Home » Sejarah » Apa yang Dimaksud dengan Dewan Revolusi di Indonesia?
Apa yang Dimaksud dengan Dewan Revolusi di Indonesia? (ft/istimewa)

Apa yang Dimaksud dengan Dewan Revolusi di Indonesia?

Dalam sejarah politik Indonesia, istilah “Dewan Revolusi” merujuk pada suatu badan yang pernah diklaim sebagai alat untuk menggantikan pemerintahan yang sah dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S) tahun 1965. Dewan ini dirancang oleh kelompok yang ingin melakukan perubahan drastis dalam sistem pemerintahan, tetapi akhirnya gagal dan berujung pada perubahan besar dalam politik Indonesia. Artikel Apa yang dimaksud dengan Dewan Revolusi di Indonesia? ini akan membahas pengertian Dewan Revolusi di Indonesia, sejarahnya, dan dampaknya terhadap negara.


Pengertian Dewan Revolusi di Indonesia

Dewan Revolusi di Indonesia adalah sebuah badan yang diumumkan dalam peristiwa G30S 1965 oleh pihak yang terlibat dalam gerakan tersebut. Dewan ini diklaim sebagai pemerintahan baru yang akan menggantikan sistem yang ada. Tujuannya adalah untuk merombak struktur politik, ekonomi, dan sosial Indonesia sesuai dengan visi kelompok yang menginisiasi gerakan ini.

Namun, Dewan Revolusi tidak pernah benar-benar berfungsi karena gerakan tersebut berhasil digagalkan oleh pemerintah dan militer Indonesia. Istilah ini kemudian menjadi bagian dari sejarah kelam politik Indonesia.


Sejarah Dewan Revolusi di Indonesia

1. Latar Belakang

Pada tahun 1965, situasi politik Indonesia sangat tegang dengan berbagai konflik ideologi antara kelompok nasionalis, komunis, dan militer. Gerakan 30 September muncul dengan tujuan mengubah tatanan politik, dan dalam pernyataan resminya, mereka menyatakan akan membentuk Dewan Revolusi Indonesia sebagai pemerintahan baru.

2. Pengumuman Pembentukan Dewan Revolusi

Pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965, Letkol Untung dari Cakrabirawa mengumumkan bahwa Dewan Revolusi Indonesia akan menggantikan pemerintahan yang ada. Struktur dewan ini mencakup berbagai wilayah di Indonesia, dengan tujuan menghapus dominasi kelompok tertentu di pemerintahan.

3. Kegagalan dan Penumpasan

Dewan Revolusi tidak pernah berjalan karena pada tanggal 1 Oktober 1965, militer Indonesia di bawah komando Mayor Jenderal Soeharto segera mengambil tindakan untuk menghentikan gerakan ini. Pasukan Kostrad berhasil mengendalikan situasi, dan dalam beberapa hari, semua pelaku gerakan ditangkap atau diburu. Gerakan 30 September pun gagal, dan dampaknya membawa perubahan besar dalam struktur politik Indonesia.


Karakteristik Dewan Revolusi di Indonesia

Dewan Revolusi yang direncanakan dalam G30S memiliki beberapa karakteristik utama:

  1. Bertujuan menggantikan pemerintahan yang sah – Diklaim sebagai pemerintahan baru yang akan mengambil alih kekuasaan.
  2. Bersifat radikal – Menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuannya.
  3. Tidak memiliki legitimasi – Tidak diakui oleh rakyat maupun militer Indonesia.
  4. Bubar dalam waktu singkat – Tidak pernah benar-benar berfungsi karena langsung diberangus oleh pemerintah dan militer.

Baca juga: Paham-paham yang Ada di Indonesia: Sejarah, Pengaruh, dan Penerapannya dalam Masyarakat


Dampak Dewan Revolusi di Indonesia

Keberadaan Dewan Revolusi dalam sejarah Indonesia membawa dampak yang sangat besar:

Dampak Positif:
  1. Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya stabilitas politik – Peristiwa G30S menunjukkan bahaya dari ketidakstabilan politik yang ekstrem.
  2. Mengakhiri pengaruh PKI dalam politik Indonesia – Setelah kejadian ini, Partai Komunis Indonesia (PKI) dilarang dan dibubarkan.
Dampak Negatif:
  1. Pembersihan massal – Setelah G30S, terjadi tindakan represif terhadap orang-orang yang diduga terkait dengan PKI.
  2. Perubahan arah politik nasional – Indonesia mengalami perubahan besar dengan bergesernya kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Soeharto.

Kesimpulan

Apa yang Dimaksud dengan Dewan Revolusi di Indonesia? Dewan Revolusi di Indonesia adalah badan yang diumumkan dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965, tetapi tidak pernah berfungsi karena gerakan tersebut gagal dalam waktu singkat. Peristiwa ini membawa dampak besar dalam politik Indonesia, termasuk berakhirnya pengaruh PKI dan naiknya pemerintahan baru di bawah Soeharto. Sejarah Dewan Revolusi menjadi pelajaran tentang pentingnya stabilitas politik dan bahaya radikalisme dalam sistem pemerintahan.

Baca juga: Mengenal Dewan Jenderal, Hoaks yang Memicu Peristiwa


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apakah Dewan Revolusi di Indonesia benar-benar terbentuk?
Tidak. Meskipun sempat diumumkan dalam peristiwa G30S, Dewan Revolusi tidak pernah benar-benar berfungsi karena gerakan tersebut gagal dalam waktu singkat.

2. Siapa yang berada di balik Dewan Revolusi Indonesia?
Dewan Revolusi dikaitkan dengan kelompok yang melakukan Gerakan 30 September 1965, termasuk beberapa perwira militer yang terlibat dalam upaya kudeta.

3. Apa tujuan utama Dewan Revolusi di Indonesia?
Tujuannya adalah menggantikan pemerintahan yang ada dan menerapkan sistem politik baru sesuai dengan visi kelompok yang menginisiasi gerakan tersebut.

4. Mengapa Dewan Revolusi tidak berhasil?
Karena gerakan G30S berhasil digagalkan oleh militer Indonesia di bawah komando Mayor Jenderal Soeharto dalam waktu singkat.

5. Apa dampak dari kegagalan Dewan Revolusi?
Dampaknya termasuk pembersihan besar-besaran terhadap orang-orang yang dianggap terkait dengan PKI, serta perubahan besar dalam politik Indonesia dengan beralihnya kekuasaan ke Soeharto.


Demikian artikel ini, semoga memberikan pemahaman lebih mendalam tentang Dewan Revolusi di Indonesia dan perannya dalam sejarah politik bangsa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top