Home » Sejarah » Sarekat Islam Merah: Sejarah, Ideologi, dan Peran dalam Pergerakan Nasional Indonesia
Posted in

Sarekat Islam Merah: Sejarah, Ideologi, dan Peran dalam Pergerakan Nasional Indonesia

Sarekat Islam Merah: Sejarah, Ideologi, dan Peran dalam Pergerakan Nasional Indonesia (ft/istimewa)
Sarekat Islam Merah: Sejarah, Ideologi, dan Peran dalam Pergerakan Nasional Indonesia (ft/istimewa)
sekolahGHAMA

Sarekat Islam Merah adalah salah satu faksi dalam Sarekat Islam (SI) yang muncul pada awal abad ke-20. Faksi ini berkembang sebagai hasil dari perpecahan internal di tubuh Sarekat Islam, yang dipengaruhi oleh perbedaan ideologi dan strategi perjuangan. Sarekat Islam Merah berhaluan kiri dan terinspirasi oleh ideologi komunisme yang mulai menyebar di Indonesia pada masa itu. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah terbentuknya Sarekat Islam Merah, ideologi yang dianut, peran mereka dalam pergerakan nasional, serta dampaknya terhadap sejarah Indonesia.


1. Latar Belakang Terbentuknya Sarekat Islam Merah

Sarekat Islam awalnya didirikan pada tahun 1912 sebagai organisasi yang memperjuangkan kepentingan ekonomi, sosial, dan politik rakyat Indonesia, khususnya umat Islam. Di bawah kepemimpinan tokoh-tokoh seperti HOS Tjokroaminoto, Sarekat Islam berkembang pesat dan menjadi organisasi massa terbesar pada masanya. Namun, pada awal 1920-an, muncul perbedaan ideologi yang menyebabkan organisasi ini terpecah menjadi dua kubu:

  • Sarekat Islam Putih: Kelompok yang tetap setia pada prinsip-prinsip Islam dan dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto serta Haji Agus Salim.
  • Sarekat Islam Merah: Kelompok yang dipengaruhi oleh ideologi komunisme dan dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Semaun, Darsono, dan Alimin.

Perpecahan ini dipicu oleh masuknya pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI) ke dalam tubuh Sarekat Islam, terutama melalui anggota-anggota muda yang terinspirasi oleh revolusi Bolshevik di Rusia pada tahun 1917.


2. Ideologi Sarekat Islam Merah

Sarekat Islam Merah berlandaskan pada prinsip-prinsip perjuangan kelas, yang merupakan inti dari ideologi komunisme. Beberapa poin utama ideologi Sarekat Islam Merah adalah:

  • Perjuangan Kelas: Mereka percaya bahwa perjuangan melawan penjajahan harus dimulai dengan melawan ketidakadilan sosial dan ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat Indonesia.
  • Anti-Kapitalisme: Sarekat Islam Merah menentang sistem kapitalisme yang dianggap hanya menguntungkan segelintir elit dan merugikan kaum buruh serta petani.
  • Penyatuan Buruh dan Petani: Mereka fokus pada pengorganisasian buruh dan petani sebagai kekuatan utama dalam perjuangan melawan kolonialisme.
  • Penerapan Komunisme: Sarekat Islam Merah mendukung ideologi komunisme sebagai solusi untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.

3. Peran Sarekat Islam Merah dalam Pergerakan Nasional

Meskipun sering dianggap sebagai kelompok radikal, Sarekat Islam Merah memainkan peran penting dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda. Berikut adalah beberapa kontribusi mereka:

a. Pengorganisasian Buruh dan Petani

Sarekat Islam Merah aktif mengorganisasi buruh dan petani, yang merupakan kelompok mayoritas di Indonesia. Mereka mengajarkan kesadaran politik dan pentingnya solidaritas dalam melawan ketidakadilan sosial. Beberapa aksi yang mereka lakukan meliputi:

  • Pemogokan Buruh: Sarekat Islam Merah sering memimpin aksi-aksi mogok kerja untuk menuntut perbaikan upah dan kondisi kerja.
  • Pemberontakan Petani: Mereka juga mendukung pemberontakan petani yang melawan sistem pajak yang tidak adil dan perampasan tanah oleh pemerintah kolonial.

b. Kritik terhadap Sistem Kolonial

Sarekat Islam Merah secara terang-terangan menentang kebijakan kolonial Belanda. Mereka menggunakan media, pidato, dan aksi protes untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Kritik mereka meliputi isu-isu seperti:

