Waktu Puasa Ramadhan terpanjang dan terpendek di Dunia. Waktu puasa Ramadan dimulai setiap hari dari fajar (sebelum terbit matahari) hingga waktu berbuka puasa pada waktu maghrib (saat matahari terbenam). Waktu berbuka puasa (iftar) dan waktu makan sahur (makanan sebelum fajar) berbeda-beda di setiap wilayah dan tergantung pada waktu matahari terbit dan terbenam di setiap tempat.
Dalam Islam, waktu dihitung berdasarkan kalender Hijriyah yang mengikuti siklus bulan, bukan kalender Gregorian yang digunakan di dunia Barat. Karena itu, waktu puasa Ramadan dapat bervariasi setiap tahunnya tergantung pada penentuan kalender Hijriyah.
Selain itu, selama bulan Ramadan ada juga waktu-waktu yang dianggap lebih istimewa dan dianjurkan untuk beribadah. Misalnya, waktu berbuka puasa yang disunahkan segera setelah waktu maghrib, waktu terakhir sepertiga malam di saat terakhir setelah shalat tarawih, dan malam Lailatul Qadar yang jatuh pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Selama waktu-waktu istimewa ini, umat Muslim dianjurkan untuk beribadah dan memperbanyak amalan kebaikan.
Baca juga Mencetak Pemuda Indonesia Berahlak Mulia, Cerdas dan Bertakwa
A. Waktu puasa ramadan terpanjang di dunia
Waktu puasa Ramadan terpanjang di dunia tergantung pada wilayah dan posisi geografisnya, karena waktu matahari terbit dan terbenam dapat bervariasi di setiap tempat. Beberapa daerah di dunia memiliki waktu siang dan malam yang sangat panjang atau sangat pendek tergantung pada musim dan lokasinya.
Salah satu wilayah di dunia yang dikenal memiliki waktu puasa Ramadan terpanjang adalah Norwegia, terutama di wilayah utara seperti Tromso dan Nordkapp. Pada musim panas, matahari bisa terus bersinar selama 24 jam sehingga waktu puasa bisa berlangsung selama hampir 24 jam sehari.
Namun, bagi umat Muslim di seluruh dunia, puasa Ramadan bukanlah sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, meskipun waktu puasa terpanjang di dunia mungkin sangat menantang bagi umat Muslim yang tinggal di wilayah tersebut, mereka tetap berusaha menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan baik dan penuh rasa syukur.
B. Waktu puasa ramadan terpendek di dunia
Waktu puasa Ramadan terpendek di dunia tergantung pada wilayah dan posisi geografisnya, karena waktu matahari terbit dan terbenam dapat bervariasi di setiap tempat. Beberapa daerah di dunia memiliki waktu siang dan malam yang sangat pendek tergantung pada musim dan lokasinya.
Salah satu wilayah di dunia yang dikenal memiliki waktu puasa Ramadan terpendek adalah di wilayah Arktik, terutama di daerah utara Norwegia, Swedia, dan Finlandia, serta di daerah Kutub Selatan seperti Antartika. Pada saat musim panas, matahari bisa bersinar selama 24 jam sehari, dan pada musim dingin, terdapat beberapa hari dimana matahari tidak terbit sama sekali.
Hal ini berarti bahwa waktu antara fajar dan maghrib menjadi sangat singkat, sehingga waktu puasa Ramadan menjadi sangat pendek atau bahkan tidak ada sama sekali. Meskipun begitu, umat Muslim yang tinggal di wilayah-wilayah ini masih tetap menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan mengacu pada waktu puasa di Makkah atau kota-kota lain di belahan bumi lain yang memiliki waktu puasa yang normal.