BUGURUKU.COM – Meragakan Gerak Tari dengan Tata Pentas, Meragakan tari di panggung tertutup atau sering disebut dengan panggung procenium. Pertunjukan tari pada panggung jenis ini biasa terdapat di gedung-gedung pertunjukan yang representatif. Taman Budaya di setiap provinsi biasanya memiliki jenis panggung ini.
Meragakan Gerak Tari dengan Tata Pentas, Tari yang diragakan di panggung terbuka seperti di candi Prambanan dan Borobudur, biasanya dilakukan dengan kolosal. Artinya, tarian itu melibatkan hampir ratusan penari. Hal ini dilakukan karena panggung yang digunakan berukuran besar.
Tata Rias dan Busana
Tata rias dan busana pada pertunjukan tari berfungsi sebagai unsur pendukung. Setiap jenis tari memiliki karakteristik tata rias dan busana sebagai visualisasi makna dan simbol tari yang dibawakan.
Info Warisan Budaya Seni Pertunjukan Tari
Indonesia memiliki warisan budaya dalam bidang seni tari. Setiap suku di Indonesia memiliki jenis, fungsi, makna, simbol, prosedur, dan nilai estetika berbeda dalam tari. Warisan budaya tari setiap suku di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan hidup. Tari merupakan bagian dari kehidupan baik sosial maupun spiritual. Tari pergaulan merupakan salah satu contoh warisan budaya dalam bentuk sosial. Tarisakralseperti Bedoyo pada keraton di Jawa Tengah, tari Perang pada suku di Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku. Di Bali tari merupakan bagian tidak terpisahkan dari kegiatan keagamaan. Demikian juga di Sumatra, tari Saman merupakan salah satu contoh tari dengan napas keagamaan. Zapin merupakan tari pergaulan. Demikian juga Tor- or sebagai ungkapan rasa sukacita kepada tamu yang datang.
Warisan budaya dalam bentuk seni tari perlu terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai kekayaan yang tidak akan pernah habis untuk digali. Pengembangan dan pelestarian seni tari dapat dijadikan salah satu ekonomi kreatif. Pengembangan seni tari tetap memperhatikan unsur fungsi tari sehingga tidak merusak, tetapi memberi nilai tambah pada masyarakat pendukungnya.
Mengenal Tokoh Tari
Bagong Kussudiardja adalah koreografer dan pelukis kenamaan yang diberi gelar begawan seni Indonesia. Bagong memulai kariernya sebagai penari Jawa klasik di Yogyakarta pada tahun 1954. Anak kedua dari empat bersaudara ini kemudian berkenalan dengan seni tersebut melalui Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo, yang dipimpin oleh Pangeran Tedjokusumo, seniman tari ternama.
Bagong memiliki darah bangsawan yang berasal dari kakeknya, Gusti Djuminah, yang konon adalah putra mahkota Sultan HB VII. Akan tetapi karena membelot, Gusti Djuminah terpaksa harus menjalani hukuman kurantil (pengasingan).
Bagong merupakan seniman yang proaktif yang cenderung memiliki ide sendiri dan mengยญ ekspresikannya melalui tari. Menurutnya, tari Jawa harus tumbuh alami dan tidak bersifat statis. Selama hidup, Bagong juga mendirikan Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo.
Dalam dunia tari Indonesia, sempat muncul aliran โBagongismeโ, yang merujuk pada karakter tarian-tarian khas Bagong. Tarian ciptaan Bagong memiliki gerak-gerak yang dimanis, energik, dan hidup. Bagong tidak pernah berhenti berkarya sampai masa akhir hidupnya. Pria yang juga akrab dipanggil Romo Gong ini meninggal di tengah proses penciptaan sendratari, pertunjukan lintasan sejarah berjudul Jakarta Maju, Indonesia Maju yang akan dipentaskan Kamis malam 17 Juni 2004 ini, dalam rangka pembukaan Pekan Raya Jakarta (PRJ).
Baca juga Mengenal Tokoh Seni Rupa
Dia menciptakan lebih dari 200 tari, dalam bentuk tunggal atau massal antara lain tari Layang-layang (1954), tari Satria Tangguh, Kebangkitan, Kelahiran Isa Almasih (1968), Bedaya Gendeng (1980-an) dan masih banyak lainnya. Sumber: wwww.tokohindonesia.com
Leave a Reply