Home » IPS Kelas 7 » Perubahan Sosial Akibat Kerusakan Lingkungan di Indonesia
Posted in

Perubahan Sosial Akibat Kerusakan Lingkungan di Indonesia

Perubahan Sosial Akibat Kerusakan Lingkungan di Indonesia (ft.istimewa)
Perubahan Sosial Akibat Kerusakan Lingkungan di Indonesia (ft.istimewa)

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan alam melimpah, mulai dari hutan tropis, lautan, gunung, hingga sungai yang menyimpan beragam sumber daya. Namun, di balik potensi besar tersebut, kerusakan lingkungan menjadi masalah serius yang berdampak luas terhadap kehidupan sosial masyarakat. Bagaimana Perubahan Sosial Akibat Kerusakan Lingkungan di Indonesia?

Kerusakan lingkungan tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga memicu perubahan sosial dalam bentuk pola hidup, budaya, mata pencaharian, hingga hubungan antarwarga. Artikel Perubahan Sosial Akibat Kerusakan Lingkungan di Indonesia ini akan membahas bagaimana kerusakan lingkungan memengaruhi kehidupan sosial di Indonesia, faktor penyebab, dampak yang ditimbulkan, serta langkah-langkah penanganannya.


1. Pengertian Perubahan Sosial dan Kerusakan Lingkungan

Perubahan sosial adalah pergeseran dalam struktur dan pola kehidupan masyarakat yang dapat meliputi nilai, norma, perilaku, maupun hubungan sosial. Perubahan ini bisa terjadi secara alami atau akibat faktor eksternal, termasuk kerusakan lingkungan.

Kerusakan lingkungan adalah kondisi di mana fungsi alam terganggu akibat aktivitas manusia maupun faktor alam, sehingga menurunkan kualitas lingkungan hidup. Contoh kerusakan lingkungan antara lain deforestasi, pencemaran air dan udara, serta hilangnya keanekaragaman hayati.

Ketika lingkungan rusak, masyarakat yang bergantung pada alam terpaksa menyesuaikan diri, sehingga terjadilah perubahan sosial.


2. Penyebab Kerusakan Lingkungan di Indonesia

Kerusakan lingkungan di Indonesia terjadi karena kombinasi faktor manusia dan alam, antara lain:

  1. Deforestasi: penebangan hutan untuk perkebunan, pertambangan, dan pemukiman.
  2. Pertambangan tanpa reklamasi: menimbulkan lubang bekas tambang yang berbahaya.
  3. Pencemaran industri: limbah pabrik mencemari sungai dan udara.
  4. Perubahan iklim global: meningkatkan risiko bencana alam, seperti banjir dan kekeringan.
  5. Sampah plastik: menyebabkan pencemaran laut dan membahayakan biota.
  6. Eksploitasi berlebihan: penangkapan ikan destruktif, penggundulan hutan mangrove, hingga perburuan liar.

Faktor-faktor ini mempercepat degradasi lingkungan dan menekan kehidupan masyarakat.


3. Dampak Kerusakan Lingkungan terhadap Kehidupan Sosial

Kerusakan lingkungan berimbas langsung pada masyarakat, baik di desa maupun kota. Dampaknya antara lain:

a. Perubahan Mata Pencaharian

Banyak masyarakat pesisir kehilangan mata pencaharian akibat pencemaran laut dan rusaknya ekosistem terumbu karang. Nelayan sulit mendapat ikan, sementara petani menghadapi gagal panen akibat banjir atau kekeringan.

b. Perpindahan Penduduk

Kerusakan lingkungan seperti abrasi pantai atau longsor memaksa masyarakat meninggalkan tempat tinggalnya. Migrasi ini menciptakan tantangan sosial baru di daerah tujuan.

c. Konflik Sosial

Sumber daya alam yang semakin terbatas menimbulkan persaingan. Misalnya, perebutan lahan antara masyarakat adat dengan perusahaan perkebunan.

d. Hilangnya Tradisi dan Budaya

Masyarakat adat yang menggantungkan hidup pada alam kehilangan tradisi karena lingkungan yang menopang budaya mereka rusak.

e. Penurunan Kualitas Kesehatan

Pencemaran udara menyebabkan ISPA, sementara air yang tercemar menimbulkan penyakit diare. Hal ini menurunkan kualitas hidup masyarakat.


