Orde Lama adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pemerintahan Presiden Soekarno dari tahun 1945 hingga 1967. Gerakan Mahasiswa dan Peran Rakyat dalam Jatuhnya Orde Lama, periode ini ditandai dengan berbagai ketegangan politik, ekonomi yang memburuk, serta meningkatnya ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Gerakan mahasiswa dan berbagai elemen rakyat memiliki peran penting dalam menumbangkan Orde Lama dan mengantarkan Indonesia ke era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.
Artikel ini akan membahas bagaimana gerakan mahasiswa dan rakyat berkontribusi dalam kejatuhan Orde Lama, faktor-faktor yang mendorong protes, serta peristiwa penting yang menjadi titik balik dalam sejarah politik Indonesia.
Latar Belakang Ketidakpuasan terhadap Orde Lama
1. Krisis Ekonomi dan Sosial
Pada pertengahan 1960-an, ekonomi Indonesia mengalami krisis yang parah. Inflasi mencapai lebih dari 600% per tahun, harga kebutuhan pokok melonjak, dan nilai rupiah terus merosot. Pemerintah gagal mengatasi masalah ini, yang menyebabkan ketidakpuasan di kalangan mahasiswa dan rakyat.
2. Dominasi Partai Komunis Indonesia (PKI)
PKI semakin kuat dalam sistem politik Indonesia, terutama setelah Soekarno mengadopsi konsep Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme). Banyak pihak, terutama kalangan militer dan kelompok Islam, merasa terancam dengan pengaruh PKI yang semakin besar.
3. Kebijakan Demokrasi Terpimpin
Soekarno menerapkan sistem Demokrasi Terpimpin yang memberikan kekuasaan besar kepada presiden, menghilangkan peran partai oposisi, dan membatasi kebebasan pers. Sistem ini dianggap otoriter dan semakin mengundang protes dari berbagai kalangan.
Peran Gerakan Mahasiswa dalam Kejatuhan Orde Lama
1. Kemunculan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI)
Pada 1965, mahasiswa dari berbagai universitas membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Organisasi ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi mereka terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat.
2. Tritura: Tuntutan Mahasiswa terhadap Pemerintah
Pada Januari 1966, mahasiswa yang tergabung dalam KAMI dan berbagai organisasi lain mengajukan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat), yaitu:
- Bubarkan PKI
- Bersihkan kabinet dari unsur PKI
- Turunkan harga kebutuhan pokok
Tritura menjadi simbol perlawanan mahasiswa terhadap pemerintahan Soekarno yang dianggap tidak lagi berpihak pada rakyat.
3. Demonstrasi dan Tekanan terhadap Soekarno
Mahasiswa menggelar demonstrasi besar-besaran di berbagai kota, terutama di Jakarta. Mereka menuntut perubahan dan mendesak agar Soekarno segera mengambil tindakan tegas terhadap PKI serta memperbaiki kondisi ekonomi. Demonstrasi ini sering berujung bentrok dengan aparat keamanan dan pendukung pemerintah.
4. Keterlibatan Militer dalam Mendukung Gerakan Mahasiswa
Seiring meningkatnya aksi demonstrasi, militer mulai menunjukkan dukungan terhadap mahasiswa. Soeharto, sebagai Panglima Angkatan Darat, mengambil langkah-langkah untuk menekan Soekarno. Mahasiswa dan militer semakin bersatu dalam tujuan menggulingkan pemerintahan yang ada.
Peran Rakyat dalam Menumbangkan Orde Lama
1. Dukungan dari Organisasi Masyarakat
Selain mahasiswa, berbagai elemen masyarakat seperti buruh, petani, dan organisasi keagamaan turut mendukung gerakan anti-Soekarno. Mereka merasa kebijakan pemerintah tidak lagi berpihak pada kesejahteraan rakyat.
2. Aksi Mogok dan Demonstrasi Massal
Banyak kelompok masyarakat melakukan aksi mogok dan protes di berbagai daerah. Demonstrasi besar-besaran menjadi alat utama dalam menekan pemerintahan Soekarno.
Baca juga: Apa Satu Langkah Kecil yang Bisa Kamu Lakukan Hari Ini untuk Membuat Proses Belajarmu Lebih Efektif?