Kapan pelaksanaan puasa Ramadan? (ft/istimewa)

KAPAN PELAKSANAAN PUASA RAMADHAN?

Kapan pelaksanaan puasa Ramadhan? Pelaksanaan puasa Ramadan dilakukan pada bulan Ramadan dalam kalender Hijriyah, yaitu bulan kesembilan dalam kalender Islam. Waktu pelaksanaan puasa Ramadan ditentukan berdasarkan pengamatan hilal atau bulan sabit baru pada bulan Ramadan.

Biasanya, sehari sebelum bulan Ramadan dimulai, umat Muslim di seluruh dunia melakukan pengamatan untuk melihat apakah bulan sabit sudah terlihat atau belum. Jika bulan sabit sudah terlihat, maka besoknya adalah awal bulan Ramadan dan umat Muslim di seluruh dunia mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Namun, jika bulan sabit belum terlihat, maka umat Muslim akan melanjutkan pengamatan pada malam berikutnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa awal bulan Ramadan yang dipilih benar-benar sudah sesuai dengan petunjuk agama.

Setelah ditetapkan, bulan Ramadan berlangsung selama satu bulan penuh atau 29 atau 30 hari, tergantung pada pengamatan hilal pada akhir bulan Ramadan. Puasa Ramadan berakhir pada hari raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal, yaitu bulan ke-10 dalam kalender Hijriyah.

A. Berapa hari puasa dan Ramadan?

Puasa Ramadan berlangsung selama satu bulan penuh, yaitu bulan Ramadan dalam kalender Hijriyah. Jumlah hari dalam bulan Ramadan sendiri adalah 29 atau 30 hari, tergantung pada pengamatan hilal pada akhir bulan Ramadan.

Oleh karena itu, jumlah hari puasa Ramadan juga tergantung pada jumlah hari dalam bulan Ramadan tersebut. Jika bulan Ramadan berjumlah 29 hari, maka jumlah hari puasa adalah 29 hari, dan jika bulan Ramadan berjumlah 30 hari, maka jumlah hari puasa adalah 30 hari.

Dalam pelaksanaannya, umat Muslim menjalankan puasa Ramadan selama satu bulan penuh dari fajar (subuh) sampai maghrib (terbenamnya matahari) setiap hari, kecuali pada beberapa kondisi tertentu seperti saat sakit atau sedang dalam kondisi tertentu yang mengharuskan seseorang untuk tidak berpuasa.

Baca juga Khutbah Jumโ€™at: Tiga Ciri Orang yang Dicintai Allah

B. Siapakah yang boleh tidak puasa Ramadan?

Meskipun umat Muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan, ada beberapa kondisi atau situasi yang membolehkan seseorang untuk tidak berpuasa. Berikut adalah beberapa kondisi yang membolehkan seseorang untuk tidak berpuasa Ramadan:

  1. Orang yang sedang sakit yang dikhawatirkan akan memperburuk kondisinya apabila berpuasa.
  2. Orang yang dalam keadaan musafir (bepergian) dengan jarak yang cukup jauh, yaitu minimal sejauh 83 km (dalam satu arah) dari tempat tinggalnya.
  3. Wanita yang sedang haid atau nifas (setelah melahirkan).
  4. Orang yang sedang dalam keadaan gila atau tidak sadar.
  5. Orang yang memiliki penyakit kronis atau penyakit yang tidak dapat sembuh.
  6. Orang yang sudah lanjut usia dan kondisi kesehatannya sudah tidak memungkinkan untuk berpuasa.
  7. Wanita hamil atau menyusui jika khawatir akan berdampak buruk pada kesehatan ibu atau bayi.

Namun, bagi mereka yang tidak dapat melaksanakan puasa, dianjurkan untuk membayar fidyah sebagai ganti puasa. Fidyah merupakan kewajiban bagi orang yang tidak mampu atau memiliki kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk menjalankan puasa Ramadan.

Gambar. Kapan pelaksanaan puasa Ramadan? (ft/istimewa)
Gambar. Kapan pelaksanaan puasa Ramadan? (ft/istimewa)

C. Bagaimanakah cara melaksanakan puasa Ramadan?

Berikut adalah cara melaksanakan puasa Ramadan:

  1. Niat: Sebelum memulai puasa, seorang Muslim harus membuat niat atau tekad untuk melaksanakan puasa Ramadan sebagai ibadah untuk Allah SWT.
  2. Sahur: Seorang Muslim harus mempersiapkan diri dengan makan sahur sebelum terbit fajar. Makan sahur dapat membantu menjaga kesehatan dan memberikan energi untuk berpuasa sepanjang hari.
  3. Menahan diri dari makan, minum, dan nafsu selama berpuasa: Seorang Muslim harus menahan diri dari makan, minum, dan nafsu selama berpuasa, mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
  4. Membaca Al-Quran dan berdoa: Selama bulan Ramadan, seorang Muslim dianjurkan untuk membaca Al-Quran dan berdoa lebih banyak dari biasanya.
  5. Berbuka puasa: Setelah terbenamnya matahari, seorang Muslim harus membatalkan puasa dengan berbuka puasa. Biasanya, berbuka puasa dilakukan dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang ringan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan makanan berat.
  6. Menjaga perilaku: Selain menahan diri dari makan, minum, dan nafsu selama berpuasa, seorang Muslim juga harus menjaga perilaku dan menghindari perbuatan yang tidak baik seperti berkata-kata kasar, mengumpat, dan lain-lain.
  7. Zakat: Selama bulan Ramadan, seorang Muslim juga diwajibkan untuk membayar zakat, yaitu memberikan sebagian dari harta yang dimiliki kepada orang yang membutuhkan.

Dalam melaksanakan puasa Ramadan, seorang Muslim juga harus menjaga kesehatan dan mengikuti anjuran dari ahli medis jika memiliki kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian khusus.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

asean budaya imperialisme indonesia islam kebudayaan kerajaan islam kolonial kolonialisme Kondisi geografis konflik masyarakat nasionalisme negara nusantara pancasila pelajaran ips pendidikan pengaruh islam penjajahan Penjelajahan samudra Penyebaran Islam Politik puasa ramadhan sejarah sejarah islam Sekolah