Penyebab Rendahnya Produktivitas Tenaga Kerja
Penyebab Rendahnya Produktivitas Tenaga Kerja, Pada umumnya para karyawan perusahaan akan menghasilkan jumlah produk yang berbeda antara satu karyawan dengan lainnya. Perbedaan jumlah produk antara satu karyawan yang satu dengan karyawan yang lain merupakan petunjuk adanya perbedaan produktivitas.
Konsep produktivitas dinya-takan dengan ouput per satuan input. Misalnya produktivitas kerja seseorang adalah menghasilkan cetakan 40 batu bata per jam. Di sini output atau hasil adalah 40 batu bata dan inputnya adalah tenaga kerja yang bekerja satu jam.
Keprihatinan umum yang terjadi di negara-negara berkembang adalah Produktivitas Tenaga Kerja Rendah. Produktivitas yang rendah memang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kondisi pekerja, sarana pendukung, dan kebijakan perusahaan dan pemerintah.
a. Kondisi pekerja
Penyebab Rendahnya Produktivitas Tenaga Kerja, Produktivitas pekerja sangat dipengaruhi kondisi dalam diri pekerja yang meliputi pendidikan, latihan, motivasi kerja, sikap mental, dan fisik. Pendidikan dan latihan memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan umumnya diperoleh secara formal. Sementara itu latihan lebih menekankan kepada keterampilan-ketrampilan teknis.
Motivasi kerja, dan sikap mental merupakan masalah penting yang harus dijaga agar mendukung kerja. Gaya kepemimpinan, pengupahan dan hubungan industrial secara menyeluruh merupakan faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja dan sikap mental.
b. Sarana pendukung
Sarana pendukung untuk peningkatan produktivitas kerja karyawan perusahaan dapat dikelompokkan pada dua golongan yaitu :
- menyangkut lingkungan kerja, termasuk teknologi dan cara produksi, sarana dan peralatan produksi yang digunakan, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja serta suasana dalam lingkungan kerja itu sendiri;
- menyangkut kesejahteraan pekerja yang tercermin dalam sistem pengupahan dan jaminan sosial, serta jaminan kelangsungan kerja.
Perbaikan-perbaikan di bidang pengupahan dan jaminan sosial dapat menumbuhkan motivasi dan meningkatkan kemampuan fisik karyawan. Adanya kepastian atas kelangsungan pekerjaan dan penghasilan yang akan diperoleh hingga hari tua, merupakan daya pendorong yang besar untuk peningkatan produktivitas kerja.
c. Kebijakan pemerintah dan perusahaan
Kebijakan Pemerintah dalam bentuk perundang-undangan dan hubungan industrial yang merupakan hubungan antara pelaku-pelaku dalam industri, akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Selain pemerintah, kemampuan pimpinan perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan, menciptakan sistem pembagian kerja, dan pengawasan, memberi pengaruh yang besar terhadap produktivitas tenaga kerja.
Baca juga Peran Kemnaker Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan
d. Upah rendah
Permasalahan tenaga kerja yang cukup memperihatinkan adalah rendahnya tingkat upah. Upah rendah umumnya terjadi pada sektor-sektor pertanian, industri kecil, dan sektorsektor informal yang lain. Hal ini sering kali menjadi pemicu pemogokan buruh.
Baca juga Salah satu komponen biaya produksi adalah tenaga kerja
Upah seharusnya memiliki tiga fungsi yakni : (1) menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya, (2) mencerminkan imbalan atas hasil kerja seseorang, dan (3) menyediakan insentif untuk mendorong peningkatan produktivitas kerja.
Jika kita melihat data Upah Minimal Propinsi (UMP) dalam Tabel 14.2. kita bisa memperkirakan bahwa upah sebesar UMP hanya sekedar dapat memenuhi kebutuhan fisik minimum saja.