EkonomiIPS Kelas 9Pelajaran IPS

Memanfaatkan Persaingan sebagai Peluang untuk Meraih Keunggulan Ekonomi Bangsa

ADVERTISEMENT

Memanfaatkan Persaingan sebagai Peluang untuk Meraih Keunggulan Ekonomi Bangsa. Faktor yang mempengaruhi terjadinya perdagangan internasional antara lain keunggulan komparatif (comparative advantage) dan keunggulan mutlak (absolute advantage) dari masing-masing negara.

Menurut teori perdagangan yang dikemukakan oleh Adam Smith, perdagangan antardua negara terhadap dua jenis barang akan terjadi jika masing-masing negara mempunyai kekuatan dalam memproduksi barang tertentu. Memanfaatkan Persaingan sebagai Peluang.

Keuntungan yang diperoleh oleh dua negara tersebut akan mengimpor barang-barang lain dengan harga murah daripada memproduksi sendiri. Dengan cara ini negara-negara yang mempunyai keunggulan mutlak (absolute advantage) dan mengimpor barang yang mempunyai kerugian mutlak (absolute disadvantage).

Negara Melakukan Spesialisasi dalam Perdagangan Internasional

Negara melakukan spesialisasi dalam menghasilkan barang yang efisien dibandingkan dengan negara lain dan melakukan perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi pada produk yang tidak dapat dihasilkan oleh negara lain secara efisien.

Contoh misalnya Indonesia dengan Thailand memproduksi dua jenis barang yaitu pakaian dan tas dengan asumsi masing-masing negara tersebut menggunakan tenaga dan waktu yang digunakan sama. Ternyata Indonesia mampu menghasilkan barang pakaian lebih banyak, sedangkan Thailand menghasilkan tas lebih banyak.

Indonesia memiliki keunggulan mutlak untuk menghasilkan pakaian dan Thailand memiliki keunggulan mutlak untuk menghasilkan tas. Keunggulan mutlak terjadi apabila suatu negara dapat menghasilkan komoditas-komoditas tertentu dengan lebih efisien dibandingkan dengan negara lain.

Keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh negara karena negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya murah dibandingkan dengan negara lain. 

Perdagangan Internasional Menurut David Ricardo

Perdagangan internasional terjadi apabila ada perbedaan keunggulan komparatif. Teori keunggulan komparatif ini melengkapi teori keunggulan mutlak yang telah dijelaskan di atas. 

Keunggulan komparatif menyatakan bahwa suatu negara mampu menghasilkan barang dan jasa lebih banyak dengan biaya murah daripada negara lain.

Sebagai contoh Indonesia mampu memproduksi kopi atau sawit secara secara murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah seperti halnya Malaysia yang bisa memproduksi timah dengan murah. Ini artinya Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi atau sawit dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. 

Keuntungan keunggulan komparatif yaitu dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.

Gambar Komoditas Ekspor Indonesia (foto/istimewa)

Produk Unggulan Komoditas Ekspor 

Berdasarkan penjelasan tentang keunggulan komparatif dan keunggulan mutlak maka Indonesia tentu memiliki produk unggulan komoditas ekspor yang dapat dijadikan sumber penerimaan devisa bagi negara.

Indonesia dengan kekayaan alam yang melimpah sehingga sebagai pemasok komoditas dunia. Komoditas unggulan yang dapat memberikan kontribusi bagi pasaran dunia antara lain minyak sawit, karet, kopi robusta, beras, kakao, cengkeh, rempah-rempah, timah, batu bara, emas, tembaga, nikel, bauksit, bijih besi, tekstil, dan kertas atau pulp.

Komoditas unggulan tersebut merupakan hasil pertanian dan perkebunan, hasil tambang dan hasil industri dapat dilihat pada gambar. Selain komoditas unggulan pemasok pasaran dunia, komoditas tersebut juga merupakan produk unggulan untuk ekspor di wilayah ASEAN. 

Baca juga Manfaat dan Hambatan Perdagangan Internasional bagi perekonomian Indonesia

Manfaat bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia

Keikutsertaan Indonesia dalam perdagangan internasional dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Tantangan yang dihadapi dalam perdagangan internasional dalam era perdagangan bebas akan berdampak yang kurang menguntungkan, antara lain eksploitasi ekonomi, pudarnya identitas kebudayaan, dan ancaman fisik lingkungan. Eksploitasi sumber daya alam berdampak pada kerusakan lingkungan hidup.

Perdagangan bebas juga bisa membuka akses meluasnya budaya Barat dalam berbagai kehidupan masyarakat Indonesia.

Peluang yang dapat dilakukan dalam era perdagangan bebas yaitu dengan mengandalkan kekayaan sumber daya alam dan melimpahnya tenaga kerja yang dimiliki untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar internasional dengan biaya produksi murah.

ADVERTISEMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button