Home » Sejarah » Sunda Kelapa dan Perkembangan Kota Jakarta dari Masa ke Masa
Posted in

Sunda Kelapa dan Perkembangan Kota Jakarta dari Masa ke Masa

Sunda Kelapa dan Perkembangan Kota Jakarta dari Masa ke Masa (ft/istimewa)
Sunda Kelapa dan Perkembangan Kota Jakarta dari Masa ke Masa (ft/istimewa)

Jakarta, ibu kota Indonesia, adalah kota metropolitan yang memiliki sejarah panjang. Sunda Kelapa dan Perkembangan Kota Jakarta dari Masa ke Masa. Perkembangannya dimulai dari sebuah pelabuhan kecil bernama Sunda Kelapa, yang kemudian mengalami berbagai transformasi hingga menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya seperti saat ini. Dari masa kerajaan, kolonialisme, hingga era modern, Sunda Kelapa memainkan peran penting dalam membentuk wajah Jakarta.

Artikel ini akan mengulas perjalanan sejarah Sunda Kelapa dan bagaimana kota ini berkembang dari masa ke masa.

Sunda Kelapa pada Masa Kerajaan

1. Pelabuhan Strategis Kerajaan Sunda

Pada abad ke-12 hingga ke-16, Sunda Kelapa merupakan pelabuhan utama Kerajaan Sunda. Letaknya yang strategis di pesisir utara Pulau Jawa menjadikannya pusat perdagangan yang ramai. Pedagang dari Tiongkok, India, Arab, dan Eropa datang ke Sunda Kelapa untuk membeli rempah-rempah dan komoditas lain.

2. Hubungan dengan Portugis

Pada tahun 1522, Kerajaan Sunda menjalin kerja sama dengan Portugis untuk melindungi pelabuhan dari ancaman Kesultanan Demak dan Cirebon. Sebagai imbalan, Portugis diberi izin membangun benteng di Sunda Kelapa. Namun, aliansi ini tidak bertahan lama karena muncul kekuatan baru yang ingin merebut pelabuhan ini.

Perebutan Sunda Kelapa: Kedatangan Fatahillah

Pada tahun 1527, pasukan Kesultanan Demak yang dipimpin oleh Fatahillah menyerang Sunda Kelapa dan berhasil mengalahkan Portugis. Setelah kemenangan ini, Sunda Kelapa berganti nama menjadi Jayakarta, yang berarti “kemenangan yang sempurna.” Perubahan nama ini menandai awal dari pengaruh Islam di wilayah tersebut dan runtuhnya dominasi Kerajaan Sunda.

Jayakarta di Bawah Kekuasaan VOC

1. Penaklukan oleh Belanda

Pada tahun 1619, Belanda yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen merebut Jayakarta dan menghancurkan kota ini. VOC kemudian membangun kota baru di atas reruntuhan Jayakarta dan menamakannya Batavia. Nama ini diambil dari suku Batavii di Belanda.

2. Batavia sebagai Pusat Kolonial

Batavia berkembang menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan Hindia Belanda. Sistem kanal ala Eropa dibangun untuk mengontrol tata kota dan transportasi. Kota ini menjadi pusat administrasi bagi Belanda di Asia Tenggara dan menarik banyak imigran, termasuk orang Tionghoa, Arab, dan India.

Namun, kondisi lingkungan di Batavia yang buruk, terutama wabah penyakit akibat kanal yang tercemar, menyebabkan banyak penduduk pribumi bermigrasi ke daerah pinggiran seperti Meester Cornelis (sekarang Jatinegara) dan Tanah Abang.

Baca juga: Sambutan Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.