Kehidupan Masa Praaksara atau Masa Prasejarah yang Menantang
Kehidupan Masa Praaksara atau Masa Prasejarah yang Menantang, sebelum manusia hidup dalam zaman modern yang serba maju, terdapat saat-saat dimana manusia hidup pada masa yang serba terbatas.
Manusia memiliki kehidupan yang sangat menantang ketika mereka belum menemukan listrik sebagai sumber tenaga, logam sebagai material untuk membantu kehidupan sehari-hari dan aksara sebagai alat untuk membagi dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Proses manusia sampai pada kehidupan modern yang serba mudah ini sangat panjang dan menantang. Masa prasejarah, praaksara atau nirleka adalah sebutan untuk menunjuk pada zaman dimana masyarakat manusia belum memiliki tulisan sebagai alat komunikasi.
Masa Prasejarah
Kehidupan Masa Praaksara atau Masa Prasejarah yang Menantang, praaksara atau nirleka, artinya adalah masa dimana belum ada tulisan. Hal ini berbeda dengan masa selanjutnya yaitu masa sejarah yang bermula ketika manusia sudah mengenal satu bentuk aksara atau simbol tertulis sebagai alat komunikasi.
Pada masa pra-aksara, terdapat tiga zaman yaitu zaman batu batu ketika manusia menggunakan peralatan hidup yang terbuat dari bahan alam terutama bebatuan, zaman logam dimana manusia telah mampu memanfaatkan kandungan mineral alam menjadi logam dan masa perundagian ketika peralatan hidup manusia menjadi semakin kompleks dan indah.
Materi dan penjelasan pada modul 4 ini penting bagi Ananda agar dapat mengetahui periodisasi dan jangka waktu dimana masa praaksara terjadi di Indonesia. Bagaimana bentuk kehidupan manusia Indonesia pada masa pra aksara ketika zaman batu, zaman logam dan perundagian.
Pengetahuan dalam materi ini dapat Ananda gunakan untuk membandingkan pola kehidupan masa kini dengan masa lalu, apa saja tantangan yang dialami masyarakat manusia pada masa lalu dan apa yang mungkin akan terjadi nanti di masa yang akan datang akibat perkembangan teknologi.
Masa yang disebut sebagai prasejarah atau praaksara dimulai sejak umat manusia diketahui berhasil membuat dan menggunakan peralatan-peralatan dari batu dan berakhir ketika manusia purba menemukan sistim tulisan sebagai alat berkomunikasi.
Berakhirnya masa praaksara tidak sama bagi tiap-tiap bangsa di dunia. Misalnya bangsa Mesir dan Mesopotamia, mereka memasuki masa sejarah atau aksara setelah menemukan dan mengembangkan aksara tulis kira-kira 3.000 tahun Sebelum Masehi.
Sementara itu orang-orang yang hidup di kepulauan Papua (Papua di Indonesia dan Papua Nugini) baru mengenal tulisan pada sekitar tahun 1900 an yang dibawa oleh orang asing ke pulau mereka.
Masyarakat Indonesia Mulai Mengenal Tulisan
Masyarakat di kepulauan Indonesia diketahui mulai meninggalkan masa praaksara dengan mengenal tulisan sekitar abad ke-5 Masehi. Hal ini ditunjukkan dari penemuan peninggalan masa lalu berbentuk tujuh buah Yupa (batu bertulis peninggalan kerajaan Kutai) di Muara Kaman, Kalimantan Timur.
Yupa ini didirikan dan oleh Kaum Brahmana saat itu untuk mengucapkan terimakasih kepada raja Mulawarman yang baik hati karena memberikan sumbangan hewan sapi yang banyak kepada para kaum Brahmana.
Baca juga Permintaan atau Minat Konsumen untuk Membeli Barang atau Jasa
Yupa atau monument batu bertuliskan huruf pallawa dalam bahasa Sanskerta menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia dapat dikatakan telah meninggalkan masa praaksara pada abad ke-5 masehi atau sekitar tahun 400 M.
Meskipun ini tidak terjadi diseluruh wilayah Indonesia karena seperti yang telah dijelaksan bahwa masyarakat di Papua baru meninggalkan masa prasejarah ketika tahun 1900 an.
Referensi :
MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Semester Genap) Hak Cipta © 2020 pada Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI