Home » IPS Kelas 8 » Sebab-Sebab Perilaku Menyimpang. Perilaku menyimpang tidak berkaitan dengan salah atau benar
Sebab-Sebab Perilaku Menyimpang. Perilaku menyimpang tidak berkaitan dengan salah atau benar.

Sebab-Sebab Perilaku Menyimpang. Perilaku menyimpang tidak berkaitan dengan salah atau benar

Sebab-Sebab Perilaku Menyimpang. Perilaku menyimpang tidak berkaitan dengan salah atau benar. Akan tetapi, berkaitan dengan norma dan nilai yang berlaku sehingga semuanya tergantung dari anggapan masyarakat. Terdapat beberapa penyebab terjadinya perilaku menyimpang.

Perbedaan Cara Pandang/Pola Pikir

Sebab-Sebab Perilaku Menyimpang. Cara pandang masyarakat terhadap individu atau keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan individu atau keluarga tersebut. Perbedaan cara pandang inilah yang mengakibatkan adanya perilaku menyimpang.

Masyarakat desa Mamba adalah potret daerah yang sarat dengan perilaku sosial komunal. Artinya, semua kegiatan harus dilakukan secara bersama-sama. Akan tetapi, ada seseorang yang tidak sependapat dengan perilaku tersebut, yaitu Pak Tarjo. 

Pak Tarjo adalah seorang guru di kota yang jaraknya 60 km dari desa Mamba. Beliau bukan warga asli desa Mamba, berada di desa itu karena harus merawat mertuanya yang sedang sakit. Menurut Pak Tarjo, tidak semua kegiatan yang dijalankan di desa itu harus dijalankan secara bersama-sama.

Maksudnya, bila sesuatu hal harus dikerjakan bersama-sama tanpa melihat hasilnya maka kerja tersebut tidak efektif dan efisien. Kebersamaan dapat dilakukan dengan kegiatan lain yang lebih bermakna. Misalnya, membantu tetangga yang kesulitan atau membersihkan jalan di depan rumah masing-masing secara serentak. 

Perilaku Pak Tarjo ini dianggap tidak sesuai dengan lingkungannya. Akibatnya, masyarakat desa menolak kehadiran Pak Tarjo di desa itu. Semua yang dilakukan Pak Tarjo tidak berkenan di mata masyarakat.

Namun di luar dugaan, banyak anak muda yang setuju dengan pendapat Pak Tarjo. Mereka adalah para mahasiswa dan pekerja yang tidak banyak memiliki waktu untuk bersama-sama dalam segala sesuatu. 

Adanya Tekanan Sosial

Tahukah kalian arti tekanan sosial? Tekanan sosial adalah proses yang dialami seseorang karena pemahaman tentang adat dan tata kehidupan. Tekanan sosial muncul karena pengaruh mayoritas terhadap golongan minoritas dalam masyarakat.

Pengaruh tekanan ini diberikan dalam usaha untuk menguasai keadaan lingkungan dari minoritas oleh mayoritas. Sebaiknya, kalian pahami ilustrasi di bawah ini agar lebih jelas.

Emansipasi wanita di kalangan masyarakat Jawa masih sangat minim. Hal ini terjadi karena paradigma masyarakat tentang wanita masih sangat primitif. Wanita diidentikkan dengan ibu rumah tangga. Akibatnya, para wanita tidak optimal dalam menjalani kehidupan.

Wanita selalu dibatasi dengan urusan rumah tangga, anak, masakan, dan beberapa masalah lain. Akan tetapi, di negara Barat, isu tentang kesetaraan gender mulai dikuatkan. Wanita tidak lagi menjadi ikon rumah tangga, tetapi memiliki kemampuan dan hak yang setara dengan laki-laki.

Wanita selalu dibatasi dengan urusan rumah tangga, anak, masakan, dan beberapa masalah lain. berbeda dengan negara Barat isu gender sudah menguat. (ilustrasi foto/Liputan6)

Akibatnya, banyak wanita di Indonesia mulai memilih menyetarakan diri dengan laki-laki dalam hal kerja ataupun hak. Wanita mulai setara dengan laki-laki akibat munculnya tekanan sosial tersebut. 

Tanpa disadari, perilaku masyarakat yang merendahkan wanita membuat para wanita bangkit dan ingin berperilaku sama dengan laki-laki. Jika paradigma ini terjadi di kalangan masyarakat yang memahami hakikat penyetaraan gender, tentu tidak menjadi masalah. Perilaku para wanita dianggap menyimpang jika hal tersebut muncul di lingkungan yang menganggap wanita ikon rumah tangga.

Baca juga Struktur sosial manusia sebagai mahluk hidup dalam masyarakat

Jendela Info

Gender adalah sifat yang melekat tidak hanya pada perempuan, tetapi juga laki-laki yang dibangun secara sosial dan kultural. Misalnya, perempuan dikenal lemah lembut dan keibuan. Sementara lakilaki dianggap kuat dan rasional.

Ciri dari sifat itu sebenarnya dapat dipertukarkan atau dimiliki oleh kaum sebaliknya. Apakah kalian sekarang sudah paham dengan konsep gender?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top