Home » Ekonomi » Perubahan nilai tukar uang terhadap perdagangan Internasional
Perubahan nilai tukar uang terhadap perdagangan Internasional

Perubahan nilai tukar uang terhadap perdagangan Internasional

Perubahan nilai tukar uang terhadap perdagangan Internasional, Perubahan nilai tukar juga dapat diakibatkan oleh perubahan penawaran. Jika pemerintah ingin menaikkan nilai tukar mata uangnya, maka jumlah uang yang beredar (jumlah penawaran) akan dikurangi (kurva penawaran bergeser kekiri).

Sebaliknya jika pemerintah ingin menurunkan nilai mata uangnya, maka jumlah uang beredar akan ditambah (kurva penawaran bergeser ke kanan). Perhatikan ilustrasi dibawah ini.

Gambar 72a. Pergeseran kurva penawaran nilai tukar mata uang

Mekanisme seperti diatas disebut dengan sistem nilai tukar (kurs) bebas. Perubahan permintaan dan penawaran atas suatu mata uang akan menyebabkan perubahan nilai tukar mata uang tersebut relatif terhadap mata uang negara lain.

Sebaliknya, perubahan nilai tukar mata uang suatu negara juga pada akhirnya akan mempengaruhi transaksi perdagangannya dengan negara lain.

Menggunakan contoh perdagangan Indonesia dan Thailand, jika nilai tukar rupiah terhadap Baht adalah rendah, misalnya 1 Baht = 200 Rupiah, maka nilai barang-barang produksi Indonesia relatif murah bagi masyarakat Thailand. Hal ini akan mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke Thailand (impor Thailand dari Indonesia).

Sebaliknya, jika nilai tukar rupiah terhadap Baht menguat, misalnya 1 Baht = 100 Rupiah, maka nilai barang-barang produksi Indonesia akan menjadi relatif lebih mahal bagi masyarakat Thailand (sekarang mereka harus membayar 2 Baht untuk produk Indonesia yang berharga 200 Rupiah).

Akibatnya, masyarakat Thailand cenderung akan mengurangi impor mereka dari Indonesia (ekspor Indonesia ke Thailand berkurang). Jadi secara teori, nilai tukar mata uang suatu negara yang rendah justru menguntungkan dari sisi neraca perdagangan negara tersebut.

Namun, adakalanya pemerintah suatu negara merasa perlu untuk menentukan nilai tukar mata uang negaranya terhadap mata uang suatu negara lain.

Tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan dari perdagangan dengan negara lain, atau mencegah efek buruk perdagangan Internasional ke atas perekonomian negara tersebut (Sukirno, 2004). Penentuan nilai tukar mata uang dengan cara demikian disebut dengan sistem nilai tukar (kurs) tetap.

Nilai tukar mata uang yang ditetapkan oleh pemerintah tersebut dapat lebih rendah atau lebih tinggi daripada nilai tukar yang ditentukan oleh mekanisme pasar.

Jika nilai tukar pemerintah lebih tinggi dari nilai tukar pasar, nilai mata uang tersebut disebut overvalued, sebaliknya jika nilai tukar pemerintah lebih rendah dari nilai tukar pasar, nilai mata uang tersebut disebut undervalued.

Sebagai contoh, jika nilai mata uang rupiah ditetapkan oleh pemerintah relatif rendah terhadap mata uang Baht Thailand, maka harga barang-barang Indonesia di Thailand menjadi relatif murah sehingga masyarakat Thailand akan cenderung mengimpor barang- barang dari Indonesia.

Gambar 72b. Kurva barang impor

Dalam jual beli valuta asing ada 2 yaitu:

  1. Kurs beli adalah kurs yang digunakan dan Bank/Pengusaha penukaran uang bila beli mata uang asing (valuta asing).
  2. Kurs jual adalah kurs yang digunakan oleh Bank/Pengusaha penukaran uang bila mereka menjual valuta asing.

Baca juga Perdagangan Internasional Adanya Perbedaan Kondisi Geografis

Valuta asing merupakan mata uang yang dapat digunakan atau mudah diterima oleh banyak negara dalam perdagangan Internasional. Mata uang asing yang diterima dalam perdagangan internasional adalah Dollar Amerika (USD).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top