Home » Sejarah » Politik Adu Domba dan Monopoli Dagang: Strategi Belanda dalam 350 Tahun Penjajahan
Posted in

Politik Adu Domba dan Monopoli Dagang: Strategi Belanda dalam 350 Tahun Penjajahan

Politik Adu Domba dan Monopoli Dagang: Strategi Belanda dalam 350 Tahun Penjajahan (ft/istimewa)
Politik Adu Domba dan Monopoli Dagang: Strategi Belanda dalam 350 Tahun Penjajahan (ft/istimewa)
sekolahGHAMA

Belanda berhasil menjajah Indonesia selama lebih dari tiga abad dengan menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan kekuasaannya. Dua strategi utama yang digunakan adalah politik adu domba (divide et impera) dan monopoli dagang. Dengan cara ini, Belanda tidak hanya menguasai wilayah Nusantara tetapi juga mengendalikan sumber daya ekonomi yang menguntungkan mereka. Artikel ini akan mengulas bagaimana strategi tersebut diterapkan, dampaknya terhadap masyarakat Indonesia, dan bagaimana akhirnya bangsa ini bangkit melawan penjajahan.

Politik Adu Domba: Strategi Pecah Belah untuk Memperkuat Kekuasaan

Apa Itu Politik Adu Domba?

Politik adu domba adalah strategi yang digunakan untuk memecah belah persatuan suatu kelompok sehingga mereka tidak dapat bersatu melawan penguasa. Dalam konteks kolonialisme Belanda di Indonesia, strategi ini diterapkan dengan cara mengadu domba kerajaan-kerajaan lokal dan kelompok masyarakat agar mereka tetap terpecah dan tidak mampu menentang kekuasaan Belanda.

Bagaimana Belanda Menerapkan Politik Adu Domba?
Mengadu Domba Kerajaan-Kerajaan Lokal
  • Belanda sering kali memanfaatkan konflik antara kerajaan-kerajaan di Nusantara untuk memperkuat dominasinya. Contohnya adalah perang antara Kesultanan Mataram dengan Kesultanan Banten yang dimanfaatkan oleh Belanda untuk memperkuat pengaruhnya di Jawa.
  • Dalam Perang Saudara Mataram (1704-1708), Belanda mendukung salah satu pihak untuk melemahkan Mataram sebagai kerajaan besar.
Membantu Salah Satu Pihak dalam Konflik Internal
  • Belanda sering kali memberikan bantuan militer atau finansial kepada satu pihak dalam perang internal suatu kerajaan. Misalnya, dalam Perang Padri (1803-1838) di Sumatra Barat, Belanda awalnya mendukung kaum adat melawan kaum Padri sebelum akhirnya berbalik melawan kaum adat setelah melemahkan kedua belah pihak.
Memanfaatkan Perbedaan Etnis dan Sosial
  • Belanda juga menerapkan kebijakan yang memperkuat kesenjangan sosial dan etnis di masyarakat, seperti membagi masyarakat ke dalam kelas-kelas berdasarkan ras: Eropa, Timur Asing (Tionghoa, Arab, dan India), serta pribumi. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak bersatu melawan penjajahan.

Dampak Politik Adu Domba bagi Indonesia

  • Melemahnya Kerajaan-Kerajaan Lokal: Dengan saling bertikai, kerajaan-kerajaan di Indonesia kehilangan kekuatan untuk melawan kolonialisme.
  • Tertundanya Persatuan Nasional: Politik ini membuat rakyat Indonesia sulit bersatu untuk melawan penjajahan hingga awal abad ke-20.
  • Perpecahan Sosial: Diskriminasi dan segregasi sosial yang diterapkan Belanda masih berdampak hingga saat ini.

Monopoli Dagang: Penguasaan Ekonomi oleh Belanda

Apa Itu Monopoli Dagang?

Monopoli dagang adalah kebijakan yang mengharuskan semua aktivitas perdagangan dilakukan di bawah kendali Belanda. Melalui kebijakan ini, Belanda memastikan bahwa mereka mendapatkan keuntungan besar dari hasil bumi Indonesia, terutama rempah-rempah.

Baca juga: Jenderal yang Dibunuh PKI: Sejarah dan Fakta Peristiwa G30S 1965

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.