Dampak penyimpangan sosial budaya dan politik. Dampak yang terjadi dalam budaya adalah munculnya keragaman baru dalam masyarakat. Keragaman ini dapat berwujud fisik, yaitu ditandai dengan munculnya varian atau jenis baru dalam budaya. Nilai baru dalam budaya juga muncul selain bentuk fisik. Artinya, bentuk fisik budaya lama namun dipahami dengan cara pandang baru.
Bagong Kusudihardjo adalah seorang penari kawakan yang berhasil menciptakan tarian kreasi baru. Masyarakat Indonesia yang konservatif tidak menolak tariannya karena dianggap menyelewengkannya. Akan tetapi, bagi masyarakat lain, tarian baru itu justru dianggap sebagai kekayaan budaya bangsa.
Contoh lain adalah tarian Suku Dani di Asmat Papua. Tarian yang dulunya digunakan untuk memuja roh, sekarang banyak digunakan untuk menyambut tamu asing. Hal itu tidak merusak tradisi, begitulah alasan Suku Dani. Secara lebih spesifik, kita akan mengelompokkan dampak budaya yang muncul.
1) Budaya Amati Tiru Modifikasi (ATM)
Budaya ini berkembang karena budaya masyarakat kita sangat permisif terhadap nilai hukum. Budaya ATM adalah budaya membajak lewat modifikasi secukupnya. Hal inilah yang sering terjadi di Indonesia. Akibatnya, budaya sendiri dipandang lemah dan kita lebih suka dengan budaya Barat atau budaya lain.
Masihkah kita dapat melantunkan lagu tradisional kita dari bait awal sampai akhir? Atau masihkah kita dapat melakukan tarian tradisional daerah kita?
2) Budaya Imitasi
Budaya ini muncul karena dorongan naluriah seseorang untuk dapat terkenal dan diakui oleh lingkungan sekitarnya. Akibatnya, seseorang akan kehilangan karakter pribadinya. Misalnya, beberapa orang meniru gaya artis, dari potongan rambut, model baju, sampai gaya bicara.
Seseorang yang melakukan imitasi berada pada kondisi yang tidak baik. Karakter pribadinya akan hilang, digantikan dengan karakter orang lain sehingga tampak tidak pas. Sebagian orang mengatakan korban mode (kormod).
Masihkah saya menjadi orang lain dengan meniru dan memiliki gaya orang lain agar saya memiliki banyak teman?
Dampak Politik
Dampak politik yang dirasakan dari perubahan pola sosial akibat penyimpangan sosial adalah tatanan dan kebijakan baru. Penyimpangan yang berkaitan dengan politik tentu sarat dengan kepentingan politik dan kekuasaan.
Penyimpangan ini tidak jauh dari pola tindakan massa atau rakyat sebagai wujud kontrol sosial dalam kehidupan bernegara. Akibatnya, muncul kekuatan atau tatanan nilai baru yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah tentang politik.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk oleh pemerintah untuk membantu negara mengawasi pelaku tindak pidana korupsi. Pembentukan KPK diawali dengan adanya pertanyaan masyarakat tentang ketegasan pemerintah dalam menangani koruptor.
Pemerintah juga membuat aturan-aturan yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Wujud lainnya adalah saat masyarakat mempertanyakan ketegasan undang-undang antinarkoba. Pemerintah meresponsnya dengan menetapkan undang-undang yang lebih mengikat tentang para pemakai narkoba.
Pemerintah Indonesia telah membuat perjanjian dengan Cina dan Hong Kong. Perjanjiannya, yaitu penangkapan para koruptor Indonesia yang berada di dua negara tersebut.
Kedua contoh itu muncul dan diawali dengan perilaku menyimpang. Misalnya, karena adanya perilaku korupsi maka dibuatlah KPK. Banyaknya koruptor Indonesia yang lari ke Cina dan Hong Kong mendorong diciptakannya MoU perjajian pengiriman penjahat korupsi ke Indonesia. Penyimpangan politik ini menyebabkan timbulnya banyak hal negatif, antara lain sebagai berikut:
1) Munculnya Politik Uang
Politik uang adalah gerakan politis dari partai politik/calon legislatif/calon aparat pemerintah yang menggunakan uang. Uang dibagikan kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat yang menerima uang tersebut memilihnya.
Berbagai macam cara sudah dilakukan untuk mengurangi gerakan politik uang. Akan tetapi, hasilnya belum terasa benar jika politik uang ini sudah hilang. Cara lainnya ialah melalui kesadaran masyarakat (public awareness).
Jika politik uang digunakan maka niat seseorang untuk menjadi calon pemerintah tidak tulus. Akibatnya, orang tersebut akan berusaha memprioritaskan kepentingan pribadi dan mengatasnamakan kepentingan rakyat untuk mencapai keuntungan pribadi.
2) Munculnya Sistem Asal Bapak Senang (ABS)
Dampak penyimpangan sosial budaya dan politik. Sistem ini dijalankan oleh para pegawai yang menginginkan pekerjaannya dinilai bagus oleh atasan. Akhirnya, tanpa sungkansungkan pegawai dalam tataran ini akan melakukan apa pun asal menguntungkan dan atasan menyetujui.
Baca juga Fungsi Lembaga Sosial dan Jenisnya yang Berkembang di Masyarakat
Sebagai contoh dalam proyek pembangunan jalan tol, masalah yang sering muncul adalah pembebasan tanah rakyat. Pada tataran operasional (pekerja lapangan) akan menggusur warga dengan harga tanah murah dan target dari pemberi proyek tercapai. Hal ini baik bagi pemberi proyek, tetapi menyengsarakan rakyat.
3) Kebijakan Otoriter
Kebijakan ini muncul saat pemerintah tidak lagi dapat membendung keinginan masyarakat dalam menegakkan politik negara. Artinya, kebijakan otoriter dilakukan sebagai akibat dari perilaku pemerintah yang menyimpang dari konstitusi (UUD). Tindakan ini jelas tidak memihak rakyat karena hanya mendasarkan pada kepentingan kelompok elite politik.
Leave a Reply