Pelajaran SMPPrakarya Kelas 7

Proses Pembuatan Batik

Proses Pembuatan Batik, Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik, yaitu teknik cap, teknik tulis, serta teknik campuran cap dan tulis. Batik dengan teknik cap diperuntukkan dalam pembuatan batik dengan bentuk pengulangan motif. Motif yang dibuat diperhitungkan dengan ilmu ukur sehingga hasilnya akan sesuai dengan keinginan. Batik cap tidak memerlukan pola di atas kertas. Dengan menggunakan cap, perajin sudah mengetahui secara pasti pola yang akan dihasilkan.

Batik tulis dikerjakan dengan menggunakan canting dalam membentuk gambar awal pada permukaan kain. Bentuk gambar pada batik tulis nampak lebih luwes dengan ukuran garis motif yang relatif bisa lebih kecil dibandingkan dengan batik cap. Meskipun demikian, batik tulis dapat pula dibuat mengulang bentuk. Oleh sebab itu, diperlukan pola yang dibuat pada kertas pola dengan ukuran sebesar kain. Gambar batik tulis bisa dilihat pada kedua sisi kain. Gambar tampak lebih rata (tembus bolak-balik), terutama batik tulis yang halus. Sementara itu batik dengan teknik campuran cap dan tulis diperuntukkan untuk meningkatkan kuantitas produksi pesanan. Tujuannya agar pekerjaan menjadi lebih cepat dan mudah.

Proses pembuatan batik tulis

Terdiri dari berbagai versi sesuai kebiasaan dan kebutuhan perajin di masing-masing daerah. Istilah yang digunakan dalam pembatikan biasanya menggunakan istilah dalam bahasa Jawa. Proses pembatikan dapat diuraikan sebagai berikut.

  1. Nganji Pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat dilakukan sesuai keinginan dan kebiasaan.
  2. Ngemplong Penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan alat pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah menyerap malam dan warna.
  3. Nyungging Membuat pola di atas kertas.
  4. Njaplak Menjiplak pola dari kertas ke kain.
  5. Nglowong Memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.
  6. Ngiseni Memberi isian motif ke dalam pola besar.
  7. Nembok Penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap berwarna putih saat dilorot.
  8. Nyolet Memberi warna dengan kuas atau kayu dengan ujung spon.
  9. Nyelup Memberi warna pada kain dengan pencelupan.
  10. Mopok Memberi isian pada latar belakang pola.
  11. Nglorod Membuang lilin/malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif batik terlihat.
  12. Nanahi Memberi isian dengan malam pada latar belakang pola.
  13. Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan pelorotan.

Baca juga Jenis dan Karakteristik Kerajinan Tekstil

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button