Sekolah GHAMA kembali menggelar program Smart Parenting, sebuah kegiatan edukasi yang bertujuan memberikan wawasan kepada orang tua dan wali murid tentang pentingnya membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak. Dengan tema “Pentingnya Parent-Child Bonding di Masa Depan”, acara ini berlangsung selama dua hari berturut-turut, yaitu pada hari Jumat dan Sabtu. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Setiyo Ismoyo, S.IP, yang berbicara di hadapan para orang tua, wali murid, siswa-siswi, dan jajaran direksi sekolah GHAMA.
Hari Pertama: Edukasi untuk Orang Tua Tingkat Dasar dan Menengah
Hari Jumat, acara ini dihadiri oleh orang tua dan wali murid dari tingkat SMP Gelora, SD Islam GHAMA Junior, dan SMP Islam GHAMA Al Fatih. Dalam sesi ini, Setiyo Ismoyo menyampaikan pentingnya membangun kedekatan emosional antara orang tua dan anak, terutama dalam usia pertumbuhan yang sangat kritis.
Menurut Setiyo Ismoyo, hubungan yang kuat antara orang tua dan anak memberikan berbagai manfaat, seperti peningkatan rasa percaya diri anak, kemampuan untuk mengelola emosi, dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup. “Parent-child bonding adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya berpengaruh pada masa kecil anak, tetapi juga membentuk karakter mereka di masa depan,” ujar Setiyo.
Dalam sesi interaktif, para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman. Salah satu orang tua peserta, Ibu Rina, mengungkapkan bahwa ia merasa terbantu dengan materi yang disampaikan. “Saya jadi lebih paham pentingnya meluangkan waktu berkualitas bersama anak, meskipun hanya sekadar makan malam bersama atau mendengarkan cerita mereka,” tuturnya.
Hari Kedua: Fokus pada Orang Tua Tingkat Lanjutan
Hari Sabtu, giliran para orang tua dan wali murid dari SMA Islam GHAMA Ar Rasyid, SMK Industri Kreatif GHAMA Caraka, SMK Nasional Depok, dan SMK Ekonomika yang hadir. Dalam sesi ini, pembahasan lebih difokuskan pada tantangan yang dihadapi orang tua dalam mendampingi anak-anak usia remaja hingga dewasa muda.
Setiyo Ismoyo menjelaskan bahwa masa remaja adalah periode transisi yang penuh dengan dinamika, baik dari segi emosional maupun sosial. Orang tua perlu menjadi pendengar yang baik dan memberikan dukungan tanpa menghakimi. “Ketika anak merasa didukung, mereka akan lebih terbuka untuk berbagi masalah dan mencari solusi bersama,” jelas Setiyo.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya komunikasi dua arah yang efektif. Orang tua diajak untuk menggunakan pendekatan yang empatik dan menghindari gaya komunikasi yang otoriter. “Remaja cenderung lebih responsif jika merasa dihargai dan dipahami,” tambahnya.
Kreativitas Siswa-Siswi Sekolah GHAMA
Tidak hanya sesi edukasi, acara Smart Parenting ini juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan seni dari siswa-siswi Sekolah GHAMA. Mulai dari tarian tradisional, musik akustik, hingga drama pendek yang mengangkat tema keluarga, semua penampilan ini mendapat apresiasi meriah dari para peserta.
Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah tari Saman yang dibawakan oleh siswa-siswi SMP Islam GHAMA Al Fatih. Dengan gerakan yang serasi dan penuh energi, penampilan ini menjadi simbol harmoni dan kerja sama, nilai-nilai yang juga relevan dalam membangun hubungan keluarga.
Bazar Makanan dan Minuman Kreatif
Sebagai bagian dari acara, diselenggarakan pula bazar makanan dan minuman yang merupakan hasil kreasi siswa-siswi Sekolah GHAMA. Beragam jajanan, mulai dari kue tradisional hingga minuman modern, disajikan dengan penuh kreativitas. Bazar ini tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan keterampilan siswa dalam bidang kuliner, tetapi juga memberikan pelajaran tentang kewirausahaan.
Pak Ari, salah satu orang tua murid, menyampaikan kesannya tentang bazar ini. “Kegiatan seperti ini sangat positif. Anak-anak tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga praktik langsung bagaimana cara menjual produk dan berinteraksi dengan pembeli,” ujarnya.
Baca juga: Smart Parenting GDS Online dengan tema “Hidup Bergerak Berjuang”
Penyerahan Laporan Hasil Belajar
Setelah mengikuti rangkaian acara Smart Parenting, para orang tua siswa juga mendapatkan kesempatan untuk mengambil laporan hasil belajar putra-putri mereka untuk semester 1 tahun pelajaran 2024/2025. Momen ini menjadi waktu yang tepat bagi orang tua untuk berdiskusi langsung dengan guru tentang perkembangan akademik dan karakter anak di sekolah.
Ibu Santi, salah satu wali murid, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan ini. “Melalui acara ini, saya tidak hanya mendapatkan ilmu tentang parenting, tetapi juga bisa mengetahui sejauh mana perkembangan anak saya di sekolah. Saya merasa lebih termotivasi untuk mendukung anak saya dalam mencapai potensi terbaiknya,” katanya.
Baca juga: Smart Parenting dalam Mendidik Anak
Penutup: Investasi untuk Masa Depan Anak
Kegiatan Smart Parenting yang digelar oleh Sekolah GHAMA ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung terciptanya hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak. Dengan tema “Pentingnya Parent-Child Bonding di Masa Depan,” acara ini mengingatkan bahwa membangun hubungan emosional yang kokoh adalah fondasi penting untuk masa depan yang lebih baik.
Dalam penutupannya, Setiyo Ismoyo memberikan pesan kepada seluruh peserta. “Parenting adalah perjalanan panjang yang penuh dengan pembelajaran. Tidak ada orang tua yang sempurna, tetapi dengan usaha dan niat yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,” ujarnya.
Melalui program seperti ini, Sekolah GHAMA menunjukkan komitmennya dalam mendampingi orang tua untuk bersama-sama mendidik generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan sosial. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk menyelenggarakan program serupa.
