EkonomiIPS Kelas 8

Pelaku Ekonomi Sektor Informal di Indonesia

Pelaku Ekonomi Sektor Informal di Indonesia, Di atas kalian sudah mempelajari pelaku ekonomi sektor formal yang ada di Indonesia. Ternyata selain sektor formal, banyak pula sektor informal yang turut berperan dalam perekonomian Indonesia. Kegiatan ekonomi sektor informal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Ruang Lingkup Usaha Kecil

Pelaku usaha yang bergerak di sektor informal pada umumnya mempunyai usaha berskala kecil. Modal yang mereka miliki terbatas. Wilayah usaha yang mereka layani juga terbatas. 

b. Alat-Alat Produksi Sederhana dan Terbatas

Ciri kedua usaha sektor informal adalah peralatan yang digunakan dalam usaha adalah peralatan yang sederhana. Terbatasnya peralatan ini menjadi salah satu alasan mengapa usaha di sektor informal skala usahanya juga relatif kecil.

c. Pelaku Usaha Sektor Informal Berpendidikan Rendah dan Tidak Memiliki Keahlian Khusus

Pada mulanya, pelaku usaha di sektor informal ini tidak memiliki pendidikan tinggi dan tidak memiliki keahlian khusus. Akan tetapi dewasa ini, terdapat pelaku usaha sektor informal yang cukup berpendidikan dan mempunyai keahlian khusus.

Setelah mengetahui ciri-ciri kegiatan ekonomi sektor informal, dapatkah kalian memberikan contoh siapa saja pelaku kegiatan ekonomi sektor informal ini? Terdapat beberapa pelaku kegiatan ekonomi di sektor informal, seperti pedagang kaki lima, pedagang asongan, dan pedagang keliling.

Di Sekitar Kita

Pedagang Kaki Lima Bisa Menata Diri

TEMPO Interaktif, Jakarta: Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia Jakarta Barat membuktikan kalau pihaknya bisa mengatur diri tanpa harus dikejar-kejar petugas ketertiban. Ujang Basri, ketua asosiasi, menunjuk contoh bentuk kemandirian pedagang di Pasar Taman Surya, Jakarta Barat.

Pada mulanya, Pasar Taman Surya merupakan jalur hijau. Para pedagang dengan sadar berusaha pindah ke lokasi baru. Dan, bisa. “Kami, pedagang kaki lima, sebenarnya bisa taat aturan bahwa perempatan jalan dan jalur hijau adalah tempat terlarang untuk berjualan,” katanya kepada Tempo, Senin (14/3).

Ujang bersama sesama pedagang, mencoba mendongkrak citra. Selain peduli pada aturan main pemerintah, juga cara menggaet konsumen. “Di Taman Surya ada sekitar 200 pedagang. Model penempatannya berdasarkan jenis barang yang dijual. Ada kelompok pedagang pakaian, makanan, hingga sayuran,” bebernya.

Begitu pula dengan pembuangan limbah sampah dan air selokan yang tidak sembarangan disiramkan. “Di Pasar Surya pengelolaan limbahnya sudah baik, tidak seperti pasar-pasar tradisional lainnya. Saluran drainase cukup lancar dan teratur,” kata Indra Subagyo, anggota Dewan Kota saat dihubungi terpisah.

Subagyo berharap, melalui peraturan daerah, pemerintah menetapkan lokasi pedagang tidak digusur. “Para pedagang kaki lima di pasar ini sudah digusur beberapa kali. Kasihan mereka kalau sekarang sudah menata diri dengan baik, kemudian digusur,” harapnya. Raden Rachmadi-Tempo Sumber: Tempo interaktif.

Pedagang kaki lima bagain dari kegiatan ekonomi sektor informal (ilustrasi foto/Eranews)

Rangkuman

Ilmu ekonomi berkenaan dengan masalah utama mengenai bagaimana menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Lebih khusus lagi, ilmu ekonomi berupaya menjawab pertanyaan mengenai “apa yang akan diproduksi? Bagaimana memproduksi? Untuk siapa diproduksi?“

Jawaban atas tiga pertanyaan what, how, dan for whom menunjukkan sistem ekonomi yang dianut oleh suatu bangsa atau negara. Sistem ekonomi yang dianut bergantung pada falsafah atau ideologi yang dianut bangsa atau negara tersebut, potensi sumber daya yang dimiliki, dan riwayat sejarah bangsa yang bersangkutan.

Dengan demikian, sistem ekonomi dapat didefinisikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi. Klasifikasi sistem ekonomi yang paling umum adalah seperti berikut:

  1. (traditional economy) ekonomi tradisional;
  2. (market economy) ekonomi pasar;
  3. (planned economy/command system) ekonomi terpimpin/terpusat/komando;
  4. (mixed economy) ekonomi campuran .

Pekalu Ekonomi Sektor Informal, Apabila digolongkan berdasarkan empat jenis sistem ekonomi di atas, sistem perekonomian yang dianut di Indonesia sebenarnya termasuk sistem ekonomi campuran. Akan tetapi, sistem ekonomi Indonesia mempunyai kekhasan yang membedakannya dengan negara lain.

Baca juga Penguatan Agrikultur Indonesia Upaya Peningkatan Perekonomian

Kekhasan tersebut adalah sistem ekonomi di Indonesia berdasarkan falsafah dan ideologi negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945. Ekonomi Pancasila terdiri dari tiga pilar subsistem, yaitu pilar ekonomi negara, pilar ekonomi rakyat yang berbentuk koperasi, dan pilar ekonomi swasta.

Pelaku utama dalam perekonomian Indonesia dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu sektor formal dan sektor informal. Sektor formal terdiri dari BUMN dan BUMD, BUMS, dan Koperasi, sedangkan pelaku sektor informal, antara lain pedagang asongan, pedagang keliling, dan pedagang kaki lima.

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button