Mari Bantu Siapa Pun yang Membutuhkan dengan Ridho karena Allah agar Menjadi Amal Kebaikan dan Keberkahan Hidup (ft/istimewa)

Mari Bantu Siapa Pun yang Membutuhkan dengan Ridho karena Allah agar Menjadi Amal Kebaikan dan Keberkahan Hidup

Mari Bantu Siapa Pun yang Membutuhkan dengan Ridho karena Allah agar Menjadi Amal Kebaikan dan Keberkahan Hidup

Mukadimah:

الحمد لله، الحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، اللهم صلِّ وسلِّم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.

Amma ba’du,

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Pada kesempatan khutbah Jumat yang penuh berkah ini, mari kita bersyukur kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah, serta kesehatan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.

Hari ini, kita akan membahas tema yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pentingnya membantu siapa pun yang membutuhkan dengan ridho semata-mata karena Allah SWT, sehingga amal perbuatan kita tersebut menjadi sumber kebaikan dan keberkahan dalam hidup.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Kita sebagai manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Setiap hari kita berinteraksi dengan banyak orang, baik itu keluarga, teman, maupun orang yang tidak kita kenal. Dalam Islam, ada ajaran yang sangat luhur, yaitu pentingnya untuk saling membantu, saling menolong, dan saling peduli terhadap sesama. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Ma’idah: 2)

Ayat ini mengajarkan kepada kita pentingnya membantu orang lain dalam hal kebaikan dan ketakwaan. Setiap kali kita menolong orang lain, terutama yang sedang dalam kesulitan, kita sebenarnya sedang menanamkan kebaikan untuk diri kita sendiri. Allah SWT menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang membantu sesama tanpa mengharapkan balasan, kecuali ridho Allah semata.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kesempatan bagi kita untuk membantu orang lain, mulai dari hal-hal kecil hingga besar. Bisa jadi, bantuan itu adalah dalam bentuk tenaga, harta, atau bahkan sekadar senyuman dan ucapan yang baik. Rasulullah SAW bersabda:

“Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah, engkau memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran adalah sedekah, engkau memberi petunjuk kepada seseorang yang tersesat di jalan adalah sedekah, engkau menyingkirkan batu, duri, atau tulang dari jalan adalah sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini menggambarkan betapa Islam mengajarkan bahwa segala bentuk bantuan yang kita lakukan, walaupun tampaknya kecil dan sederhana, akan dianggap sebagai amal sedekah. Bahkan senyuman yang tulus pun bisa bernilai sebagai amal di hadapan Allah SWT.

Namun, yang terpenting adalah niat di balik amal tersebut. Ketika kita membantu orang lain, hendaknya niat kita lurus karena Allah SWT. Jangan sampai bantuan yang kita berikan disertai dengan niat untuk dipuji oleh orang lain, untuk mendapatkan imbalan, atau untuk pamer kebaikan. Allah SWT hanya menerima amal perbuatan yang dilakukan dengan niat yang ikhlas, sebagaimana firman-Nya:

“Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Ma’idah: 27)

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh ketika kita membantu sesama dengan ikhlas karena Allah SWT. Pertama, Allah akan melipatgandakan pahala dan kebaikan yang kita lakukan. Setiap bantuan yang kita berikan dengan niat yang tulus akan dicatat sebagai amal kebaikan yang tak ternilai harganya.

Kedua, Allah akan mempermudah urusan kita. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang mempermudah urusan seorang mukmin dari kesulitan di dunia, maka Allah akan mempermudah urusannya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)

Ketika kita memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan membalas dengan mempermudah urusan kita, baik di dunia maupun di akhirat. Ini adalah janji Allah yang pasti, dan sebagai hamba yang beriman, kita harus meyakini sepenuhnya akan kebenaran janji-Nya.

Ketiga, dengan membantu orang lain, kita juga akan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Allah SWT akan memberikan kelapangan rezeki, ketenangan hati, dan kebahagiaan yang hakiki. Kita sering kali merasa bahagia ketika melihat orang lain tersenyum karena bantuan yang kita berikan. Mari bantu, inilah bentuk keberkahan hidup yang sejati, yaitu ketika kita bisa membuat orang lain bahagia.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Ada banyak contoh dari kehidupan para sahabat dan ulama terdahulu yang menunjukkan betapa pentingnya membantu orang lain. Salah satu contohnya adalah kisah dari sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, yang terkenal dengan kedermawanannya. Beliau sering kali membantu orang-orang yang membutuhkan, bahkan ketika dirinya sendiri dalam kesulitan. Kedermawanan Abu Bakar adalah teladan yang sangat mulia dalam hal membantu sesama dengan ridho karena Allah SWT.

Selain itu, ada pula kisah dari Umar bin Khattab RA yang selalu memperhatikan rakyatnya, terutama mereka yang membutuhkan bantuan. Beliau sering berkeliling pada malam hari untuk memastikan tidak ada rakyat yang kelaparan atau kesulitan. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin dan setiap orang yang memiliki kemampuan harus selalu peka terhadap kondisi orang-orang di sekitarnya.

Baca juga: Khutbah Jumat Singkat: Pentingnya Amalan Shalawat untuk Meraih Berkah dan Syafaat Nabi Muhammad SAW

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Di zaman modern ini, kita bisa membantu orang lain dengan berbagai cara. Teknologi dan kemajuan komunikasi memudahkan kita untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, baik melalui lembaga sosial, organisasi kemanusiaan, maupun secara langsung. Namun, yang perlu diingat adalah jangan sampai kita kehilangan keikhlasan dalam membantu. Mari bantu, jangan sampai niat kita terdistorsi oleh keinginan duniawi semata.

Selain itu, kita harus senantiasa ingat bahwa membantu orang lain tidak selalu harus dalam bentuk materi. Memberikan dukungan moral, mendengarkan keluhan seseorang, atau memberikan nasihat yang baik juga termasuk bentuk bantuan yang sangat berarti. Terkadang, seseorang lebih membutuhkan teman untuk mendengarkan daripada sekadar uang atau materi.

Baca juga: Ikhlas Terhadap Ketetapan Allah

Penutup:

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Mari kita jadikan momentum ini untuk meningkatkan kepekaan sosial kita, mari bantu siapa pun yang membutuhkan dengan ridho karena Allah SWT. Semoga setiap bantuan yang kita berikan menjadi amal kebaikan yang melimpah, menjadi sebab datangnya keberkahan hidup, serta mendekatkan kita kepada ridho Allah SWT.

Semoga Allah SWT senantiasa memberi kita kekuatan untuk selalu menolong sesama dengan niat yang tulus dan ikhlas. Amin ya rabbal alamin.

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات، إنك سميع قريب مجيب الدعوات يا قاضي الحاجات.

عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون، فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون.

Amin ya rabbal alamin.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

asean budaya imperialisme indonesia islam kebudayaan kerajaan islam kolonial kolonialisme Kondisi geografis konflik masyarakat nasionalisme negara nusantara pancasila pelajaran ips pendidikan pengaruh islam penjajahan Penjelajahan samudra Penyebaran Islam Politik puasa ramadhan sejarah sejarah islam Sekolah