Home » Sejarah » Perlawanan Pangeran Diponegoro didampingi oleh Pangeran Mangkubumi
Perlawanan Pangeran Diponegoro didampingi oleh Pangeran Mangkubumi

Perlawanan Pangeran Diponegoro didampingi oleh Pangeran Mangkubumi

Perlawanan Pangeran Diponegoro didampingi oleh Pangeran Mangkubumi (paman Pangeran Diponegoro), Ali Basyah Sentot Prawirodirjo sebagai panglima muda dan Kyai Mojo bersama murid-muridnya.

Nyi Ageng Serang yang Sudah berusia 73 tahun bersama cucunya R.M. Papak bergabung dengan pasukan Diponegoro.

Nyi Ageng Serang sejak muda sudah sangat anti pada Belanda dan pernah membantu ayahnya (Panembahan Serang) untuk melawan Belanda.

Semangat Perang Sabil

Pada tahun-tahun pertama, dengan semangat perang Sabil (perang membela kebenaran dan keadilan, yang apabila gugur di medan perang akan mendapatkan hadih surga).

Perlawanan telah meluas ke berbagai daerah, yaitu Yogyakarta dan Surakarta serta Banyumas, Kedu, Pekalongan, Semarang dan Rembang, sampai ke Jawa Timur.

Perang Dipenogoro

Perang yang dikobarkan oleh Pangeran Diponegoro telah mampu menggerakkan kekuatan di seluruh Jawa. Oleh karena itu perang Diponegoro sering dikenal sebagai Perang Jawa.

Kekuatan rakyat, bangsawan dan para ulama bergerak untuk melawan kekezaman Belanda. Gerak pasukan pos pertahanan Diponegoro berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain.

Menghadapi perlawanan Diponegoro yang kuat dan menyulitkan ini, kemudian Belanda segera mendatangkan bala bantuan dan terutama pasukan dari Sumatra Barat.

Sistem Benteng Stelse

Untuk menghadapi perlawanan Diponegoro, itu Belanda menerapkan sistem Benteng Stelsel (setiap daerah yang sudah berhasil diduduki Belanda, dibangun benteng pertahanan, dan antar benteng pertahanan ada jalan/jalur penghubungnya).

Dari benteng yang satu ke benteng yang lain ditempatkan atau dihubungkan dengan pasukan gerak cepat. Hal dimaksud untuk memutus jaringan kerja sama pasukan Diponegoro.

Tujuan dari strategi benteng stelsel untuk mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro dan memberikan tekanan agar pasukan Diponegoro segera menyerah.

Dengan strategi benteng stelsel sedikit demi sedikit perlawanan Diponegoro dapat diatasi. Dalam tahun 1827 perlawanan Diponegoro di beberapa tempat berhasil dipukul mundur oleh pasukan Belanda.

Para pernimpin pasukan Diponegoro banyak yang ditangkap. Tetapi perlawanan rakyat masih terjadi di beberapa tempat.

Perang Jawa Peperangan Terbesar Untuk Belanda

Semangat perlawanan Pangeran Diponegoro menjadi semangat perang sabil yang didukung oleh banyak unsur di Jawa. Perlawanan ini dikenal dalam catatan Belanda sebagai Perang Jawa. Merupakan perang terbesar bagi Belanda sehingga menguras keuangan yang luar biasa jumlahnya.

Korban dari pihak rakyatpun sangat besar, menurut catatan MC Ricklefs dalam buku Sejarah Indonesia Modern (Sejarawan Australia) hampir setengah penduduk Yogyakarta habis karena perlawanan ini.

Untuk mempercepat selesainya perlawanan Diponegoro, maka Belanda mengumumkan pemberian hadiah 20.000 ringgit kepada siapa yang dapat menyerahkan Pangeran Diponegoro, hidup atau mati.

Jurus Licik Belanda

Namun tidak ada tanggapan dari rakyat. Belanda kemudian menempuh cara lain. Akhirnya Belanda mengeluarkan jurus liciknya. Pangeran Diponegoro diundang ke Magelang untuk diajak berunding.

Semula Pangeran Diponegoro menolak, namun karena ada jaminan kalau perundingan gagal, beliau boleh pergi dengan aman, maka beliau menyanggupi perundingan tersebut. Ternyata Pangeran Diponegoro dikhianati.

Sewaktu berunding, maka atas perintah Jenderal De Kock, Pangeran Diponegoro ditangkap, dibuang di Manado dan selanjutnya dipindahkan ke Ujungpandang sampai meninggalnya pada tanggal 8 Januari 1855.

Baca juga Kehidupan Bangsa Indonesia pada masa Kolonialisme

Di samping perlawanan Diponegoro, di beberapa tempat lain juga terjadi perlawanan yang sangat gigih terhadap kekuasan Belanda.

Perlawanan- perlawanan itu antara lain perlawanan rakyat Bali, Perlawanan di Kalimantan Selatan, perlawanan rakyat Aceh, Perlawanan rakyat di Tanah Batak, dan masih banyak perlawanan yang lain.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top