Perusahaan Tambang Minyak Negara (PTMN).

Perusahaan Tambang Minyak Negara (PTMN)

Perusahaan Tambang Minyak Negara (PTMN). Minyak bumi tidak bisa dipisahkan dari perjuangan bangsa ini. Setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, 17 Agustus 1945, tugas seluruh komponen bangsa adalah mempertahankan kemerdekaan dan mewujudkan kedaulatan atas tanah air beserta seluruh kekayaan alamnya.

Perusahaan Tambang Minyak Negara (PTMN). Penguasaan atas bumi, air, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Jauh sebelum Perang Dunia II dan perang kemerdekaan, perusahaan-perusahaan minyak asing telah membangun kilang minyak di beberapa tempat di Indonesia seperti Wonokromo, Pangkalan Brandan, Cepu, Balikpapan, Plaju, dan Sungai Gerong.

Kilang Minyak Indonesia

Kilang minyak (oil refinery) adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia.

Produk-produk utama yang dihasilkan dari kilang minyak antara lain minyak bensin (gasoline), minyak diesel, minyak tanah (kerosin). Kilang minyak merupakan fasilitas industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas pendukungnya. 

Selain itu, pembangunannya membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun pada pelaksanaannya perusahaan atau pabrik ini bisa menjadi pusat keunggulan ekonomi negara. 

Bagaimanakah proses dalam kegiatan kilang minyak? Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum diproses umumnya tidak begitu bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, minyak mentah tersebut harus diproses terlebih dahulu di dalam kilang minyak.

Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks dan tersusun dari berbagai senyawa hidrokarbon. Di dalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat. 

Pusat Keunggulan Ekonomi Negara

Ada beberapa perusahaan di Indonesia yang berkaitan dengan operasi kilang minyak ini. Perusahaan tersebut dapat dikategorikan sebagai salah satu pusat keunggulan ekonomi negara kita.

Indonesia saat ini mengimpor banyak sekali minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM), pasalnya selain kebutuhan BBM tinggi, produksi minyak dan kapasitas kilang yang dimiliki tidak cukup.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor minyak pada Maret 2014, impor hasil minyak (Bahan Bakar Minyak/BBM) mencapai US$ 2,3 miliar. Angka tersebut naik 11,51% atau US$ 3 juta dibandingkan dengan Februari 2014 yang mencapai US$ 2 miliar.

Jumlah kapasitas kilang yang terpasang di Indonesia sendiri hanya mencapai 1 juta barel per hari, sementara kebutuhan BBM di Indonesia diperkirakan mencapai 1,5 juta barel per hari. Beberapa contoh kilang minyak di Indonesia sebagai berikut.

Gambar. Unit Pengolahan IV Cilacap merupakan salah satu unit pengolahan di tanah air (foto/istimewa)

1). Kilang Pangkalan Brandan

Kilang tersebut milik Pertamina dengan nama Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Kapasitas kilang ini mencapai 5.000 barel per hari, sayangnya kilang ini sudah ditutup sejak awal 2007 karena tidak cukupnya pasokan minyak mentah maupun gas.

Apalagi kilang ini sudah sangat tua. Unit pengolahan minyak Pangkalan Brandan memiliki sejarah panjang sebagai pelopor dimulainya eksplorasi minyak di Indonesia. Pangkalan Brandan sudah ada sejak 1883, ketika konsesi pertama pengusahaan minyak diserahkan Sultan Langkat kepada Aeilko J. Zijlker untuk daerah Telaga Said dekat Pangkalan Brandan. 

Pada tahun 1892, kilang minyak di Pangkalan Brandan yang dibangun Royal Dutch mulai berjalan. Selanjutnya pada 1901 saluran pipa Perlakโ€“Pangkalan Brandan selesai dibangun. 

Baru pada 1945, lapangan minyak sekitar Pangkalan Brandan diserahkan pihak Jepang atas nama sekutu kepada bangsa Indonesia. Sejarah Pangkalan Brandan yang panjang sempat membuat masyarakat menolak keputusan Pertamina itu.

2). Kilang Dumai/Sei Pakning di Riau

Kapasitas kilang Dumai mencapai 127.000 barel per hari. Berbagai produk bahan bakar Minyak (BBM) dan Non Bahan Bakar Minyak (BBM) telah dihasilkan dari kilang Putri Tujuh Dumaiโ€“Sungai Pakning dan telah didistribusikan ke berbagai pelosok tanah air dan mancanegara.

