Sejarah Singkat Candi Borobudur yang Berdiri Megah (ft/istimewa)

Sejarah Singkat Candi Borobudur yang Berdiri Megah

Candi Borobudur adalah salah satu monumen paling terkenal di Indonesia dan dunia. Terletak di Magelang, Jawa Tengah, Borobudur bukan hanya candi Buddha terbesar di dunia, tetapi juga sebuah mahakarya arsitektur dan seni. Dibangun pada abad ke-8 Masehi, candi ini telah bertahan sebagai simbol spiritualitas dan kebudayaan, menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya. Dalam artikel ini akan mengulas Sejarah Singkat Candi Borobudur yang Berdiri Megah.

Sejarah Pembangunan

Candi Borobudur dibangun oleh Dinasti Syailendra, yang merupakan penguasa di Jawa Tengah pada masa itu. Pembangunannya diperkirakan berlangsung selama sekitar 75 tahun, dimulai pada masa pemerintahan Raja Samaratungga dan selesai sekitar tahun 825 Masehi. Candi ini dibangun di atas bukit yang dikelilingi oleh gunung-gunung, dengan desain arsitektur yang mencerminkan konsep mandala, yang melambangkan alam semesta dalam ajaran Buddha.

Struktur dan Arsitektur

Borobudur terdiri dari sembilan tingkat bertingkat yang membentuk sebuah piramida besar. Tiga tingkat paling atas berbentuk lingkaran yang melambangkan dunia arupadhatu (dunia tanpa bentuk), sementara enam tingkat bawah berbentuk persegi yang melambangkan rupadhatu (dunia bentuk). Di puncaknya terdapat stupa utama yang dikelilingi oleh 72 stupa kecil, masing-masing berisi arca Buddha yang duduk dalam posisi meditasi.

Relief yang menghiasi dinding Borobudur menggambarkan cerita dari ajaran Buddha, termasuk kisah kehidupan Buddha Gautama dan hukum karma. Terdapat lebih dari 2.500 panel relief di Borobudur, yang menjadikannya sebagai koleksi relief Buddha terbesar di dunia.

Simbolisme dan Makna

Borobudur tidak hanya sebuah candi untuk tempat ibadah, tetapi juga sebuah representasi dari perjalanan spiritual menuju pencerahan. Struktur candi ini melambangkan tahapan dalam kehidupan spiritual: dari dunia penuh nafsu dan keinginan (kamadhatu), ke dunia yang mulai bebas dari keinginan tetapi masih terikat oleh bentuk (rupadhatu), hingga mencapai dunia tanpa bentuk (arupadhatu) yang melambangkan pencerahan.

Penemuan Kembali dan Pemulihan

Setelah berabad-abad terkubur di bawah abu vulkanik dan tertutup oleh hutan, Candi Borobudur ditemukan kembali pada awal abad ke-19 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris untuk Jawa. Raffles memerintahkan penggalian dan pemugaran candi, meskipun pemugaran besar-besaran baru dilakukan pada abad ke-20 dengan bantuan UNESCO.

Pada tahun 1991, Candi Borobudur diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, yang semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu keajaiban dunia yang perlu dilestarikan.

Baca juga: BUKTI ARKEOLOGIS LELUHUR BANGSA INDONESIA: JEJAK PERADABAN NUSANTARA YANG ABADI

Borobudur sebagai Warisan Dunia

Hari ini, Candi Borobudur tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Buddha tetapi juga destinasi wisata internasional yang menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya. Setiap tahun, Borobudur menjadi pusat perayaan Hari Waisak, di mana ribuan umat Buddha dari seluruh dunia datang untuk beribadah dan merayakan kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Buddha Gautama.

Baca juga: UNESCO World Heritage Site: Borobudur

Kesimpulan

Sejarah Singkat Candi Borobudur yang Berdiri Megah. Candi Borobudur adalah salah satu peninggalan sejarah yang paling penting di Indonesia dan dunia. Sebagai simbol spiritual dan keajaiban arsitektur, Borobudur terus menjadi inspirasi bagi banyak orang. Penting bagi kita untuk terus menjaga dan melestarikan candi ini agar tetap berdiri megah bagi generasi mendatang.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.