Home » Artikel » Transjakarta: Sejarah, Perkembangan, dan Perannya dalam Transportasi Jakarta
Posted in

Transjakarta: Sejarah, Perkembangan, dan Perannya dalam Transportasi Jakarta

Transjakarta: Sejarah, Perkembangan, dan Perannya dalam Transportasi Jakarta (ft.istimewa)
Transjakarta: Sejarah, Perkembangan, dan Perannya dalam Transportasi Jakarta (ft.istimewa)
sekolahGHAMA

Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia memiliki tantangan besar dalam hal mobilitas penduduk. Dengan jumlah penduduk lebih dari 10 juta jiwa dan aktivitas ekonomi yang padat, kebutuhan akan transportasi publik yang efisien, murah, dan ramah lingkungan menjadi hal yang sangat mendesak. Salah satu solusi transportasi yang hadir sejak tahun 2004 adalah Transjakarta, sebuah sistem Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara yang kini menjadi tulang punggung transportasi umum di Jakarta. Mengenal Transjakarta: Sejarah, Perkembangan, dan Perannya dalam Transportasi Jakarta!

Artikel Transjakarta: Sejarah, Perkembangan, dan Perannya dalam Transportasi Jakarta ini akan membahas sejarah berdirinya Transjakarta, perkembangannya hingga saat ini, peranannya dalam mengurangi kemacetan, serta tantangan yang dihadapi.


Sejarah Transjakarta

Transjakarta resmi beroperasi pada 15 Januari 2004, diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sutiyoso. Inspirasi pendirian Transjakarta berasal dari sistem transportasi cepat bus di Bogotá, Kolombia, yang dikenal dengan sebutan TransMilenio.

Koridor pertama yang dibuka adalah Blok M – Kota sepanjang 12,9 km. Keberadaan jalur khusus bus (busway) diharapkan mampu memprioritaskan kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi, sehingga mendorong masyarakat beralih ke transportasi publik.

Pada awalnya, banyak warga Jakarta yang ragu akan efektivitas Transjakarta. Namun, seiring berjalannya waktu, layanan ini terus berkembang dengan penambahan koridor, armada, hingga inovasi layanan berbasis digital.


Perkembangan Transjakarta

Sejak 2004 hingga sekarang, Transjakarta mengalami perkembangan yang cukup signifikan.

  1. Jumlah Koridor
    • Saat pertama diluncurkan hanya memiliki 1 koridor.
    • Kini (2025), Transjakarta telah memiliki 13 koridor utama dan ratusan rute pendukung (feeder), baik dalam bentuk layanan reguler, mikrotrans, maupun integrasi dengan transportasi lain seperti MRT, LRT, dan KRL.
  2. Armada Bus
    • Transjakarta mengoperasikan berbagai jenis bus, mulai dari bus gandeng berkapasitas besar, bus single, bus medium, hingga bus listrik ramah lingkungan.
    • Saat ini jumlah armada mencapai lebih dari 4.000 unit yang tersebar di berbagai rute.
  3. Integrasi Transportasi
    • Transjakarta menjadi bagian penting dari sistem transportasi terintegrasi di Jakarta.
    • Terhubung langsung dengan MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan KRL Commuter Line melalui beberapa titik integrasi, sehingga memudahkan perpindahan antar moda transportasi.
  4. Digitalisasi Layanan
    • Pengguna kini dapat melakukan pembayaran menggunakan kartu uang elektronik (e-money) dan aplikasi dompet digital.
    • Aplikasi Tije juga hadir untuk membantu penumpang memantau jadwal bus secara real-time.

Peran Transjakarta dalam Mobilitas Jakarta

Transjakarta memiliki peran strategis dalam mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas warga Jakarta.

