Pluralitas Masyarakat Indonesia Dalam Kehidupan Sehari-hari, Bangsa Indonesia memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda namun tetap satu. Hal ini menunjukkan bahwa seharusnya Indonesia bersatu walaupun memiliki pemikiran dan kepercayaan yang berbeda-beda.
Banyak pluralitas yang terdapat dalam negara ini seperti suku, budaya, ras dan agama. Dalam kemajemukan yang bervariasi ini seharusnya Indonesia tetap memiliki satu tujuan dan hidup rukun. Saling menghargai antara sesama umat manusia adalah sebuah keharusan.
Hal ini berkaitan demi terciptanya keharmonisan dalam kehidupan. Dengan keharmonisan tersebut diharapkan tidak terjadi perselisihan didalam sebuah kelompok yang dapat memicu kerugian yang lebih besar seperti perang antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.
Tapi ada satu hal hal yang penting yaitu mengenai saling menghargai. Sebuah pemahaman yang posisinya akan sangat memengaruhi pola pikir seseorang. Meskipun cara menyikapi dari masing-masing keyakinan ini tentu berbeda.
Misalnya umat nasrani boleh mengucapkan selamat kepada umat lain dalam memperingati hari besarnya. Hal ini karena tidak ada larangan di dalam ajaran tersebut untuk melakukannya, sementara agama lain kemungkinan akan berbeda.
Cara toleransi umat muslim adalah dengan membiarkan dan tidak menganggu kegiatan ibadah agama lain yang mereka yakini, untukmu agamamu dan untukku agamaku.
Wawasan
Pluralitas Masyarakat Indonesia, penjaga dan Pengikat Pluralitas dan/Pluralisme di Indonesia antara lain: 1. Pancasila sebagai Dasar Negara/Ideologi Bangsa Indonesia 2. UUD N RI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara Indonesia 3. Semboyan Bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika” 4. Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mendeskripsikan pengertian Pluralitas masyarakat
Kata pluralitas, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ada 2 kata yang ditemukan yaitu Plural dan Pluralis. Plural memiliki makna: jamak; lebih dari satu. Pluralis memiliki makna: bersifat jamak (banyak).
Pluralitas, yang memiliki arti adalah paham yang berkaitan dengan mentoleransi segala adanya keanekaragaman yang meliputi peradaban, agama, pikiran, perbedaan agama serta adanya perbedaan budaya.
Jadi Pluralisme dapat dipahami sebagai suatu paham/ajaran/keyakinan yang menerima keanekaragaman sebagai suatu fakta/realitas. Pemahaman tentang pluralitas, pada dasarnya saling menghargai dalam memandang perbedaan.
Dengan saling menghargai tersebut diharapkan akan tercapainya saling toleransi yang mengantarkan kepada masyarakat yang harmonis. Misalnya orang muslim dan non-muslim yang mendiami suatu wilayah.
Perbedaan diantara keduanya disikapi dengan saling menghargai perbedaan yang ada diantara keduanya. Menghargai disini tentunya berdasarkan ajaran masing-masing, bagaimana disetiap ajaran menyikapi orang berbeda keyakinan. Setiap agama memiliki ajaran masing-masing dengan tata cara sesuai keyakinan.
Baca juga Upaya Menanggulangi Arus Urbanisasi yang Terjadi di Antar Negara
Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Leave a Reply