Minggu monas sudah dibuka dari pagi hari, banyak warga jakarta yang memanfaatkan monas untuk olahraga, di monas terdapat beberapa fasilitas olahraga yang bisa dimanfaatkan warga secara gratis. Warga tinggil membawa alatnya saja.
Beberapa fasilitas yang bisa dimanfaatkan warga ada lapangan bola voli, lapangan basket dan fasilitas gym yang terbuka walaupun tidak lengkap. Selain fasilitas yang tersedia warga juga ada yang membawa perlengkapan sendiri biasanya warga membawa raket untuk bulutangkis.
Banyak kegiatan olahraga yang bisa dilakukan di monas dengan lapangan yang cukup luas dan bisa menampung ribuan orang. Paling banyak orang memanfaatkan lapangan monas untuk lari pagi, penampilan yang lari pagi susah dibedakan antara pelari profesional dan pelari bisa yang ikut olahraga.
Pakaian olahraga yang dikenakan bukan kaleng-kaleng mereka menggunakan kelengkapan olahraga lari mulai dari tutup kepala sampai dengan alas kaki mirip seperti pelari profesional. Pelari mengelilingi monas beberapa kali sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan untuk mengeluarkan keringat.
Dengan lapangan yang cukup luas warga bisa melakukan aktivitas olahraga dengan berbagai cara. Selain olah raga diatas ada juga warga yang membawa perlengkapan sound system untuk olahraga senam. Senam yang warga tampilkan juga bervariasi sesuai dengan irama yang instruktur yang memberi komando.
Peserta senam warga yang membutuhkan lapangan, mereka dari rumah sudah membawa perlengkapan dan peserta. Ada juga instruktur senam di lapangan monas difasilitasi oleh sponsor. Peserta yang ikut senam biasanya yang sedang olahraga di monas ikut bergabung ramai-ramai dengan yang lainnya.
Olga menggunakan sepeda ontel
Monumen Nasional (monas) Jakarta pada hari Minggu. Tidak ketinggalan yang olahraga pagi di monas menggunakan sepeda mulai dari anak-anak sampai orang tua. Yang olahraga menggunakan sepeda ada kelompok orang tua (aki-aki) kelengkapan sepedanya beda dengan yang lain dan nyentrik, ada yang melengkapi sepedanya dengan sound system dan sepanjang jalan memutar lagu, ada juga yang menggunakan sepeda ala pejuang tahun 45.
Baca juga Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia, kampanyekan kebanggaan menggunakan kebaya
Kelompok pesepeda ini menggunakan sepeda ontel tunggangannya. Sepeda yang mereka bawa sepeda yang sudah puluhan tahun dan memiliki nilai sejarah dan menjadi kebanggan buat mereka lengkap dengan aksesoris.
Pengendara sepeda ontel ini kalau dilihat dari penampilan sudah cukup tua (aki-aki) usia sekitar 60 s/d 70 tahun. Mereka masih kelihatan segar dah happy, mungkin ini salah satu kebahagiaan mereka dengan kelompoknya melakukan kompoy sepanjang jalan car free day.
Saat aki-aki ini berhenti naik sepeda, karena ada sepeda yang dilengkapi dengan sound system. Langsung joged-joged sambil nyanyi-nyanyi di hadapan puluhan orang yang sedang car free day tanpa malu-malu malah terkesan happy sekali.
Emang penampilan mereka cukup nyentrik dan menarik perhatian warga yang sedang car free day, diantara mereka yang menyaksikan ada yang senyum-senyum bahkan tertawa-tawa membuat happy yang melihat dan yang ikut menyaksikan juga ikut senang.