  • Penindasan ekonomi oleh perusahaan-perusahaan Belanda.
  • Diskriminasi rasial terhadap pribumi.
  • Kurangnya akses rakyat pribumi terhadap pendidikan dan kesehatan.

c. Aksi-Aksi Revolusioner

Berbeda dengan Sarekat Islam Putih yang lebih moderat, Sarekat Islam Merah tidak ragu menggunakan aksi-aksi revolusioner untuk mencapai tujuannya. Beberapa tindakan radikal yang dilakukan oleh kelompok ini adalah:

  • Pemberontakan di Sumatera dan Jawa: Sarekat Islam Merah terlibat dalam pemberontakan-pemberontakan lokal yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan kolonial.
  • Kolaborasi dengan PKI: Kelompok ini bekerja sama dengan Partai Komunis Indonesia dalam merancang strategi perjuangan revolusioner.

4. Tokoh-Tokoh Penting Sarekat Islam Merah

Sarekat Islam Merah melahirkan beberapa tokoh penting yang berpengaruh dalam sejarah pergerakan nasional. Di antara mereka adalah:

  • Semaun: Salah satu pendiri Partai Komunis Indonesia yang juga menjadi pemimpin Sarekat Islam Merah. Semaun dikenal sebagai orator ulung dan organisator yang handal.
  • Darsono: Tokoh Sarekat Islam Merah yang berperan dalam menyebarkan ideologi komunisme di kalangan anggota SI.
  • Alimin: Seorang aktivis revolusioner yang berperan besar dalam merancang pemberontakan melawan Belanda.

5. Dampak dan Akhir Pergerakan Sarekat Islam Merah

Pergerakan Sarekat Islam Merah memberikan dampak besar terhadap pergerakan nasional di Indonesia, meskipun gerakan ini akhirnya meredup karena berbagai faktor. Berikut adalah beberapa dampak dan alasan kemunduran mereka:

a. Dampak Positif

  • Kesadaran Politik Rakyat: Sarekat Islam Merah berhasil meningkatkan kesadaran politik di kalangan buruh dan petani.
  • Inspirasi bagi Gerakan Lain: Ideologi dan strategi perjuangan mereka menginspirasi organisasi-organisasi lain untuk melawan penjajahan.

b. Kemunduran dan Akhir Pergerakan

  • Represi Pemerintah Kolonial: Pemerintah kolonial Belanda menindak keras Sarekat Islam Merah melalui penangkapan, pengasingan, dan pembubaran organisasi.
  • Perpecahan Internal: Ketegangan antara kelompok radikal dan moderat di dalam SI membuat Sarekat Islam Merah kehilangan dukungan dari sebagian anggotanya.
  • Pengaruh PKI: Kolaborasi dengan PKI membuat Sarekat Islam Merah kehilangan identitasnya sebagai organisasi berbasis Islam.

Pada akhirnya, Sarekat Islam Merah bubar pada akhir 1920-an, tetapi ideologi dan semangat perjuangannya tetap menjadi bagian dari sejarah pergerakan nasional Indonesia.

Baca juga: Nasionalisme Agama di Indonesia


6. Warisan Sarekat Islam Merah

Meskipun tidak bertahan lama, Sarekat Islam Merah meninggalkan warisan penting bagi bangsa Indonesia. Beberapa warisan tersebut adalah:

  • Kesadaran Kelas: Mereka membantu membangkitkan kesadaran akan pentingnya keadilan sosial di kalangan buruh dan petani.
  • Model Perjuangan Radikal: Strategi perjuangan radikal mereka menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan revolusioner di masa depan.
  • Pengaruh terhadap Sejarah Indonesia: Sarekat Islam Merah menunjukkan bahwa perjuangan melawan penjajahan tidak hanya bisa dilakukan melalui jalur moderat, tetapi juga melalui aksi-aksi langsung yang lebih revolusioner.

Baca juga: Nilai-nilai perjuangan sarekat islam


Penutup

Sarekat Islam Merah adalah salah satu bagian penting dari sejarah pergerakan nasional Indonesia. Meskipun faksi ini sering dianggap kontroversial karena ideologi dan strategi perjuangannya, kontribusinya dalam membangkitkan kesadaran politik rakyat Indonesia tidak dapat diabaikan. Dengan memahami sejarah Sarekat Islam Merah, kita dapat lebih menghargai kompleksitas perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia dan mengambil pelajaran berharga untuk membangun masa depan bangsa yang lebih adil dan sejahtera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.