Home » PJJ IPS KELAS 9 » Politik Ekonomi Sosial Dan Budaya Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Politik Ekonomi Sosial Dan Budaya Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Politik Ekonomi Sosial Dan Budaya Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Politik Ekonomi Sosial Dan Budaya Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Pengaruh Penjajahan Belanda maupun pendudukan Jepang sangat terasa bagi masyarakat Indonesia, baik dalam bidang sosial, politik, ekonomi dan budaya.

Meskipun di masa awal kemerdekaan, masih banyak yang harus diperjuangkan untuk mengejar ketertinggalan akibat penindasan oleh penjajah. Dalam bidang ekonomi, pada masa awal kemerdekaan terjadi inflasi yang tinggi luar biasa dan kekosongan kas negara, akibat blockade Belanda.

Untuk menjadi sebuah negara dan pemerintahan yang berdaulat, maka harus dibutuhkan alat dan kelengkapan negara yang kuat untuk melaksanakan pemerintahan. Karena harus ada penataan ekonomi baru termasuk mata uang baru dalam memulihkan perekonomian.

Dalam bidang sosial politik dan budaya juga memerlukan penanganan yang ekstra berat, karena dampak dan pengaruh penjajahan yang sangat lama telah mengakar dalam kehidupan masyarakat. Budaya asing/Belanda telah tertanam lama dan budaya militer jepang juga masuk ke Indonesia, mempengaruhi kehidupan social politik dan budaya asli Indonesia.

Keadaan Perekonomian Indonesia Pasca Kemerdekaan

Keadaan perekonomian Indonesia Pasca Kemerdekaan, belum menentu, bahkan bisa dikatakan pemerintah pada saat itu belum menemukan pola perekonomian Nasional yang tepat. Kondisi Perekonomian semakin memburuk masa itu.

Dengan lambannya pemulihan ekonomi dan meluasnya pengeluaran pemerintah, maka tidaklah mengherankan bahwa inflasi dari masa perang dan revolusi terus berlanjut. Semua sektor kehidupan dalam masyarakat terasa sulit akibat kenaikan harga. Sehingga kemerdekaan yang baru di proklamasikan belum menghasilkan kemakmuran yang diharapkan.

Masalah-masalah ekonomi dan sosial yang dihadapi bangsa Indonesia setelah pendudukan Jepang dan revolusi sangatlah besar. Pada akhir pendudukan Jepang dan masa awal kemerdekaan Republik Indonesia, keadaan ekonomi sangat labil karena masa pendudukan Jepang menggunakan sistem perekonomian darurat perang.

Adapun penyebab dari keadaan ekonomi yang amat buruk pada masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950) antara lain adalah sebagai berikut:

Inflasi yang sangat tinggi

Disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.

Baca juga Perjuangan Kemerdekaan Melalui Perundingan Roem Royen

Sebagai akibat dari adanya inflasi, yang paling menderita adalah petani, karena pada zaman pendudukan Jepang petani adalah produsen yang paling banyak menyimpan dan memiliki mata uang Jepang.

Tiga tuntukan Rakyat diantaranya turunkan harga-harga sembako (ilustrasi foto/Kompas.com)
Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top