IPS Kelas 8Sosiologi

Dampak Penyimpangan Sosial di lingkungan masyarakat

Dampak Penyimpangan Sosial di lingkungan masyarakat. Saat menghadapi penyimpangan sosial, sikap masyarakat sangat beragam. Sikap masyarakat ini menyebabkan adanya dampak yang dirasakan oleh kalangan masyarakat itu sendiri. Dampak penyimpangan sosial yang terjadi pada berbagai bidang kehidupan, yaitu sosial, budaya, politik, dan ekonomi.

a. Dampak Sosial

Masyarakat yang terdiri dari berbagai individu akan memberikan respons bervariasi terhadap adanya penyimpangan sosial. Akan tetapi, secara umum perilaku menyimpang memiliki nilai baru entah masyarakat menerima entah menolak penyimpangan itu.

Pola pikir masyarakat berkembang saat terjadi penyimpangan sosial sehingga masyarakat berkembang dengan dinamika yang baik. Dinamika masyarakat ini, misalnya kesadaran masyarakat untuk memperbarui sistem atau tatanan sosial yang telah ada.

Dampak Penyimpangan Sosial yang dilakukan seseorang akan mengingatkan kita bahwa sistem sosial kita memiliki kekurangan sehingga harus diperbaiki. Dampak sosial nyata yang sering kita jumpai dalam lingkungan adalah sebagai berikut. 

1) Perilaku Menyimpang

Perilaku ini berawal dari pemahaman yang salah tentang kemajuan. Misalnya, para remaja seusia kalian yang beranjak dewasa sering tergoda untuk menonton film porno. Menambah pengetahuan kadang-kadang menjadi alasan kita untuk sesuatu yang tidak baik dengan menambah pengalaman.

Saat kita browsing dan surfing di Internet, kadang-kadang kita mencoba untuk membuka situs porno. Cinta dan kebebasan menjadi dasar untuk melakukan hubungan seksual tanpa pernikahan sebagai suami-istri. Perilaku ini tentu bertentangan dengan norma agama dan norma sosial. 

Akibatnya, banyak terjadi kasus aborsi karena tidak menginginkan kelahiran bayi hasil dari hubungan tidak sehat. Pelaku aborsi akan kehilangan sebagian masa depannya dan yang menghamili jelas merupakan dosa tidak termaafkan.

Lebih jauh lagi, Indonesia tidak akan memiliki generasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral. Jika demikian, kapan Indonesia akan memiliki generasi yang taat kepada norma sosial dan agama? 

2) Penyalahgunaan Narkoba dan Obat Terlarang

Penyalahgunaan Narkoba dan Obat Terlarang Secara tidak kita sadari, peredaran narkoba di Indonesia sangat luar biasa. Sasarannya juga sangat luas, dari seusia kita, yaitu SMP sampai usia lanjut.

Penyalahgunaan narkoba ini berawal dari keinginan untuk mencoba agar diakui keberadaannya dalam pergaulan. Keinginan coba-coba ini mengakibatkan keinginan untuk menggunakan dalam jumlah yang lebih banyak.

Keinginan untuk menggunakan jumlah yang terus lebih banyak semakin meningkat saat penggunaan narkoba menjadi tren. Akibatnya, orang akan bergantung pada narkoba dan susah untuk melepaskan diri dari pengaruh obat ini.

Mengapa narkoba membuat setiap orang ketagihan? Di dalam narkoba terkandung zat adiktif yang dapat memengaruhi simpul saraf. Pengaruh narkoba ini berupa keinginan dan perasaan yang ditimbulkan setelah mengonsumsi narkoba. 

Akibat yang ditimbulkan dari berbagai jenis narkoba tadi adalah ketenangan sesaat. Jika ketenangan tersebut habis, saraf otak akan menegang kembali dan memberi perintah motorik untuk mengonsumsi lagi.

Dosisnya lebih kuat agar terasa tenang lebih lama. Dengan demikian, seseorang tidak dapat melepaskan diri dari jeratan narkoba dengan mudah. Rasa sakit yang ditimbulkan melebihi keinginan untuk sembuh. 

Penyalahgunaan Narkoba dan Obat Terlarang (ilustrasi foto/Patrolipost)

3) Aquired Imuno Deficiency Syndrome (AIDS)

AIDS adalah penyakit disebabkan oleh virus HIV yang menyerang kekebalan tubuh seseorang. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh kegiatan yang tidak sehat.

Misalnya, saat menggunakan narkoba atau saat berhubungan kelamin dengan berganti-ganti pasangan dan tidak dijaga kebersihannya. Akibatnya, terjadi penularan secara genetis dan belum ditemukannya obat yang dapat menyembuhkan secara tuntas penyakit HIV.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan beberapa LSM telah melakukan penelitian mengenai daerah endemi HIV/AIDS.

Daerah terawan HIV adalah daerah yang banyak dihuni oleh para PSK dan lelaki hidung belang. Selain itu, daerah yang penggunaan narkobanya cukup banyak juga merupakan daerah rawan HIV.

4) Perkelahian Antarkelompok Masyarakat 

Perkelahian antarkelompok terjadi karena masalah perbedaan persepsi dan luapan emosi yang berlebihan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat yang terlibat tidak memiliki pekerjaan secara tetap dan tidak memiliki kebiasaan terjadwal.

Mengapa demikian? Saat terjadi perselisihan dan mengakibatkan banyak pihak terlibat sebenarnya merupakan perilaku partisipatif. Seseorang tidak akan merasa kehilangan apa pun (nothing to loose) sehingga menimbulkan kenekatan yang luar biasa dan tidak masuk akal. 

Kenekatan ini akhirnya memicu adanya tawuran massal yang berakibat pada kerusakan di banyak hal. Setelah fasilitas publik rusak dan korban berjatuhan, siapa yang bertanggung jawab?

Banyak dari para pelaku meminta pemerintah mengganti kerusakan yang menimpa mereka, padahal kerusakan itu akibat ulahnya sendiri. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab inilah yang sering diistilahkan dengan provokator. Sifat provokator berupa sikap oportunis, yaitu selalu mencari keuntungan dengan jalan tidak benar.

Baca juga Pengaruh pusat keunggulan ekonomi terhadap transportasi & lembaga sosial

Sifat dan tindakan di atas dapat dihindari dengan menyadari fungsi orang lain dalam kehidupan kita. Selain itu, masyarakat juga berfungsi dalam membantu kehidupan seseorang.

Perilaku tersebut dapat dihilangkan atau dikurangi dengan mencari kesibukan yang menghasilkan kreativitas dan halal. Di samping itu, dengan memperbanyak aktivitas kegiatan agama sehingga dari sisi moral dapat diperbaiki. 

Advertisement

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button