Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya akibat Bertambah dan Berkurangnya penduduk. Sudahkah kamu paham mengenai pengertian dan bentuk-bentuk perubahan sosial budaya?
Perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat tidak datang dengan sendirinya, melainkan ada faktor yang menyebabkannya terjadi. Tahukah kamu apa saja faktor penyebab terjadinya perubahan sosial budaya? Perhatikan pembahasan berikut.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
Pada dasarnya perubahan sosial budaya dalam masyarakat terjadi karena ada sesuatu yang dianggap sudah tidak memuaskan, kebosanan masyarakat terhadap sesuatu yang ada, dan juga karena menyesuaikan diri dengan faktor yang baru.
Dapatkah kamu menjelaskan faktor penyebab perubahan sosial budaya? Untuk mengetahuinya marilah kita ikuti pembahasan berikut.
Bertambah dan Berkurangnya Penduduk
Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk yang besar. Penduduk Indonesia mendiami ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Berdasarkan data kependudukan dunia tahun 2012, Indonesia menempati urutan ke-4 jumlah penduduk terbesar di dunia. Adapun urutan pertama ditempati China (1,35 miliar jiwa), ke-2 India (1,260 miliar jiwa) dan ke-3 Amerika Serikat (314 juta jiwa).
Sementara itu, hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 jiwa. Jika luas wilayah Indonesia mencapai 1.904.569 km², berarti kepadatan penduduk per km2 sekitar 125 jiwa. Namun, kepadatan penduduk Indonesia tidak merata.
Kepadatan Penduduk Tidak Merata
Pulau Jawa merupakan pulau yang mempunyai kepadatan penduduk paling tinggi. Mengapa pulau Jawa menjadi pulau terpadat penduduknya?
Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian negara, sehingga banyak penduduk yang tertarik untuk tinggal di wilayah ini. Kepadatan penduduk yang tinggi di Pulau Jawa dapat dijelaskan dengan melihat faktor geografis, khususnya faktor fisik berupa tanah yang subur dan faktor sejarah.
Kerajaan-kerajaan banyak berkembang di Pulau Jawa sehingga Pulau Jawa berkembang menjadi pusat aktivitas penduduk saat ini di Indonesia.
Apabila suatu daerah mulai dipadati oleh penduduk, maka banyak perubahan sosial budaya yang terjadi, misalnya keramahtamahan menurun, banyak muncul kelompok baru, perubahan pada lembaga sosial, dan sebagainya.
Jumlah Penduduk Penyebab Perubahan Sosial Budaya
Lalu, mengapa perubahan jumlah penduduk menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya? Jumlah penduduk di setiap wilayah/provinsi maupun pulau juga berbeda-beda dengan angka pertumbuhan yang berbeda pula.
Jumlah penduduk yang besar di Indonesia menjadi permasalahan serius terutama di daerah perkotaan. Semakin besar jumlah penduduk, semakin banyak permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah. Sebagai contoh jumlah penduduk suatu kota mengalami peningkatan yang besar karena adanya urbanisasi.
Baca juga Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antarruang di asia dan benua lainnya
Pertambahan ini mempengaruhi jumlah lahan yang ditempati serta berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Maka terjadilah banyak perubahan sosial budaya di kota tersebut. Bagaimana dengan wilayah yang ditinggalkan oleh penduduknya?
Dengan banyaknya penduduk di wilayah tersebut yang berpindah, dapat menyebabkan banyak lahan yang terbengkalai, wilayah tersebut menjadi kurang berkembang karena banyak tenaga produktif yang pindah ke kota, dan sebagainya.
Pengaruh Perpindahan Penduduk
Pengelolaan bonus demografi yang tepat akan membawa dampak positive terhadap perubahan sosial budaya masyarakat. Apa yang dimaksud dengan bonus demografi ?
Bonus demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk productive (rentang usia 15–64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya.
Baca juga Menganalisis Penyebab Perubahan Sosial Budaya dalam Masyarakat
Pengelolaan bonus ini dapat dilakukan dengan cara pemerintah menata kebutuhan sarana dan prasarana kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang disesuaikan dengan kebutuhan penduduknya.
Selain itu masalah sosial yang terjadi sebagai akibat jumlah dan komposisi penduduk yang tidak seimbang harus mendapatkan penanganan yang tepat. Indonesia harus mampu menyiapkan generasi muda yang berkualitas tinggi melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan, penyediaan lapangan kerja, dan investasi.