Home » Sejarah » Semarang dan Lawang Sewu: Keindahan Arsitektur Belanda yang Ikonik
Posted in

Semarang dan Lawang Sewu: Keindahan Arsitektur Belanda yang Ikonik

Semarang dan Lawang Sewu: Keindahan Arsitektur Belanda yang Ikonik (ft/istimewa)
Semarang dan Lawang Sewu: Keindahan Arsitektur Belanda yang Ikonik (ft/istimewa)
sekolahGHAMA

Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah, merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki jejak kolonial Belanda yang kuat. Salah satu peninggalan arsitektur paling ikonik di kota ini adalah Lawang Sewu, sebuah bangunan bersejarah yang menjadi simbol keindahan dan misteri. Dalam artikel Semarang dan Lawang Sewu, kita akan membahas sejarah Semarang sebagai kota kolonial, keunikan arsitektur Lawang Sewu, serta berbagai bangunan peninggalan Belanda lainnya yang masih dapat ditemukan di kota ini.

1. Sejarah Semarang sebagai Kota Kolonial

Sebagai kota pelabuhan yang strategis, Semarang telah menjadi pusat perdagangan sejak masa Kerajaan Mataram. Pada abad ke-17, Belanda mulai menguasai Semarang dan menjadikannya sebagai salah satu kota penting di Hindia Belanda. Dengan berkembangnya perdagangan dan industri, Belanda membangun berbagai fasilitas, termasuk gedung pemerintahan, perkantoran, dan infrastruktur transportasi yang masih berdiri hingga kini.

Pada awal abad ke-20, Semarang menjadi kota modern dengan sistem drainase yang baik, jalan raya yang tertata, serta berbagai bangunan megah yang mencerminkan arsitektur Eropa. Salah satu yang paling terkenal adalah Lawang Sewu, yang hingga kini tetap menjadi daya tarik utama wisata sejarah di Semarang.

2. Lawang Sewu: Bangunan Bersejarah yang Ikonik

Lawang Sewu, yang berarti “seribu pintu” dalam bahasa Jawa, adalah salah satu bangunan paling terkenal di Semarang. Bangunan ini dibangun pada tahun 1904 oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai kantor pusat Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api Hindia Belanda.

a. Keunikan Arsitektur Lawang Sewu

Lawang Sewu memiliki ciri khas arsitektur kolonial yang menawan, dengan perpaduan gaya Eropa dan adaptasi terhadap iklim tropis Indonesia. Beberapa fitur unik bangunan ini meliputi:

  • Jendela dan pintu besar: Meskipun disebut “seribu pintu,” jumlah sebenarnya tidak mencapai seribu, tetapi bangunan ini memang memiliki banyak jendela dan pintu yang memungkinkan sirkulasi udara yang baik.
  • Lorong-lorong panjang dan megah: Lorong-lorong yang luas dan tinggi memberikan kesan megah serta membantu menjaga suhu di dalam ruangan tetap sejuk.
  • Menara kembar: Dua menara tinggi di bagian depan bangunan menjadi ciri khas yang menambah keindahan arsitekturnya.
  • Material berkualitas tinggi: Batu bata merah khas Belanda, lantai keramik, serta kaca patri yang menghiasi bagian dalam menambah kesan elegan.
b. Fungsi Bangunan dari Masa ke Masa

Sejak dibangun, Lawang Sewu telah mengalami berbagai perubahan fungsi, di antaranya:

  • Kantor pusat NIS (1904-1942)
  • Markas militer Jepang selama Perang Dunia II (1942-1945)
  • Kantor Pemerintah Indonesia pasca-kemerdekaan
  • Tempat wisata dan cagar budaya hingga saat ini

Kini, Lawang Sewu menjadi destinasi wisata sejarah favorit di Semarang, menarik pengunjung dengan keindahan arsitekturnya serta cerita-cerita mistis yang menyelimutinya.

Baca juga: Siapa yang Menciptakan PKI?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.