Faktor Penghambat Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran, Hambatan komunikasi adalah sesuatu yang dapat memengaruhi kelancaran dalam proses komunikasi bahkan cenderung menghambat proses komunikasi.
Hambatan dalam komunikasi dapat terjadi pada komunikator, komunikan, pesan, media, atau suasana ketika proses komunikasi berlangsung. Hambatan-hambatan komunikasi menurut Effendy (1989) dan Mulyana (2001), dapat berbentuk:
1) fisik (Gangguan dalam bentuk fisik)
Biasanya berkaitan dengan situasi, tempat, dan suasana pada saat komunikasi berlangsung. Gangguan fisik lebih mengarah pada keadaan cuaca atau iklim yang tidak kondusif, suasana ribut, bising, tempat belajar yang tidak standar, dan sebagainya.
2) mekanik
Gangguan ini terjadi pada alat atau media yang kita gunakan dalam berkomunikasi. Suara yang terputus-putus akibat microphone yang jelak, atau gambar yang buram (banyak semut) karena TV yang rusak.
Presentasi seorang guru menjadi terhambat karena tidak tersedia in-focus, padahal materi yang akan disampaikan semua berada pada file di komputer.
3) Semantik
Semantik adalah pengetahuan mengenai pengertian kata-kata yang sebenarnya. Lambang kata yang sama akan diartikan berbeda untuk orang-orang yang berlainan. Kata “cokot” berarti “ambil” untuk orang Sunda, sedangkan untuk orang Jawa berarti “makan”.
Banyak kata-kata dalam konteks pembelajaran IPA yang maknanya dapat berbeda bila kita tidak memahami konteks yang menyertai dalam suatu proses pembelajaran.
4) budaya
Masing-masing kelompok sosial memiliki lambang-lambang tertentu untuk mengungkap sesuatu. Orang India untuk mengatakan setuju dengan cara menggelengkan kepala ke kiri-ke kanan, sedangkan orang Indonesia isyarat itu menunjukan ketidaksetujuan. Demikian pula acungan jempol akan diartikan berbeda oleh kelompok sosial yang berbeda.
5) kepentingan
Komunikan hanya akan memerhatikan pesan yang dianggap ada hubungannya dengan kepentingan dia. Kepentingan membuat seseorang selektif dalam menanggapi suatu pesan.
Pada saat tertentu, peserta tidak akan memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru ketika dia menganggap penjelasan guru semakin tidak jelas, semakin bingung, bahkan semakin stres.
6) motivasi
Motivasi akan mendorong sesorang berbuat sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang. Keinginan atau kebutuhan sesorang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat akan berbeda-beda.
Oleh karena itu, komunikator akan kesulitan untuk menentukan pesan mana yang efektif untuk orang-orang yang memiliki motivasi berlainan ini.
Penting bagi guru untuk membuat strategi komunikasi dan strategi pembelajaran supaya motivasi belajar siswa terbangun sehingga penyampaian gagasan-gagasan atau konten pelajaran berlangsung sesuai tujuan.
7) prasangka
Prasangka merupakan suatu sikap dari sesorang yang mencurigai orang lain dengan membanding-bandingkan dirinya atau orang lain yang mengarah pada perasaan negatif. Hal ini tidak hanya akan menimbulkan ketidakpercayaan pada komunikan melainkan akan menimbulkan pula sikap antipati terhadap segala pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Prasangka negatif akan membuat komunikasi menjadi tidak efektif. Dalam pembelajaran, guru harus mampu meminimalisir prasangka-prasangka negatif yang akan ditimbulkan dari siswa.
Faktor Penghambat Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran, Yusuf (2010) mengelompokkan hambatan-hambatan dalam pembelajaran sebagai berikut:
A) Sumber Hambatan
Sumber pada suatu proses komunikasi dapat dikatakan sebagai penggagas atau komunikator. Sumber bertindak sebagai manajer (pengelola). Ketidakcakapan manajer dalam mengelola proses komunikasi akan menghambat keberhasilan komunikasi. Guru sebagai pemimpin pembelajaran tentu saja harus mampu mengelola komunikasi dengan baik.
Perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang efektif menjadi kunci keberhasilan dalam pembelajaran. Menyiapkan perangkat pembelajaran, menyiapkan media, mengemas konten pelajaran, serta penggunaan bahasa yang tepat merupakan tuntutan yang harus dimiliki oleh guru.
B) Saluran (channel/media)
Hambatan pada saluran lebih pada yang bersifat fisik. Hambatan pada saluran terjadi karena adanya ketidakberesan pada saluran komunikasi. Saluran merupakan alat dimana pesan dapat sampai pada sasaran (komunikan atau siswa).
Baca juga Unsur-Unsur Komunikasi berdasarkan definisi dan model komunikasi
Contoh hambatan ini misalnya aliran listrik mati ketika guru menyampaikan materi melalui computer (LCD), kabel mic terputus-putus, tulisan tidak jelas, suara gaduh di ruangan, bahkan suara guru yang parau/serak (sehingga tidak jelas terdengar).
C) Komunikan/sasaran
Hambatan dalam proses pembelajaran dapat terjadi pada sasaran/komunikan. Dalam konteks pembelajaran hambatan pada sasaran komunikasi diantaranya: kemampuan dan atau kapasitas kecerdasan dari siswa; minat dan bakat; motivasi dan perhatian; sensasi dan persepsi; ingatan; dan kemampuan mentransfer pengetahuan serta berpikir kognitif.