PJJ IPS KELAS 8

Perbedaan agama di Indonesia dalam Kerangka Bhineka Tunggal Ika

Perbedaan agama di Indonesia dalam Kerangka Bhineka Tunggal Ika, Pluralitas agama adalah suatu keragaman agama yang terkumpul dalam suatu masyarakat tertentu. Seseorang bisa disebut manusia yang berpluralitas (agama) jika dapat berinteraksi positif dalam lingkungan kemajemukan dalam agama tersebut.

Dengan kata lain, dalam pluralitas agama, tiap pemeluk agama dituntut untuk mengakui adanya berbagai agama. Artinya, tidak mungkin bisa disamakan antara satu dengan yang lain.

Lebih dari itu, tiap pemeluk agama tidak hanya mengakui adanya perbedaan agama, tapi juga memahami dan menghormati perbedaan tersebut sehingga memunculkan suatu persatuan yang kuat dalam suatu masyarakat tersebut. Pluralitas Agama sangat penting dan harus dipahami dan diwujudkan secara benar dan tepat oleh setiap orang.

Perbedaan agama di Indonesia merupakan negara pluralistik, dengan kekayaan dalam perbedaan suku, agama, ras, antar golongan yang saling melengkapi, mendukung, menjaga, melindungi dan menghormati serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan.

Di sisi lain dengan perbedaan ini tidak menutup kemungkinan mengancam keutuhan dan kebersamaan serta dapat menciptakan konflik. Karena itulah kita perlu memahami dan menyadari pluralitas secara benar, sehingga dapat mengelola perbedaan untuk kemajuan.

Mengidentifikasi perbedaan budaya pada masyarakat Indonesia

Indonesia kaya akan berbagai macam suku bangsa dan kebudayaan daerah. Adanya kekayaan budaya tersebut sering kali tidak diimbagi dengan sikap toleransi dan empati oleh tiap-tiap suku bangsa. Hal ini menyebabkan munculnya kesalahpahaman yang berujung pada terjadinya konflik.

Apabila konflik ini tidak segera dipadamkan, akan dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita. Oleh karena itu, keutuhan bangsa Indonesia harus tetap terjaga.

Kita harus lebih awal mengetahui dampak positif ataupun negatif dari keberagaman budaya Indonesia. Keberagaran itu sendiri sering disebut dengan pluralitas budaya.

Kemajemukan masyarakat Indonesia dapat dilihat dengan adanya kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari bermacam suku bangsa dan etnik dengan kebudayaannya masing-masing. Kebudayaan yang berbeda satu sama lain tersebut hidup di bawah naungan Negara Indonesia.

Kebudayaan di Indonesia sangat beraneka ragam. Misalnya, kebudayaan di daerah Jawa, Bali, Sumatra, dan sebagainya. Berikut ini uraian mengenai contoh-contoh kebudayaan.

Contoh kebudayaan di Indonesia adalah masyarakat yang menempati pulau Jawa, yaitu kebudayaan local masyarakat Jawa, kebudayaan local masyarakat Sunda, kebudayaan local masyarakat Badui, atau kebudayaan local masyarakat Tengger.

Dengan adanya pluralitas budaya, maka kita memahami perasaan kebersamaan. Adanya perbedaan tidak harus membuat masyarakat berpisah, justru itu menjadi hal yang dapat dijadikan dasar untuk bersatu .

Paham multikulturalisme merupakan antisipasi terhadap berbagai konflik social dengan latar belakang perbedaan budaya. Multikulturalisme lebih cenderung sebagai paham atau ideology yang menganjurkan masyarakat untuk menerima dan menganggap perbedaan budaya adalah hal yang wajar didalam suatu wilayah. Multikulturalisme mengajarkan hidup ditengah-tengah perbedaan.

(ilustrasi rumah ibadah di Indonesia foto/detik.com)

Wawasan

keanekaragaman kebudayaan suku bangsa yang ada diIndonesia memperhatikan adanya prinsip-prinsip kesamaan dan saling kesesuaian satu sama lain. Prinsip- prinsip tersebut menjadi landasan terciptanya kebudayaan nasional Indonesia tanpa menghilangkan perbedaan sepenuhnya.

Perbedaan budaya Indonesia disebabkan adanya pebedaan dalam sejarah perkembangan budaya masing-masing suku bangsa. perbedaan tersebut juga hasil adaptasi terhadap lingkungan yang berbedabeda.

Baca juga Dua Sikap Manusia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi

Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button