Masyarakat Pedesaan (Rural Community) dan Masyarakat Perkotaan (Urban Community). Istilah community diartikan sebagai masyarakat setempat, yang artinya menunjukkan pada warga sebuah desa, kota, suku atau bangsa.
Apabila anggota-anggota sesuatu kelompok, baik kelompok itu besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama, maka kelompok tadi disebut masyarakat setempat.
Kriteria utama masyakarat setempat
Masyarakat Pedesaan (Rural Community), kriteria utama bagi adanya suatu masyarakat setempat adalah adanya social relationship antara anggota suatu kelompok. Dengan mengambil pokok-pokok uraian di atas, dapat dikatakan bahwa masyarakat setempat menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu di mana faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar diantara para anggotanya, dibandingkan dengan penduduk di luar batas wilayahnya (Soemardjan, 1962).
Secara singkat disimpulkan bahwa masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial yang tertentu. Dasar-dasar daripada masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan semasyarakat setempat tersebut.
Suatu masyarakat setempat pasti mempunyai lokalitas atau tempat tinggal (wilayah) tertentu. Walaupun sekelompok manusia merupakan masyarakat pengembara akan tetapi pada saat-saat tertentu anggota-anggotanya pasti terkumpul pada suatu tempat tertentu, misalnya bila mengadakan upacara-upacara tradisional.
Masyarakat-masyarakat setempat yang mempunyai tempat tinggal tetap dan permanen, biasanya mempunyai ikatan solidaitas yang kuat sebagai pengaruh kesatuan tempat tinggalnya.
Masyarakat Modern
Masyarakat modern, karena perkembangan teknologi alat-alat perhubungan, ikatan pada tempat tinggal agak berkurang, akan tetapi sebaliknya hal itu bahkan memperluas wilayah pengaruh masyarakat setempat yang bersangkutan. Secara garis besar, masyarakat setempat berfungsi sebagai ukuran untuk mengarisbawahi hubungan antara hubungan-hubungan sosial dengan suatu wilayah geografis tertentu.
Sebagai contoh, betapapun kuatnya pengaruh luar, misalnya bidang pertanian mengenai soal cara-cara penanaman yang lebih efisien, penggunaan pupuk dan sebagainya, akan tetapi masyarakat desa masih tetap mempertahankan tradisi yaitu ada hubungan yang erat dengan tanah, karena tanah itulah yang memberikan kehidupan kepadanya.
Akan tetapi tempat tingal tertentu saja, walaupun merupakan suatu dasar pokok, tidak cukup untuk membentuk masyarakat setempat. Disamping itu harus ada suatu perasaan di antara anggota bahwa mereka saling memerlukan dan bahwa tanah yang mereka tinggali memberikan kehidupan kepada semuanya.
perasaan komuniti (comminity sentiment)
Perasaan demikian, yang pada hakikatnya merupakan identifikasi dengan tempat tinggal, dinamakan perasaan komuniti (comminity sentiment). Unsur-unsur perasaan komuniti (community sentiment) antara lain seperasaan, sepenanggungan dan saling memerlukan.
Melalui logat bahasa yang khas akan dapat diketahui dari mana asal seseorang. Walaupun perkembangan komunikasi agak mengurangi fungsi ciri tersebut, akan tetapi setiap masyarakat setempat, baik yang berupa desa maupun kota, pasti mempunyai logat bahasa tersendiri.
Kecuali, masing-masing masyarakat setempat mempunyai juga ceritacerita rakyat dengan variasi tersendiri. Orang Lampung percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari Si Raja Lampung: akan tetapi masyarakat-masyarakat setempat mempunyai versi tersendiri mengenai sejarah nenek moyangnya. Demikian pula misalnya cerita Nyi Roro kidul, mempunyai bermacam-macam versi dengan daerah di mana cerita tadi berkembang.
Leave a Reply