Budaya Surabaya: Pusaka yang Hidup (ft/istimewa)

Budaya Surabaya: Pusaka yang Hidup

Budaya Surabaya: Pusaka yang Hidup. Surabaya, sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, adalah pusat kekayaan budaya yang tak terbantahkan. Dalam artikel ini, kita akan merenungkan keberagaman budaya yang mendefinisikan Surabaya dan memberikan warna dan karakter unik pada kota ini.

1. Budaya Jawa

Budaya Jawa memiliki pengaruh yang kuat di Surabaya. Bahasa Jawa masih digunakan secara luas di sekitar kota, dan nilai-nilai Jawa, seperti rasa hormat kepada orang tua dan tradisi berbagi dalam masyarakat, tetap dijaga dengan baik. Kesenian tradisional Jawa, seperti wayang kulit dan tarian Jawa, sering ditampilkan dalam berbagai acara budaya.

2. Kesenian Lokal

Surabaya memiliki beragam seni pertunjukan dan kesenian lokal yang unik. Salah satunya adalah tarian Reog Ponorogo, yang memadukan topeng hewan besar dengan gerakan yang dramatis. Kesenian ini menggambarkan kisah pahlawan lokal dan kekuatan mistis. Selain itu, ketoprak adalah seni teater tradisional yang masih populer di Surabaya, menggabungkan tarian, musik, dan cerita-cerita lokal.

3. Budaya Tionghoa

Komunitas Tionghoa di Surabaya memiliki pengaruh besar dalam kebudayaan kota ini. Perayaan Tahun Baru Imlek adalah salah satu peristiwa paling meriah di kota, dengan parade, dekorasi meriah, dan lampion-lampion warna-warni yang menghiasi jalan-jalan. Toko-toko dan restoran Tionghoa juga menyajikan kuliner khas yang lezat, seperti bakmi (mie Tionghoa), bakpao (pao), dan dim sum.

4. Sejarah dan Identitas Pahlawan

Budaya Surabaya juga sangat dipengaruhi oleh sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kota ini dikenal sebagai “Kota Pahlawan” karena peran pentingnya dalam Pertempuran Surabaya pada tahun 1945. Tugu Pahlawan yang mengagumkan adalah monumen yang didedikasikan untuk menghormati pahlawan-pahlawan kota ini yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Setiap tahun, pada Hari Pahlawan, kota ini memperingati peristiwa bersejarah tersebut dengan upacara dan perayaan yang meriah.

5. Kuliner Khas dan Tradisional

Kuliner adalah bagian penting dari budaya Surabaya. Hidangan-hidangan seperti Rujak Cingur (rujak dengan potongan mulut sapi), Soto Ayam (sup ayam), Rawon (sup daging sapi berkuah hitam), dan Lontong Balap (nasi ketan dengan tauge dan saus kacang) adalah hidangan-hidangan khas yang harus dicicipi. Selain itu, kue-kue tradisional seperti Lapis Surabaya dan Klappertaart (kue kelapa) adalah pencuci mulut yang lezat.

6. Kearifan Lokal dan Tradisi

Masyarakat Surabaya menjaga nilai-nilai tradisional seperti gotong royong (kerja sama bersama) dan rasa solidaritas yang kuat. Tradisi potong rambut bayi (mitoni) dan upacara selamatan kelahiran (turun tanah) adalah contoh kearifan lokal yang masih dipegang teguh oleh masyarakat.

Baca juga: KOTA LUMPIA SEMARANG: MENIKMATI KELEZATAN KULINER DAN KEINDAHAN BUDAYA

7. Pendidikan dan Kebudayaan Modern

Selain tradisi, Surabaya juga memiliki pusat-pusat pendidikan dan kebudayaan modern yang penting. Universitas Airlangga, salah satu universitas terkemuka di Indonesia, terletak di Surabaya. Pusat perbelanjaan modern, galeri seni, dan tempat hiburan juga menyumbang keanekaragaman budaya kota ini.

Dengan perpaduan nilai-nilai tradisional dan modern, Surabaya adalah cerminan kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa. Budaya yang hidup dan dinamis inilah yang membuat Surabaya menjadi destinasi yang menarik dan kota yang menginspirasi bagi warganya.

Budaya Surabaya: Pusaka yang Hidup (ft/istimewa)
Gambar. Budaya Surabaya: Pusaka yang Hidup (ft/istimewa)

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

asean budaya imperialisme indonesia islam kebudayaan kerajaan islam kolonial kolonialisme Kondisi geografis konflik masyarakat nasionalisme negara nusantara pancasila pelajaran ips pendidikan pengaruh islam penjajahan Penjelajahan samudra Penyebaran Islam Politik puasa ramadhan sejarah sejarah islam Sekolah