Contoh Pemberontakan atau Revolusi menyebabkan perubahan sosial budaya

Contoh Pemberontakan atau Revolusi menyebabkan perubahan sosial budaya
Contoh Pemberontakan atau Revolusi menyebabkan perubahan sosial budaya (foto/istimewa)

Contoh Pemberontakan atau Revolusi menyebabkan perubahan sosial budaya. Revolusi atau pemberontakan dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Banyak contoh revolusi atau pemberontakan yang terjadi di dunia ini.

Gelombang revolusi unjuk rasa dan protes yang terjadi di dunia arab sebagai rangkaian dari the Arab Spring (pemberontakan Arab) adalah contoh revolusi yang terjadi di dunia. Misalnya, tahun 2011 lalu terjadi revolusi di Mesir.

Demonstrasi besar-besaran terjadi di Mesir menuntut agar presiden Hosni Mubarak yang telah berkuasa 30 tahun untuk melepaskan jabatannya.

Protes menggunakan teknik pemberontakan sipil dalam kampanye yang melibatkan serangan, demonstrasi, pawai, dan pemanfaatan media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube, atau Skype untuk mengorganisir, berkomunikasi, dan mengumpulkan massa. 

Pemerintah meredam usaha para demonstran yang menggalang aksinya dari internet dengan cara memberhentikan saluran internet dan komunikasi hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Revolusi ini berakhir dengan jatuhnya Hosni Mubarak. Setelah terjadinya revolusi, Mesir mengalami perubahan besar dalam berbagai bidang.

Gambar. Contoh revolusi yang pernah terjadi di Indonesia adalah ketika Indonesia mencapai kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. (foto/istimewa)

Pernahkah Indonesia mengalami revolusi?

Contoh revolusi yang pernah terjadi di Indonesia adalah ketika Indonesia mencapai kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Dengan proklamasi, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari cengkeraman penjajah, serta telah mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional.

Berbagai perubahan terlihat mengikuti, seperti lembaga keluarga, sistem sosial, sistem politik, dan sistem ekonomi.

Baca juga Selektif Terhadap Kemajuan Iptek di bidang Ekonomi dan Bidang Sosial Budaya

Pada dasarnya pemberontakan terjadi diawali dengan adanya ketidakpuasan sebagian masyarakat terhadap situasi dan kondisi.

Ketidakpuasan ini diarahkan pada sistem kekuasaan yang dianggapnya tidak cocok sehingga mendorong para pemberontak membuat sistem kekuasaan yang berbeda.

Rezim yang zalim pada dasarnya menjadi awal munculnya rasa ketidakadilan di masyarakat sehingga mendorong sebagian masyarakat yang merasa tidak diuntungkan melakukan pemberontakan.

Situasi dan kondisi ini mendorong pergerakan revolusi sebagai wujud dari pemberontakan. Adanya revolusi akan membawa perubahan-perubahan besar dalam tubuh masyarakat. Misalnya, revolusi Mei tahun 1998 yang terjadi di Indonesia.

Baca juga Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi

Peristiwa dimulai dari demonstrasi menuntut turunnya Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun. Perubahan besar terjadi di Indonesia setelah Soeharto menyatakan mundur dan reformasi bergulir.

Dimulai dari perubahan kepala negara, wakil kepala negara, struktur kabinet, sampai perilaku warga masyarakat yang menjadi lebih berani mengkritisi cara kerja pemerintah dan sebagainya. Perubahan tahun 1998 ini dapat dikategorikan sebagai revolusi. 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.