Home » Sejarah » Peristiwa Bersejarah di Istana Merdeka: Dari Proklamasi hingga Reformasi
Posted in

Peristiwa Bersejarah di Istana Merdeka: Dari Proklamasi hingga Reformasi

Peristiwa Bersejarah di Istana Merdeka: Dari Proklamasi hingga Reformasi (ft/istimewa)
Peristiwa Bersejarah di Istana Merdeka: Dari Proklamasi hingga Reformasi (ft/istimewa)

Istana Merdeka merupakan salah satu bangunan paling bersejarah di Indonesia yang menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting sejak masa kemerdekaan hingga era reformasi. Peristiwa Bersejarah di Istana Merdeka, sebagai pusat pemerintahan banyak keputusan dan momen krusial dalam sejarah bangsa terjadi di istana ini. Artikel ini akan membahas berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi di Istana Merdeka, mulai dari proklamasi kemerdekaan hingga era reformasi.

Proklamasi Kemerdekaan dan Pengakuan Kedaulatan

Proklamasi 17 Agustus 1945

Meskipun proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan di rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, Istana Merdeka tetap menjadi bagian penting dalam perjuangan kemerdekaan. Setelah proklamasi, istana ini menjadi pusat kegiatan pemerintahan Indonesia yang baru lahir.

Pengakuan Kedaulatan 27 Desember 1949

Salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi di Istana Merdeka adalah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949. Dalam upacara resmi di Istana Merdeka, Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia, yang menandai berakhirnya penjajahan secara resmi.

Era Kepemimpinan Soekarno

Pidato-Pidato Penting Soekarno

Presiden pertama Indonesia, Soekarno, sering menyampaikan pidato-pidato bersejarah di Istana Merdeka. Salah satu pidato terkenalnya adalah pidato tentang Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) serta berbagai orasi yang menyerukan semangat revolusi dan anti-kolonialisme.

Kunjungan Pemimpin Dunia

Pada masa Soekarno, Istana Merdeka menjadi tempat berlangsungnya pertemuan dengan pemimpin dunia, seperti Presiden Uni Soviet Nikita Khrushchev dan Presiden Amerika Serikat Richard Nixon. Istana ini juga menjadi pusat diplomasi Indonesia dalam Gerakan Non-Blok.

Peristiwa G30S dan Peralihan Kekuasaan

Dampak Tragedi 30 September 1965

Setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S), situasi politik Indonesia mengalami perubahan drastis. Soekarno kehilangan kendali politiknya, dan kekuasaan perlahan beralih ke Jenderal Soeharto. Istana Merdeka menjadi saksi berbagai pertemuan politik penting yang menentukan arah baru pemerintahan Indonesia.

Pelantikan Soeharto sebagai Presiden

Pada 27 Maret 1968, Soeharto secara resmi dilantik sebagai Presiden Indonesia di Istana Merdeka. Pelantikan ini menandai dimulainya era Orde Baru yang berlangsung lebih dari tiga dekade.

Baca juga: Peristiwa G30S PKI Secara Singkat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.