Peristiwa Bandung Lautan Api Membara di Kota Bandung, Pada bulan Oktober 1945, tentara Sekutu memasuki Kota Bandung. Ketika itu para pejuang Bandung sedang melaksanakan pemindahan kekuasaan dan merebut senjata dan peralatan dari tentara Jepang.
Tentara Sekutu menduduki dan menguasai kantor-kantor penting. Tentara NICA membonceng tentara Sekutu itu. NICA berkeinginan mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia.
Pada tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum (peringatan) pertama agar Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945.
Para pejuang kita harus menyerahkan senjata yang dirampas dari tentara Jepang. Alasannya untuk menjaga keamanan. Apabila tidak diindahkan, tentara Sekutu akan menyerang total.
Peringatan ini tidak dihiraukan oleh para pejuang Indonesia. Sejenak saat itu sering terjadi bentrokan senjata. Kota Bandung terbagi menjadi dua, Bandung Utara dan Bandung Selatan.
Karena persenjataan yang tidak memadahi, pasukan TKR dan para pejuang lainnya tidak dapat mempertahankan Bandung Utara. Akhirnya Bandung Utara dikuasai oleh Sekutu. Pada tanggal 23 Maret 1946 tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum kedua.
Mereka menuntut agar semua masyarakat dan para pejuang TRI (Tentara Republik Indonesia) mengosongkan kota Bandung bagian selatan.Perlu diketahui bahwa sejak 24 Januari 1946, TKR telah berubah namanya menjadi TRI.
Akhirnya, TRI dan para pejuang lainnya mundur dan mengosongkan Bandung Selatan. Rakyat diungsikan ke luar Kota Bandung. Sebelum ditinggalkan, Bandung Selatan dibumihanguskan oleh para pejuang.
Baca juga Organisasi Bentukkan Militer Jepang pada masa Penjajahan
Bumi hangus adalah memusnahkan dengan pembakaran semua barang, bangunan, gedung yang mungkin akan dipakai oleh musuh. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 dan terkenal dengan sebutan Bandung Lautan Api. Dalam peristiwa tersebut, gugur seorang pejuang Mohammad Toha.
Leave a Reply