Istana Merdeka adalah salah satu bangunan paling bersejarah di Indonesia. Sebagai pusat pemerintahan negara dan kediaman resmi Presiden Republik Indonesia, istana ini menjadi simbol kedaulatan bangsa. Pembangunannya dimulai pada era kolonial Belanda dan mengalami berbagai perubahan seiring berjalannya waktu. Artikel ini akan membahas sejarah pembangunan Istana Merdeka, dari masa kolonial hingga perannya dalam pemerintahan Indonesia setelah merdeka.
Era Kolonial: Awal Pembangunan Istana Merdeka
Latar Belakang Pembangunan
Pada abad ke-19, pemerintah kolonial Belanda merasa perlu untuk membangun istana yang lebih representatif di Batavia (sekarang Jakarta). Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat itu, James Loudon, memprakarsai pembangunan istana baru untuk menggantikan Istana Negara yang telah ada sebelumnya.
Proses Pembangunan
Pembangunan dimulai pada tahun 1873 dan selesai pada tahun 1879. Arsitek Belanda yang menggarap proyek ini mengadopsi gaya arsitektur neoklasik yang populer di Eropa pada masa itu. Istana ini awalnya diberi nama Paleis van de Gouverneur-Generaal dan digunakan sebagai kediaman resmi gubernur jenderal Hindia Belanda.
Ciri Arsitektur Awal
- Gaya Neoklasik Eropa: Ditandai dengan pilar-pilar besar, langit-langit tinggi, dan desain simetris.
- Material Bangunan: Menggunakan marmer dan kayu berkualitas tinggi yang diimpor dari Eropa.
- Taman Luas: Mengikuti konsep istana kerajaan Eropa, dengan halaman yang luas dan pohon-pohon tropis.
Masa Peralihan: Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang
Perubahan Fungsi Istana
Ketika Perang Dunia II pecah, Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang pada tahun 1942. Istana Merdeka pun diambil alih oleh pemerintah pendudukan Jepang dan digunakan sebagai pusat administrasi mereka. Pada periode ini, banyak simbol kolonial dihapus, tetapi struktur utama bangunan tetap dipertahankan.
Kemerdekaan Indonesia dan Peran Istana Merdeka
Proklamasi Kemerdekaan
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Meskipun proklamasi tidak dilakukan di Istana Merdeka, bangunan ini kemudian menjadi simbol penting dalam perjalanan bangsa. Setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada tahun 1949, Istana Merdeka secara resmi menjadi kediaman dan kantor presiden.
Baca juga: Latar Belakang G30S PKI