Pandangan Benjamin Samuel Bloom
Pandangan Benjamin Samuel Bloom (1913-1999) dan David Krathwohl (1921-2016) terhadap Belajar, Bloom dan Krathwohl menekankan perhatiannya pada apa yang mesti dikuasai individu (sebagai tujuab belajar), setelah melalui peristiwa- peristiwa belajar. Tujuan belajar yang dikemukakannya dirangkum dalam tiga kawasan yang biasa disebut dengan Taksonomi Bloom (Siregar & Nara). Secara ringkas, ketiga kawasan taksonomi Bloom tersebut sebagai berikut:
Kawasan kognitif
Anderson dan Krathwohl (2001) melakukan revisi kawasan kognitif. Terdapat 6 tingkatan pada kawasan kognitif, yaitu:
- Mengingat, meningkatkan ingatan atas materi yang disajikan dalam bentuk yang sama diajarkan.
- Mengerti, mampu membangun arti dai pesan pembelajaran, termasuk komunikasi lisan, tulisan maupun grafis.
- Memakai, menggunakan prosedur untuk mengerjakan latihan maupun memecahkan masalah.
- Menganalisis, memecah bahan-bahan ke dalam unsur-unsur pokoknya dan menetukan bagaimaa bagian-bagian saling berhubungan satu sama lain dan kepada seluruh struktur
- Menilai, membuat pertimbangan berdasarkan kriteria standar tertentu.
- Mencipta, membuat suatu pokok yang baru dengan mengatur kembali unsurunsur atau bagian-bagian ke dalam suatu pola atau struktur yang belum pernah ada
Kawasan afektif
Kawasan afektif terdiri dari 5 tingkatan, yaitu:
- Penerimaan (receiving), meliputi kesadaran akan adanya sesuatu, ingin menerima, dan memperhatikannya.
- Pemberian respons (responding), meliputi sikap ingin merespons, puas dalam memberi respons.
- Pemberian nilai atau penghargaan (valuing), meliputi penerimaan terhadap suatu nilai, memililih sistem nilai yang disukai dan memberikan komitemen untuk menggunakan nilai tertentu.
- Pengorganisasian (organization), meliputi menghubungkan nilai- nilai yang dipercayainya.
- Karakterisasi (characterization), meluputi menjadikan nilai-nilai sebagai bagian pola hidupnya.
Kawasan psikomotor
- Peniruan, kemampuan mengamati gerakan.
- Penggunaan, kemampuan mengikuti pengarahan, gerakan pilihan dan pendukung.
- Ketepatan, kemampuan memberikan respons atau melakukan gerak dengan benar.
- Perangkaian, kemampuan melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar.
- Naturalisasi, melakukan gerakan secara rutin dengan menggunakan energi fisik dan psikis yang minimal.
Baca juga Realitas Ada Pada Pikiran Seseorang