Dampak dan Akhir dari Nasakom
Tujuan Presiden Soekarno Mengeluarkan Konsep Nasakom. Meskipun konsep Nasakom awalnya bertujuan untuk menciptakan stabilitas, pada akhirnya, ketegangan antara kelompok nasionalis, agama, dan komunis semakin meningkat. Puncaknya terjadi dengan peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965, yang menyebabkan jatuhnya Soekarno dan berakhirnya konsep Nasakom. Setelah peristiwa ini, pemerintahan Orde Baru di bawah Soeharto menghapus pengaruh PKI dan membubarkan sistem politik yang berlandaskan Nasakom.
Baca juga: Intisari | Nasakom adalah konsep politik
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa tujuan utama Soekarno mencetuskan Nasakom?
Tujuan utama Soekarno mencetuskan Nasakom adalah untuk menyatukan tiga kekuatan politik utama di Indonesia (nasionalisme, agama, dan komunisme) guna menjaga persatuan dan stabilitas negara.
2. Bagaimana Nasakom memengaruhi politik Indonesia?
Nasakom memungkinkan Soekarno untuk mempertahankan kekuasaan dengan mengakomodasi berbagai kelompok ideologi. Namun, pada akhirnya, konsep ini memicu ketegangan yang berujung pada peristiwa G30S 1965.
3. Mengapa konsep Nasakom gagal?
Konsep Nasakom gagal karena konflik ideologi antara kelompok nasionalis, agama, dan komunis semakin meningkat, yang akhirnya menyebabkan ketidakstabilan politik dan jatuhnya Soekarno dari kekuasaan.
4. Siapa saja yang mendukung Nasakom?
Pendukung utama Nasakom adalah Soekarno, D.N. Aidit (PKI), serta beberapa tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) yang awalnya mendukung konsep ini sebelum akhirnya berbalik menentang setelah G30S 1965.
5. Apa dampak dari berakhirnya Nasakom?
Setelah berakhirnya Nasakom, PKI dibubarkan, politik Indonesia mengalami perubahan besar, dan kekuasaan beralih ke Orde Baru di bawah Soeharto yang lebih berorientasi pada anti-komunisme.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai tujuan Soekarno dalam mencetuskan Nasakom serta dampaknya terhadap politik Indonesia.
Â