Home » konflik » Page 4

konflik

Home » konflik » Page 4
Konflik dan Integrasi Bangsa  multi etnik yang bervariasi

Konflik dan Integrasi Bangsa  multi etnik yang bervariasi

Konflik dan Integrasi Bangsa  multi etnik yang bervariasi. Negara Indonesia, termasuk salah satu negara di dunia yang memiliki multi etnik yang bervariasi, sama dengan negara India.  Diantara sekitar 175 negara anggota PBB, hanya 12 negara saja yang penduduknya kurang lebih homogen, diluar itu semua bangsanya terdiri dari multi etnik.Keberagaman suku dan budaya bangsa Indonesia merupakan […]

Konflik dan Integrasi Bangsa  multi etnik yang bervariasi Read More »

Ringkasan Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan sesama manusia

Ringkasan Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan sesama manusia

Ringkasan Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan sesama manusia. Ketika berinteraksi dengan sesama manusia, selalu diwarnai dua hal, yaitu konflik dan kerjasama. Dengan demikian konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia. Perbedaan atau pertentangan Konflik biasanya diberi pengertian sebagai satu bentuk perbedaan atau pertentangan ide, pendapat, faham dan kepentingan di antara dua pihak atau lebih.

Ringkasan Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan sesama manusia Read More »

Pola Penyelesaian Konflik dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konflik dan Pola Penyelesaian Konflik

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konflik dan Pola Penyelesaian Konflik, Johnson & Johnson (1991) menyatakan beberapa hal yang harus diperhatikan bilamana seseorang terlibat dalam suatu konflik, dan akibatnya menentukan bagaimana seseorang menyelesaikan konflik, sebagai berikut: tercapainya persetujuan yang dapat memuaskan kebutuhan serta tujuannya. Tiap orang memiliki tujuan pribadi yang ingin dicapai. Konflik bisa terjadi karena tujuan dan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konflik dan Pola Penyelesaian Konflik Read More »

Strategi dasar pengelolaan konflik menurut Johnson & Johnson (1991)

Strategi dasar pengelolaan konflik menurut Johnson & Johnson (1991)

Strategi dasar pengelolaan konflik menurut Johnson & Johnson (1991), Berbeda dengan yang dikemukakan Johnson & Johnson (1991) bahwa strategi pengelolaan konflik ada karena dipelajari, biasanya sejak masa kanak-kanak sehingga berfungsi secara otomatis dalam level bawah sadar (preconscious). Tapi karena dipelajari, maka seseorangpun dapat mengubah strateginya dengan mempelajari cara baru dan lebih efektif dalam menangani konflik.

Strategi dasar pengelolaan konflik menurut Johnson & Johnson (1991) Read More »

Lima gaya pengelolaan konflik menurut  Hendricks (2001)

Lima gaya pengelolaan konflik menurut  Hendricks (2001)

Lima gaya pengelolaan konflik menurut  Hendricks (2001), yang diorientasikan dalam organisasi maupun perusahaan. Lima gaya yang dimaksud adalah: 1. Integrating (menyatukan, menggabungkan) Individu yang memilih gaya ini melakukan tukar-menukar informasi. Disini ada keinginan untuk mengamati perbedaan dan mencari solusi yang dapat diterima semua kelompok. Cara ini mendorong berpikir kreatif serta mengembangkan alternatif pemecahan masalah.  2.

Lima gaya pengelolaan konflik menurut  Hendricks (2001) Read More »

Macam-macam Pola Pengelolaan Konflik, menurut penelitian Vliert dan Euwema (dalam Farida, 1996)

Macam-macam Pola Pengelolaan Konflik, menurut penelitian Vliert dan Euwema (dalam Farida, 1996)

Macam-macam Pola Pengelolaan Konflik, menurut penelitian Vliert dan Euwema (dalam Farida, 1996) penelitian-penelitian mengenai cara-cara penyelesaian konflik menggunakan klasifikasi yang berbeda. Belum ada kesepakatan dari para ahli mengenai klasifikasi yang dianggap paling valid. Individu berhubungan dengan yang lain dalam tiga cara; moving toward others (mendapatkan dukungan), moving againts other (menyerang dan mendominasi), dan moving away

Macam-macam Pola Pengelolaan Konflik, menurut penelitian Vliert dan Euwema (dalam Farida, 1996) Read More »

Strategi pengelolaan konflik yang lebih efektif

Strategi pengelolaan konflik yang lebih efektif

Strategi pengelolaan konflik yang lebih efektif, strategi yang dipandang lebih efektif dalam pengelolaan konflik meliputi: koesistensi damai, yaitu mengendalikan konflik dengan cara tidak saling mengganggu dan saling merugikan, dengan menetapkan peraturan yang mengacu pada perdamaian serta diterapkan secara ketat dan konsekuen; dengan mediasi (perantaraan). Jika penyelesaian konflik menemui jalan buntu, masing-masing pihak bisa menunjuk pihak

Strategi pengelolaan konflik yang lebih efektif Read More »

Proses konflik menurut Robbins (1996), terdiri dari lima tahap

Proses konflik menurut Robbins (1996), terdiri dari lima tahap

Proses konflik menurut Robbins (1996), terdiri dari lima tahap, yaitu: (1) oposisi atau ketidakcocokan potensial; (2) kognisi dan personalisasi; (3) maksud; (4) perilaku; dan (5) hasil.  Oposisi atau ketidakcocokan potensial adalah adanya kondisi yang menciptakan kesempatan untuk munculnya koinflik. Kondisi ini tidak perlu langsung mengarah ke konflik, tetapi salah satu kondisi itu perlu jika konflik

Proses konflik menurut Robbins (1996), terdiri dari lima tahap Read More »

Scroll to Top