Home » Berita » Guru Penggerak dan 5 Peran Pentingnya Dalam Merdeka Belajar
Guru Penggerak dan 5 Peran Pentingnya Dalam Merdeka Belajar

Guru Penggerak dan 5 Peran Pentingnya Dalam Merdeka Belajar

Nama guru penggerak menjadi kian populer belakangan ini. Di kurikulum Merdeka Belajar, guru juga sebagai penggerak proses belajar yang berfokus pada siswa. Jadi, mereka bukan hanya sebagai pengarah pembelajaran saja.

Berbekal modul pembelajaran, guru akan mengalami transformasi sehingga mampu menjadi agen pemimpin Pendidikan Indonesia di masa mendatang. Semua ini bertujuan demi tercapainya profil Pelajar Pancasila seutuhnya yang berkompetensi dan berkarakter sesuai nilai-nilai luhur Pancasila.

Pentingnya Peran Guru Penggerak di Era Merdeka Belajar

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang menerapkan kurikulum pendidikan Merdeka Belajar dengan guru penggerak sebagai fasilitatornya. Saat ini guru tengah bergelut menghadapi tantangan besar seiring kemajuan IPTEK.

Sudah bukan rahasia umum lagi apabila saat ini informasi dan sumber belajar sangat mudah diperoleh. Namun fakta membuktikan bahwa kedua hal tersebut tidak sepenuhnya efektif diterapkan dalam dunia pembelajaran.

Dari sinilah seharusnya kita tersadar bahwa peran guru tidak bisa tergantikan oleh apapun, meski teknologi canggih sekalipun. Anda harus ingat bahwa teknologi berasal dari hasil karya manusia. Selain bisa disalahgunakan, teknologi juga tidak bisa menjadi teladan dan sampai kapanpun tidak bisa menggantikan peran seorang guru.

Lantas, apa sebenarnya peran guru penggerak itu? Simak penjelasan berikut ini.

Mampu Bertindak Sebagai Pemimpin Pelajaran

Dalam hal ini seorang guru diharapkan mampu mengembangkan kondisi belajar sesuai keinginan para siswa. Jadi, semua kegiatan terpusat pada tujuan yang berorientasikan nilai-nilai (dalam hal ini nilai luhur Pancasila), dan guru yang menjadi pemegang kendali penuh. Guru harus mampu mengambil keputusan yang bijak saat pembelajaran berlangsung.

Mampu Mengaktifkan Komunitas Praktisi

Suatu komunitas praktisi bisa memberikan kesempatan belajar terbuka dan luas bagi setiap anggotanya. Guru penggerak berperan sebagai pendorong dan pendamping para siswa saat kegiatan belajar berlangsung. Selain guru yang bersangkutan, konsep komunitas praktisi juga mengharapkan peran kepala sekolah dan pengawas sekolah. 

Mampu Bertindak Sebagai Coach Bagi Guru Lain

Peran guru penggerak yang satu ini tak kalah penting, yakni mendukung terwujudnya tujuan pembelajaran. Guru bisa mengawali membentuk kemitraan bersama sesama pengajar dengan proses berpikir yang kreatif sehingga dapat saling menginspirasi bagaimana cara memaksimalkan potensi pribadi sebenarnya telah mereka miliki. 

Guru Penggerak dan 5 Peran Pentingnya Dalam Merdeka Belajar (foto/istimewa)

Mampu Mendorong Kolaborasi Antar Sesama Guru

Mampu berkolaborasi merupakan salah satu nilai yang wajib ada pada pribadi guru penggerak. Dengan adanya sikap tersebut maka para guru bisa bekerjasama secara keseluruhan.

Beberapa model pembelajaran kolaboratif yang bisa guru terapkan adalah Team Game Tournament, Learning Together, Student Team Achievement Division, dan Complex Instruction.

Baca juga Apa inti Kebijakan Merdeka Belajar dan apa manfaatnya?

Mampu Membangkitkan Sekaligus Mewujudkan Kepemimpinan Peserta Didik

Pada dasarnya, setiap anak memiliki potensi berkembang menjadi seorang pemimpin di masa mendatang. Peran guru penggerak dalam hal ini adalah bagaimana cara mengasah keterampilan menjadi seorang pemimpin seperti mengenalkan rasa tanggung jawab, melatih agar tumbuh menjadi pribadi yang beretos kerja tinggi, mengembangkan kemampuan kognitif dan sosial, menanamkan sikap disiplin, dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Mayoritas orang tua sependapat bahwa menumbuhkan sikap kepemimpinan dalam diri anak tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hal penting untuk selalu Anda ingat bahwa bukan berarti orang tua lepas tangan begitu saja. Mereka tetap memiliki tanggung jawab untuk selalu memantau perkembangan buah hati di rumah.

Pada dasarnya, kurikulum Merdeka Belajar bukan mengenai kemerdekaan berpikir bagi guru penggerak saja, namun peserta didik juga berhak mendapatkannya. Hal ini karena gagasan dan penerapan konsep Merdeka Belajar dilandasi oleh esensi kemerdekaan berpikir untuk menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa beban dan harus merujuk pada pencapaian skor atau nilai tertentu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top