Kebudayaan adalah suatu proses, bukan saja proses yang berlangsung dalam suatu periode hidup manusia
Kebudayaan adalah suatu proses, bukan saja proses yang berlangsung dalam suatu periode hidup manusia, melainkan proses yang terjadi dalam kehidupan manusia yang sambung-menyambung.
Hasil dari proses kebudayaan adalah juga kebudayaan, sebagai kata benda. Karena itu ciri kebudayaan ada dua. Pertama, adalah penurunan kebudayaan dari satu generasi ke generasi seterusnya. Kedua adalah pemeliharaan warisan kebudayaan pada suatu genarasi dari generasi sebelumnya.
Kebudayaan adalah suatu proses, akumulasi dari kebudayaan-kebudayaan itu membentuk suatu tradisi. Cara manusia menerima warisan kebudayaan atau tradisi juga mempunyai ciri tertentu, yaitu kritis sehingga suatu generasi tidak begitu saja menerima warisan kebudayaan dari nenek moyangnya.
Budaya berkembang ke arah yang lebih baik
Melainkan dengan mengembangkannya lebih lanjut ke arah yang lebih baik. Karena itu salah satu ciri kebudayaan adalah sifatnya yang evaluatif, sebagaimana manusia mamandang alam semesta dan kondisi awal hidup yang disadarinya. Kebudayaan, karena itu bercorak progresif, yaitu senantianya berubah dan berkembang ke arah yang lebih baik.
Selain diwariskan secara turun-temurun, manusia juga saling mempertukarkan kebudayaan. Berdasar ciri manusia yang mampu belajar dari yang lain, kebudayaan juga mengalami dialog untuk saling memahami dan mempelajari.
Setelah saling melakukan evaluasi, maka terjadi proses pertukaran kebudayaan antar kelompok-kelompok masyarakat. Pertukaran kebudayaan inilah yang mendorong perkembangan kebudayaan. Walaupun demikian, suatu kelompok manusia juga mempunyai kecenderungan menutup diri tidak mau tahu dengan kebudayaan kelompok masyarakat lainnya.
Untuk itulah Tuhan menganjurkan kelompok-kelompok masyarakat untuk saling memahami. Dengan saling memahami, manusia akan saling menghargai sehingga timbul gagasan untuk saling mempertukarkan kebudayaan masing-masing. Kecenderungan kelompok manusia untuk belajar dari yang lain tergantung dari tingkat keterbukaan suatu masyarakat.
Kebudayaan cenderung terbuka
Tapi kebudayaan, karena wataknya, cenderung terbuka. Namun terserah kepada suatu masyarakat sendiri apakah ingin menjadi masyarakat tertutup atau masyarakat terbuka (open society).
Jika ingin maju, maka yang dibutuhkan adalah suatu masyarakat terbuka. Sikap terbuka atau tertutupnya juga tergantung dari pemerintahannya, apakah otoriter atau demokratis.
Baca juga Multikultural Dalam perspektif Indonesia
Proses pewarisan maupun pertukaran itu terselenggara melalui suatu proses pembelajaran (Rahardjo, 2007). Karena itu, kebudayaan selalu mengandung proses pembelajaran. Artinya, kebudayaan mengandung kemampuan manusia untuk mengajari dirinya sendiri.
Kebudayaan merupakan semacam sekolah, di mana manusia dapat belajar atau melakukan pembelajaran. Jika melihat watak kebudayaan tersebut, maka suatu generasi, dalam upaya melestarikan kebudayaannya, melakukan program pengajaran yang tidak lain adalah transfer atau pengalihan kebudayaan kepada generasi berikutnya.
Jadi, kebudayaan selalu bertujuan untuk memelihara keturunan. Proses pembelajaran juga terjadi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan lain melalui dialog kebudayaan.