4. Studi Kasus di Indonesia

Beberapa kasus nyata di Indonesia menunjukkan hubungan erat antara kerusakan lingkungan dan perubahan sosial:

  • Kabut Asap di Sumatra dan Kalimantan: kebakaran hutan menyebabkan aktivitas masyarakat lumpuh, sekolah diliburkan, bahkan memicu migrasi sementara.
  • Abrasi di Pantai Utara Jawa: banyak desa hilang akibat tergerus laut, memaksa warga pindah dan mengubah pola hidup mereka.
  • Limbah Sungai Citarum: pencemaran berat membuat warga sulit mengakses air bersih dan menurunkan kualitas kesehatan sosial.
  • Deforestasi di Papua dan Kalimantan: masyarakat adat kehilangan lahan berburu dan ladang tradisional, sehingga budaya mereka terancam punah.

5. Perubahan Nilai dan Norma Masyarakat

Kerusakan lingkungan juga memengaruhi nilai dan norma dalam masyarakat:

  • Nilai gotong royong melemah: urbanisasi akibat kerusakan lingkungan membuat masyarakat lebih individualis.
  • Norma adat bergeser: aturan adat yang melindungi alam sering tergantikan oleh kepentingan ekonomi jangka pendek.
  • Kesadaran lingkungan meningkat: meskipun banyak dampak negatif, kerusakan lingkungan juga menumbuhkan gerakan sosial peduli lingkungan, seperti komunitas hijau dan bank sampah.

Baca juga: 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan karena sudah menyelesaikan tugas


6. Upaya Penanggulangan Kerusakan Lingkungan

Untuk mencegah dampak sosial yang lebih parah, perlu langkah nyata dalam menanggulangi kerusakan lingkungan, di antaranya:

  1. Reboisasi dan konservasi hutan untuk memulihkan ekosistem.
  2. Pengelolaan sampah terpadu dengan sistem reduce, reuse, recycle (3R).
  3. Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
  4. Penegakan hukum terhadap pelaku perusakan lingkungan.
  5. Pengembangan energi terbarukan untuk mengurangi polusi.
  6. Kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan.

7. Peran Masyarakat dalam Menghadapi Perubahan Sosial

Masyarakat memiliki peran penting dalam beradaptasi sekaligus mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut:

  • Gotong royong membersihkan lingkungan untuk mencegah banjir.
  • Partisipasi dalam program pemerintah seperti ProKlim (Program Kampung Iklim).
  • Mengembangkan ekonomi hijau melalui usaha ramah lingkungan.
  • Mendorong kearifan lokal yang menjaga keseimbangan alam.

Dengan keterlibatan masyarakat, perubahan sosial akibat kerusakan lingkungan dapat diminimalisir.


8. Kesimpulan

Kerusakan lingkungan di Indonesia membawa dampak besar terhadap kehidupan sosial masyarakat. Mulai dari perubahan mata pencaharian, perpindahan penduduk, konflik sosial, hingga hilangnya budaya lokal. Perubahan sosial ini bisa menjadi ancaman jika tidak segera ditangani, tetapi juga bisa menjadi peluang untuk membangun kesadaran baru akan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat dibutuhkan. Dengan menjaga lingkungan, kita juga menjaga kualitas kehidupan sosial masyarakat Indonesia agar tetap harmonis, sehat, dan berkelanjutan.


Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

1. Apa hubungan antara kerusakan lingkungan dan perubahan sosial?
Kerusakan lingkungan memengaruhi pola hidup, mata pencaharian, kesehatan, bahkan budaya masyarakat, sehingga menimbulkan perubahan sosial.

2. Apa contoh nyata perubahan sosial akibat kerusakan lingkungan di Indonesia?
Kabut asap, abrasi pantai, pencemaran sungai, hingga deforestasi yang memaksa masyarakat mengubah pola hidup dan tradisi mereka.

3. Apa dampak kerusakan lingkungan terhadap masyarakat adat?
Masyarakat adat kehilangan lahan, mata pencaharian tradisional, bahkan identitas budaya mereka.

4. Bagaimana cara mengatasi kerusakan lingkungan?
Dengan reboisasi, pengelolaan sampah, penegakan hukum, penggunaan energi terbarukan, dan edukasi masyarakat.

5. Apa peran masyarakat dalam mencegah kerusakan lingkungan?
Aktif menjaga kebersihan, ikut program lingkungan, mengelola sampah, serta melestarikan kearifan lokal.


Referensi
  • Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. (2023). Status Lingkungan Hidup Indonesia.
  • United Nations Environment Programme (UNEP). (2022). Environmental Degradation and Social Change.
  • World Health Organization (WHO). (2021). Health, Environment, and Social Impact.
  • UNESCO. (2022). Culture and Environment in Sustainable Development.

kehidupan sosial, kondisi lingkungan sekitar, hubungan sosial masyarakat, lingkungan dan masyarakat, dampak kerusakan lingkungan, peran masyarakat menjaga lingkungan, 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.