Merumuskan kepribadian dengan cara enumerasi, definisi lain tentang kepribadian adalah definisi “rag-bag” atau omnibus. Definisi ini merumuskan kepribadian dengan cara enumerasi. Istilah kepribadian digunakan untuk mencakup segala sesuatu mengenai individu.
Para ahli biasanya mendaftar konsep-konsep yang dianggap sangat penting untuk menggambarkan individu serta mengemukakan bahwa kepribadian terdiri dari konsep-konsep yang memberi tekanan utama pada fungsi integratif atau fungsi organisasi kepribadian.
Definisi tersebut menyatakan bahwa kepribadian merupakan organisasi atau pola yang diberikan kepada berbagai respon lepas individu, atau bahwa organisasi diakibatkan oleh kepribadian yang merupakan kekuatan aktif dalam diri individu.
Kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata-tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang dilakukan oleh individu. Sejumlah ahli memilih memberi tekanan pada fungsi kepribadian dalam menjembatani atau mengatur penyesuaian diri individu.
Kepribadian mencakup usaha-usaha menyesuaikan diri yang beraneka ragam namun khas yang dilakukan oleh individu. Definisi lain menyatakan kepribadian disamakan dengan aspek-aspek unik atau khas dari tingkah laku. Dalam hal ini, kepribadian merupakan istilah untuk menunjukkan hal-hal khusus tentang individu dan yang membedakannya dari semua orang lain.
Perspektif Antropologi Kepribadian
Koentjaraningrat (1986) dalam perspektif antropologi menjelaskan makna kepribadian dengan sebuah ilustrasi berikut: bilamana seorang ahli biologi mempelajari atau membuat suatu deskripsi mengenai sistem organisma dari suatu jenis atau species binatang, biasanya juga sekaligus mempelajari kelakuan binatang-binatang tersebut;
dan deskripsi mengenai pola-pola kelakuan binatang-binatang itu, yaitu pola kelakuan mencari makan, menghindari ancaman bahaya, menyerang musuh, beristirahat, mencari betina pada masa birahi, bersetubuh, mencari tempat untuk melahirkan, memelihara dan melindungi keturunannya dan sebagainya. Pola kelakuan ini biasanya seragam pada binatang sejenis.
Berbeda halnya dengan makhluk manusia, pola-pola kelakuan yang berlaku untuk seluruh jenis manusia tidaklah seragam. Koentjaraningrat menyebutnya dengan istilah homo sapiens, hampir tidak ada, bahkan untuk semua individu manusia yang termasuk satu ras pun, seperti misalnya ras Mongoid, ras Kaukasoid, ras Negroid, atau ras Australoid, tidak ada suatu sistem pola kelakuan yang seragam.
Baca juga Menganalisis dampak mobilitas sosial terhadap kehidupan Manusia
Hal ini disebabkan kelakuan manusia tidak hanya timbul dari dan ditentukan oleh sistem organik biologinya saja, melainkan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh akal dan jiwanya, sedemikian rupa sehingga variasi pola kelakuan antara seorang individu dengan individu lainnya, dapat sangat besar. Bahkan, pola kelakuan tiap manusia secara individual sebenarnya unik dan berbeda dengan manusia-manusia lain.
Karena itu para ahli antropologi, sosiologi, dan psikologi yang mempelajari kelakuan manusia ini juga tidak lagi bicara mengenai pola-pola kelakuan atau patterns of behavior dari manusia, melainkan mengenai pola-pola tingkah-laku, atau pola-pola tindakan (patterns of action) dari individu manusia.
Leave a Reply