Posted in

Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel): Kebijakan Eksploitasi pada Masa Hindia Belanda

Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel): Kebijakan Eksploitasi pada Masa Hindia Belanda (ft/istimewa)
Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel): Kebijakan Eksploitasi pada Masa Hindia Belanda (ft/istimewa)
sekolahGHAMA
2. Kritik dari Tokoh Belanda

Beberapa tokoh Belanda mulai mengecam kebijakan ini:

  • Eduard Douwes Dekker (Multatuli) menulis novel Max Havelaar (1860) yang mengungkap penderitaan rakyat akibat Tanam Paksa.
  • Frans van de Putte, seorang politikus, menyerukan penghapusan sistem ini dalam parlemen Belanda.

Penghapusan Sistem Tanam Paksa

Tekanan dari berbagai pihak akhirnya memaksa pemerintah Belanda untuk menghapus Sistem Tanam Paksa secara bertahap:

  • 1848 – Reformasi politik di Belanda mulai mengurangi kebijakan eksploitasi di koloninya.
  • 1860 – Publikasi Max Havelaar menggugah kesadaran masyarakat Belanda.
  • 1870 – Sistem Tanam Paksa resmi dihapus dan digantikan oleh Sistem Ekonomi Liberal, yang membuka perkebunan swasta di Indonesia.

Kesimpulan

Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel): Kebijakan Eksploitasi pada Masa Hindia Belanda. Sistem Tanam Paksa adalah kebijakan eksploitasi yang memberikan keuntungan besar bagi Belanda tetapi menyebabkan penderitaan luar biasa bagi rakyat Indonesia. Kebijakan ini memicu kelaparan, kemiskinan, dan berbagai bentuk perlawanan. Akhirnya, tekanan dari dalam dan luar negeri menyebabkan sistem ini dihapus, meskipun dampaknya terhadap masyarakat Indonesia masih terasa hingga bertahun-tahun kemudian.

Baca juga: Tujuan Pembentukan VOC: Sejarah, Dampak, Alasan


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa tujuan utama dari Sistem Tanam Paksa? Tujuannya adalah meningkatkan pendapatan pemerintah Belanda dengan memanfaatkan tenaga dan sumber daya di Nusantara untuk menanam tanaman ekspor.

2. Siapa yang mencetuskan Sistem Tanam Paksa? Sistem ini diusulkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830.

3. Apa dampak negatif terbesar dari Sistem Tanam Paksa bagi rakyat Indonesia? Dampak terbesar adalah kelaparan massal, kemiskinan, dan kematian akibat eksploitasi berlebihan terhadap rakyat.

4. Mengapa Sistem Tanam Paksa akhirnya dihapus? Tekanan dari tokoh-tokoh Belanda, seperti Eduard Douwes Dekker, serta reformasi politik di Belanda membuat pemerintah kolonial akhirnya menghapus kebijakan ini pada tahun 1870.

5. Apa yang menggantikan Sistem Tanam Paksa setelah dihapus? Setelah Tanam Paksa dihapus, sistem ekonomi liberal diterapkan, yang memungkinkan perusahaan swasta untuk mengelola perkebunan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.