ArtikelBerita

5 tips melatih dan membiasakan diri putra-putri Ayah bunda berpikir kritis

5 tips melatih dan membiasakan diri putra-putri Ayah bunda berpikir kritis, pertumbuhan anak mulai dari usia bayi menuju ke balita akan terasa cepat, apalagi sebagai orang tua yang mendampingi pertumbuhan putra-putrinya setiap hari. Pertumbuhan putra-putri Ayah bunda tidak hanya terjadi pada fisiknya saja akan tetapi terjadi pertumbuhan pada perkembangan pola pikir sesuai dengan usia putra-putri tersebut.

Orang tua selain mengawasi putra-putrinya harus membimbing dan membina pertumbuhan pola pikir sesuai dengan usia. Keselasaran pertumbuhan fisik dan perkembangan pola pikir harus seirama dan terjaga.

Kemampuan anak berpikir kritis bisa dibiasakan dan dilatih semenjak dini, sering dengan usia putra-putri Ayah bunda. Disaat usia balita sudah bisa bermain dengan media yang mampu menumbuhkan berpikir.

Merangsang anak untuk bisa berkirir kritis sudah bisa dilatih dan dibiasakan pada usia (PAUD). Direktorat Pendidikan Usia Dini kementrian pendidikan dan kebudayaan, Selasa (7/7/2020). Berikut 5 tips melatih dan membiasakan diri putra-putri Ayah bunda berpikir kritis.

1. Dorong putra-putri Ayah bunda untuk menjelaskan sesuatu

Dampingi putra-putrinya saat bermain dan ajukan pertanyaan, contoh lagi bermain rumah-rumahan tanyakan kepada putra-putrinya kenapa dia membangun rumah tersebut? dan minta putra-putrinya menjelaskan.

2. Dorong putra-putrinya dapat melakukan evaluasi

Ayah Bunda harus memberikan kesempatan pada putra-putrinya mengevaluasi karya sendiri. Misalnya ketika putra-putrinya selesai menggambar bunga. Tanyakan kepada putra-putrinya bagaimana pendapat dia mengenai bunga itu?

3. Beri komentar dan ajukan pertanyaan

Coba ajukan petanyaan kepada putra-putrinya yang mendorong untuk membuat prediksi. Ketika membacakan cerita, Ayah bunda dapat meminta putra-putrinya untuk menebak kelanjutan dari isi cerita selanjutnya?

Tentu dengan menceritakannya dengan utuh, misalnya tanyakan pada putra-putrinya, kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya…?

4. Dorong putra-putrinya untuk dapat membangun hipotesis

Tanyakan kepada putra-putrinya. Jika kita melakukan ini, apa yang kana kamu pikir akan terjadi? Atau Mari kita memprediksi apa yang kita pikirkan akan terjadi selanjutnya?

5. Dorong putra-putri untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi

Ketika putra-putrinya menemukan masalah, ajukan pertanyaan seperti “Apa ada ide lain yang bisa kita coba?” atau dorong putra-putri untuk menghasilkan pilihan dengan mengatakan, “Mari kita pikirkan semua solusi yang mungkin bisa kita lakukan?”

Untuk melatih dan membiasakan diri berpikir bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dimulai dari hal-hal yang kecil dalam lingkungan rumah Ayah bunda.

Baca juga 5 Cara Ampuh Merawat Motor Matik Saran Dealer

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button