Budaya Masa Kehidupan Bercocok Tanam telah menghasil budaya yang mengarah pada usaha bercocok tanam yang syarat dengan kepercayaan/religi. Bentuk alat-alatnya pun lebih halus dan sudah bergaya seni. Secara fungsi alat-lat ini digunakan selain sebagai alat bercocok tanam juga sebagai alat upacara keagamaan. Alat tersebut antara lain kapak persegi, kapak lonjong, gerabah, alat pemukul kayu dan perhiasan/manik-manik. Kapak persegi digunakan sebagai pengerjaan kayu membuat rumah, menggarap ladang dan alat upacara. Kapak Lonjong digunakan untuk mencangkul tanah…
Masa Bercocok taman zaman praaksara, setelah melewati masa kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan, maka mereka menuju masa kehidupan bercocok tanam. Mereka telah merasakan kehidupan berpindah-pindah kurang menguntungkan karena harus berulangkali membuka ladang. Selain itu dengan bercocok tanam dirasakan persediaan makanan akan tercukupi sepanjang tahun, tanpa harus membuka ladang lagi. Selain bercocok tanam juga dikembangkan memelihara hewan ternak. Masa Bercocok taman zaman praaksara, manusia yang hidup pada masa bercocok tanam ini diperkirakan semasa dengan zaman neolithikum.…
Kehidupan Masyarakat Masa PraAksara di Indonesia, pada awalnya masyarakat praaksara hidup secara nomaden. Dalam perkembangannya, kehidupan mereka mengalami perubahan dari nomaden menjadi semi nomaden. Akhirnya mereka hidup secara menetap di suatu tempat, dengan tempat tinggal yang pasti. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat praaksara menggunakan beberapa jenis peralatan, baik yang terbuat dari batu maupun logam. Oleh karena itu, masyarakat pra aksara telah menghasilkan alat untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kehidupan Masyarakat Masa PraAksara di Indonesia, berdasarkan perkembangan…
Kehidupan zaman perundagian diperkirakan sejaman dengan masa zaman perunggu. Pada zaman ini peradapan manusia sudah mencapai tingkat yang tinggi. Hal ini di tandai dengan munculnya sekelompok orang yang mempunyai keahlian atau keterampilan tertentu dalam pembuatan gerabah, pembuatan perhiasan dan pembuatan perahu. Yang paling menonjol adalah pembuatan bahan-bahan dari logam. Dengan munculnya masa perundagian maka secara umum berakhirlah masa pra aksara di Indonesia walau dalam kenyataannya ada beberapa daerah di pedalaman yang masih berada di zaman…
Tiga jenis manusia homo praaksara yang ada di Indonesia, ada tiga jenis manusia homo ini, antara lain homo soloensis (manusia pra aksara dari Solo), homo wajakensis (manusia pra aksara dari Wajak), dan homo sapiens (manusia cerdas). Fosil Homo soloensis Ditemukan oleh ahli purbakala yang bernama G.H.R. VonKoeningswald dan Wedewnrich di Lembah Sungai Bengawan Solo di dekat Desa Ngadong pada tahun 1931-1934. Karena penemuan jenis manusia pra aksara ini di Lembah Bengawan Solo maka selanjutnya dinamakan…
Manusia praaksara homo lebih sempurna dari kedua jenis manusia praaksara jika dibandingkan dengan jenis manusia pra aksara meganthropus maupun pithecanthropus. Manusia praaksara homo, hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Secara fisik manusia pra aksara jenis homo ini sudah lebih maju dan sempurnya karena sudah mirip dengan manusia modern sekarang ini. Secara kualitatif, tingkat kecerdasannya sudah lebih tinggi karena sudah mampu menggunakan alat-alat dari batu, tulang dan tanduk binatang. Contoh alat-alat perkakas yang mereka gunakan dari…
Jenis Manusia Pra Aksara di Indonesia, jauh sebelum bangsa barat datang ke Indonesia, sejak 2.500.000 tahun yang lalu, di nusantara telah di huni oleh manusia pra aksara dengan peradaban budaya yang beraneka ragam. Tidak heran jika di Indonesia banyak sekali ragam budayanya. Hal ini di pengaruhi oleh sejarah sosiokultural yang ada sejak zaman purba. Adapun jenis-jenis manusia pra aksara yang ada di Indonesia antara lain: a. Meganthropus Fosil jenis meganthropus, yaitu paling terkenal adalah meganthropus…
Berkomunikasi secara santun, berdasarkan Kamus Besar bahasa Indonesia (1990:781), santun memiliki makna halus dan baik (budi bahasanya, tingkah lakunya); sopan; sabar; dan tenang. Kesantunan dalam konteks yang lebih luas, tidak merujuk kepada kesantunan berbahasa semata-mata tetapi juga merujuk kepada aspek nonverbal seperti tingkah laku, mimik muka, dan nada suara. Berdasarkan pengertian di atas, komunikasi santun dapat diartikan sebagai komunikasi yang dilaksanakan dengan halus, baik dan sopan baik menyangkut budi bahasa maupun tingkah laku. Ketika berkomunikasi…