Berita

Lampu Hemat Energi karya Pelajar SMKN 1 Sumedang

Lampu Hemat Energi karya Pelajar SMKN 1 Sumedang, dengan semboyan SMK Bisa patut diberikan apresiasi untuk pelajar SMKN 1 Sumedang yang dapat bimbingan dari Guru Produktif hingga berhasil merakit dan memasarkan lampu led hemat energi.

Patut dibanggakan Pelajar SMKN 1 Sumedang bisa berkarya menciptakan lampu Led hemat energi dalam suasana pandemi covid 19. Ini salah satu potensi yang dibutuhkan masyarakat mulai dari perkotaan hingga pedesaan dengan aliran listrik yang sudah merata.

Lampu led hemat energi yang diciptakan SMKN 1 Sumedang terdiri dari beberapa pilihan dengan harga yang terjangkau 5 watt dengan harga Rp. 12rb, 9 watt dengan harga Rp. 15rb, 12 watt dengan harga Rp. 18rb dan 15 watt dengan harga Rp. 20rb kata salah satu pelajar Adang Maulana.

Pembuatan lampu led dikerjakan secara berkelompok sebanyak lima orang yang bertugas sebagai Ketua, bendahara, pemasaran dan tim produksi. Semua anggota kelompok yang ada harus ikut serta merakit lampu led mulai dari ketua hingga tim produksi.

Proses membuat lampu led terbilang sangat sederhana mulai dari proses merakit, menyolder, hingga memasukkan kedalam kemasan membutuhkan waktu kurang lebih tujuh menit. Penjualan pun terbilang istimewa karena sudah tembus sampai Kalimantan, pembeli yang membutuhkan lampu led hemat energi buatan pelajar SMKN 1 Sumedang cukup mudah karena di lakukan secara online.

Kepala Disdik Jabar

Dedi Supandi Kepala Disdik Propinsi Jawa Barat mengaku bangga dengan karya pelajar SMKN 1 Sumedang yang telah berhasil membuat lampu led hemat energi. Karya yang dihasilkan pelajar SMKN 1 Sumedang melalui salah satu program yang diluncurkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar yaitu program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW).

Baca juga Disdik kota Depok dapat apresiasi Tati Rachmawati Anggota Komisi D DPRD Depok

Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat Dedi Supandi mendorong terus berkembang lampu led hemat energi karya pelajar SMKN 1 Sumedang supaya mampu berkolaborasi dengan 5.320 desa yang masih redup dan desa-desa belum menikmati layanan listrik yang menyala terang.

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button