  1. Alternatif Transportasi Murah dan Efisien
    • Harga tiket Transjakarta sangat terjangkau, yaitu Rp3.500 sekali perjalanan (flat rate), membuatnya lebih ekonomis dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.
  2. Mengurangi Kemacetan
    • Dengan kapasitas bus yang besar, satu unit bus Transjakarta dapat mengangkut hingga 80–160 orang. Jika masyarakat beralih ke bus, maka jumlah kendaraan pribadi di jalan akan berkurang.
  3. Transportasi Ramah Lingkungan
    • Sejak beberapa tahun terakhir, Transjakarta mulai mengoperasikan bus listrik yang bebas emisi untuk mendukung program Jakarta bebas polusi.
  4. Aksesibilitas yang Luas
    • Transjakarta melayani hampir seluruh wilayah Jakarta dan sebagian wilayah penyangga (Tangerang, Depok, Bekasi).
    • Layanan mikrotrans menjangkau jalan-jalan kecil yang tidak bisa dilalui bus besar.
  5. Mendukung Perekonomian
    • Transportasi publik yang baik mendorong mobilitas tenaga kerja, mempermudah akses ke pusat bisnis, serta mendukung pariwisata kota Jakarta.

Tantangan Transjakarta

Meski berkembang pesat, Transjakarta juga menghadapi sejumlah tantangan:

  1. Kemacetan di Jalur Busway
    • Masih sering terjadi pelanggaran oleh kendaraan pribadi yang masuk jalur khusus busway sehingga menghambat kelancaran.
  2. Overload Penumpang
    • Pada jam sibuk, bus Transjakarta kerap penuh sesak, terutama di koridor-koridor utama.
  3. Keterbatasan Infrastruktur
    • Beberapa halte masih kurang nyaman, belum ramah difabel, dan fasilitasnya terbatas.
  4. Ketergantungan Subsidi
    • Operasional Transjakarta masih mengandalkan subsidi besar dari pemerintah daerah.

Baca juga: Eksplorasi Transportasi Umum: Perbandingan LRT, MRT, dan KRL


Inovasi dan Masa Depan Transjakarta

Untuk menjawab tantangan tersebut, Transjakarta terus melakukan inovasi:

  • Pengembangan Bus Listrik
    Targetnya, pada 2030 seluruh armada Transjakarta beralih ke bus listrik untuk mendukung program “Jakarta Net Zero Emission 2050”.
  • Integrasi Tiket Transportasi
    Akan dikembangkan sistem tiket terintegrasi yang memudahkan pengguna berpindah moda transportasi dengan satu kali pembayaran.
  • Peningkatan Infrastruktur Halte
    Renovasi halte dilakukan secara bertahap agar lebih modern, ramah difabel, dan nyaman bagi pengguna.
  • Ekspansi Layanan ke Bodetabek
    Transjakarta berencana memperluas jangkauan hingga lebih dalam ke wilayah penyangga Jakarta seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang.

Kesimpulan

Transjakarta bukan sekadar moda transportasi umum, tetapi juga simbol perubahan Jakarta menuju kota yang lebih modern, ramah lingkungan, dan berorientasi pada kepentingan publik. Sejak berdiri pada 2004, Transjakarta telah berkembang menjadi sistem transportasi terbesar di Asia Tenggara dengan jutaan penumpang setiap harinya.

Meski menghadapi berbagai tantangan, inovasi yang dilakukan menjadikan Transjakarta tetap relevan sebagai solusi mobilitas perkotaan. Ke depan, keberhasilan Transjakarta sangat bergantung pada konsistensi pemerintah daerah, partisipasi masyarakat, dan integrasi dengan moda transportasi lainnya.


Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

1. Kapan Transjakarta mulai beroperasi?
Transjakarta mulai beroperasi pada 15 Januari 2004 dengan koridor pertama Blok M – Kota.

2. Berapa tarif naik Transjakarta?
Tarif Transjakarta saat ini adalah Rp3.500 sekali perjalanan (flat rate), tanpa memandang jarak tempuh.

3. Apakah Transjakarta sudah terintegrasi dengan MRT dan KRL?
Ya. Beberapa halte Transjakarta terhubung langsung dengan MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan KRL Commuter Line.

4. Apakah ada layanan Transjakarta di malam hari?
Ada. Transjakarta memiliki layanan bus malam (Amari) yang beroperasi dari pukul 22.00 hingga 05.00.

5. Apakah Transjakarta menggunakan bus listrik?
Ya. Saat ini sudah ada ratusan unit bus listrik beroperasi, dan jumlahnya terus bertambah.


Referensi

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.