Home » Ekonomi » Standar moneter yang digunakan indonesia saat ini
Standar moneter yang digunakan indonesia saat ini

Standar moneter yang digunakan indonesia saat ini

Standar moneter yang digunakan indonesia saat ini, dalam standar moneter harus memperhatikan ukuran, ciri-ciri khusus dan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat agar memudahkan pemakaian uang tersebut dalam perekonomian.

Jadi secara lebih jelasnya dapat kita artikan bahwa Standar Moneter adalah patokan atau ukuran suatu benda dapat dijadikan sebagai uang dalam perekonomian suatu negara. Standar moneter yang dimaksud di sini adalah uang sebagai uang kertas maupun sebagai uang logam.

1. Standar Logam

Standar Logam (metallic standard) adalah penetapan logam tertentu untuk dijadikan mata uang dalam perekonomian, misal standar emas dan standar perak. Salah satu ciri dari standar logam adalah bahwa setiap orang bebas menempa mata uang (melalui pemerintah) dan bebas pula meleburnya.

a. Standar Tunggal (Monometalisme)

Adalah suatu sistem di mana emas atau perak sebagai standar keuangan suatu negara. Standar Tunggal terdiri dari :

1) Standar emas penuh Artinya sistem keuangan menggunakan uang emas yang beredar di masyarakat dan dijamin sepenuhnya oleh penguasa moneter.

2) Standar inti emas Artinya sistem keuangan menggunakan persediaan emas dalam negeri yang dijadikan sebagai cadangan untuk pembayaran ke luar negeri dan sebagai jaminan uang kertas yang dikeluarkan.

3) Standar wesel emas Artinya sistem keuangan oleh bank sentral tidak menukarkan emas dengan uang kertas yang dibawa kepadanya. Bank sentral menyimpan emas untuk persediaan pembelian saham investasi ke luar negeri.

Pada dasarnya standar tunggal akan membawa kebaikan antara lain dapat mempermudah pembayaran internasional jika semua Negara menggunakan standar yang sama. Hal itu dimungkinkan karena nilai dari emas dan perak lebih stabil di dunia internasional.

Tetapi dalam pemakaian standar tunggal ada beberapa keburukan yang terjadi antara lain:

1) Perubahan produksi logam yang digunakan sebagai standar moneter, misalkan karena diketemukannya tambang logam baru akan mempengaruhi harga barang-barang dan pengaruh tersebut tidak akan berkurang walaupun ada logam lain.

2) Adanya risiko dalam perdagangan antar negara yang menggunakan standar tunggal dengan logam yang berbeda, sehingga akan menyulitkan dalam penentuan tolok ukur dasar perbandingannya.

b. Standar Kembar (Bimetalisme)

Adalah suatu sistem di mana mata uang emas dan perak dipakai sebagai standar keuangan negara. Kedua logam tersebut memiliki perbandingan tertentu yang ditetapkan oleh penguasa moneter.

Dalam pelaksanaanya pemakaian dua macam logam ini sebagai mata uang dengan perbandingan tertentu akan menimbulkan kesulitan sebab dalam prakteknya jumlah uang emas dengan uang perak akan lebih banyak uang perak, hal ini akan mengakibatkan hilangnya uang emas dari peredaran.

Maka tepatlah apa yang dikemukakan oleh Gresham (Hukum Gresham) yang berbunyi “Bad money always drives out good money” yang artinya jika suatu negara menganut standar kembar sedangkan perbandingan antara emas dan perak berbeda, maka logam yang bernilai rendah (perak ) akan mendesak logam yang bernilai tinggi (emas) dari peredaran.

c. Standar Pincang

Adalah sistem keuangan Negara di mana mata uang yang berlaku adalah emas dan perak namun kedua logam tersebut tidak memiliki perbandingan tertentu. Dengan kata lain uang emas dipakai sebagai dasar keuangan, sedangkan uang perak dipakai sebagai alat pembayaran yang sah dan umum tidak boleh membuatnya.

David Ricardo mengatakan bahwa kegemaran orang memegang mata uang emas bukan karena pertimbangan ekonomi tetapi karena senang dan ingin memiliki benda indah tersebut. Maka lebih bermanfaat bila benda emas tersebut dijadikan inti atau jaminan keuangan atau juga hanya digunakan untuk pembayaran luar negeri.

Baca juga Kebijakan Pemerintah Bidang Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro

2. Standar Kertas (The Paper Standard)

Adalah sistem keuangan negara di mana uang kertas berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kertas yang beredar di masyarakat diterima dan digunakan karena masyarakat “percaya” pada penguasa moneter. Tiap kesatuan uang diukur tidak dengan berat logam tertentu melainkan dengan nominalnya.

Standar kertas ini merupakan standar dasar yang dipakai oleh negara di seluruh dunia. Kebaikan dari standar kertas ini adalah sebagai berikut :

  1. Menghemat pemakaian emas dan menghindari dari risiko kemungkinan hilang.
  2. Ongkos pembuatannya murah dan untuk pengiriman dalam jumlah besar lebih mudah.
  3. Peredaran mudah disesuaikan dengan kebutuhan

3. Standar Gabungan

Standar barang gabungan merupakan dasar cadangan mata uang barang (commodity reserve currency). Dasar dari standar ini adalah untuk mengaitkan nilai dollar atau beberapa unit moneter internasional menjadi barang gabungan. Standar ini dikembangkan oleh Amerika.

Baca juga Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Kebutuhan uang masyarakat bisa di penuhi oleh bank (ilustrasi foto/KarosatuKlik)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top