Jepang berupaya memulihkan Kembali perekonomian Indonesia

Jepang berupaya memulihkan Kembali perekonomian Indonesia

Jepang berupaya memulihkan Kembali perekonomian Indonesia, Tujuan utama Jepang adalah menyusun dan mengarahkan kembali perekonomian Indonesia dalam rangka menopang upaya perang Jepang dan rencana mendominasi ekonomi jangka panjang Asia Timur dan Tenggara.

Peraturan-peraturan baru yang mengendalikan dan mengatur kembali hasil-hasil utama Indonesia serta putusnya hubungan dengan pasar ekspor tradisional menimbulkan kekacauan dan penderitaan.

Jepang tidak dapat menampung semua hasil ekspor Indonesia, dan kapal-kapal selam pihak Sekutu banyak menimbulkan kerugian terhadap pelayaran Jepang sehingga komoditi-komoditi yang diperlukan Jepangpun tidak dapat dikapalkan dalam jumlah yang memadai.

Produksi hasil Perkebunan

Jepang berupaya memulihkan Kembali perekonomian Indonesia. Pada tahun 1943 produksi karet sekitar seperlima tingkat produksi tahun 1941 (di Jawa dan Kalimantan Barat produksi karet hampir terhenti sama sekali), dan produksi teh sekitar sepertiganya.

Jepang dan Formosa (Taiwan) akan menjadi pemasok utama gula untuk kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya, sehingga komoditi yang merupakan sumber pokok pendapatan di Jawa Tengah dan Jawa Timur ini (terutama bagi para buruh upahan yang tidak memiliki tanah) akan menurun.

Pihak Jepang mulai mengambil alih perkebunan-perkebunan tebu pada bulan Agustus 1943, dan pengelola-pengelolanya yang berkebangsaan Eropa ditawan. Demikian pula perkebunan tembakau yang luas di Sumatera Timur diubah untuk produksi pangan.

Ekonomi memburuk pertengahan tahun 1945

Sementara itu, pemerintahan militer membanjiri Indonesia dengan mata uang pendudukan, yang mendorong meningkatnya inflasi terutama sejak tahun 1943 seterusnya. Pada pertengahan tahun 1945 mata uang ini bernilai sekitar 2,5 persen dari nilai nominalnya.

Baca juga Perlawanan di Kalimantan terhadap praktek imperialisme

Pengerahan pangan, tenaga kerja secara paksa, dan kekacauan umum mengakibatkan timbulnya kelaparan, terutama pada tahun 1944 dan 1945. Angka kematian meningkat dan kesuburan menurun; sepanjang yang diketahui, pendudukan Jepang adalah satu-satunya periode selama dua abad yang tidak berhasil meningkatkan jumlah penduduk secara berarti.

Seperti wilayah pendudukan lainnya, Indonesia menjadi suatu negeri yang tingkat penderitaan, inflasi, pencatutan, korupsi, pasar gelap, dan kematian penduduknya yang paling ekstrem.

Gambar 74a. Penderitaan masyarakat Indonesia paling estrim pada pertengahan tahun 1945 masa pendudukan Jepang (ilustrasi foto/SINDONews)

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

asean budaya imperialisme indonesia islam kebudayaan kerajaan islam kolonial kolonialisme Kondisi geografis konflik masyarakat nasionalisme negara nusantara pancasila pelajaran ips pendidikan pengaruh islam penjajahan Penjelajahan samudra Penyebaran Islam Politik puasa ramadhan sejarah sejarah islam Sekolah