Kilang ini dimiliki oleh Pertamina dengan nama Pertamina Unit Pengolahan II Dumai. Kilang Plaju, Sumatera Selatan. Kilang minyak milik Pertamina ini memiliki kapasitas produksi mencapai 133.000 barel per hari. Kilang ini terintegrasi dengan kilang Petrokimia, dan memproduksi produk-produk Petrokimia yaitu Purified Terephthalic Acid (PTA) dan Paraxylene.

3). Kilang Cilacap

Unit Pengolahan IV Cilacap merupakan salah satu unit pengolahan di tanah air, yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348.000 barrel/hari, dan terlengkap fasilitasnya. 

Kilang ini bernilai strategis karena memasok 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Selain itu kilang ini merupakan satu-satunya kilang di tanah air yang memproduksi aspal dan base oil untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di tanah air.

4). Kilang Balikpapan

Kilang yang berada di Kalimantan Timur memiliki kapasitas produksi sebanyak 260.000 barel per hari. Kilang minyak ini terletak di tepi teluk Balikpapan, meliputi areal seluas 2,5 km persegi.

Kilang minyak ini terdiri dari unit kilang minyak Balikpapan 1 dan unit kilang minyak Balikpapan 2. Tugas kilang minyak Balikpapan mengolah minyak mentah menjadi produk-produk yang siap dipasarkan yaitu BBM dan non BBM. 

Baca juga Peta sebaran kilang minyak potensi sumber daya alam Indonesia

5). Kilang Kasim

Kilang BBM Kasim dibangun di atas areal seluas kurang lebih 80 hektar. dan terletak di desa Malabam kecamatan Seget kabupaten Sorong, Papua bersebelahan dengan Kasim Marine Terminal (KMT) Petrochina, kurang lebih 90 km sebelah selatan kota Sorong.

Kilang tersebut mulai beroperasi sejak Juli 1997 sampai saat ini. Kilang BBM Kasim mengolah crude lokal produksi daerah kepala burung Papua. Lokasi Kilang BBM ini dipilih di sekitar area Petrochina dengan dasar pertimbangan sebagai berikut

  1. Menghemat biaya transportasi karena dekat dengan sumber bahan baku (crude) dan pasar.
  2. Mengurangi biaya investasi dengan memanfaatkan beberapa fasilitas yang tersedia di area petroChina antara lain dermaga, akses jalan, dan tangki.
  3. Tersedianya area dengan luas yang cukup untuk pengembangan kilang BBM Kasim pada waktu yang akan datang
  4. Lokasi kilang di tengah hutan (jauh dari pemukiman penduduk).

Kilang BBM Kasim mempunyai kapasitas 10.000 barel/hari, dirancang untuk mengolah crude (minyak mentah), walio (60%), dan Salawati (40%). Dari total produksi BBM RU VII dapat memberi kontribusi sekitar 15% dari total kebutuhan MALIRJA (Maluku dan Irian Jaya).

6). Kilang Balongan

Kilang ini merupakan kilang paling terakhir dibangun Pertamina dari tujuh kilang yang dimiliki Pertamina. RU VI Balongan mulai beroperasi sejak 1994. Kilang ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar ยฑ200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma.

Bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Provinsi Riau. Kilang ini memproduksi seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosin (Minyak Tanah), LPG, Propylene.

Pertamina RU VI mempunyai kontribusi yang besar dalam menghasilkan pendapatan baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara. Selain itu RU VI Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.

7). Kilang Cepu

Perusahaan Tambang Minyak Negara (PTMN). Pada tanggal 5 Oktober 1945 berdasarkan maklumat Menteri Kemakmuran nomor 5, daerah perminyakan Cepu secara resmi menjadi perusahaan Tambang Minyak Negara. Tugasnya menjamin pengadaan BBM untuk rakyat dan pertahanan di Jawa.

Perusahaan Tambang Minyak Negara (PTMN) Cepu adalah salah satu perusahaan yang dapat membantu pemerintah dalam hal BBM yang banyak sekali manfaatnya bagi angkatan perang. Kilang minyak Cepu ditopang 6 lapangan minyak yaitu Kewenangan, Nglondo, Ledok, Semanggi, Tapen, dan Tambakrejo. 


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

asean budaya imperialisme indonesia islam kebudayaan kerajaan islam kolonial kolonialisme Kondisi geografis konflik masyarakat nasionalisme negara nusantara pancasila pelajaran ips pendidikan pengaruh islam penjajahan Penjelajahan samudra Penyebaran Islam Politik puasa ramadhan sejarah sejarah islam Sekolah