Politik Ekonomi Sosial Dan Budaya Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Pengaruh Penjajahan Belanda maupun pendudukan Jepang sangat terasa bagi masyarakat Indonesia, baik dalam bidang sosial, politik, ekonomi dan budaya. Meskipun di masa awal kemerdekaan, masih banyak yang harus diperjuangkan untuk mengejar ketertinggalan akibat penindasan oleh penjajah. Dalam bidang ekonomi, pada masa awal kemerdekaan terjadi inflasi yang tinggi luar biasa dan kekosongan kas negara, akibat blockade Belanda. Untuk menjadi sebuah negara dan pemerintahan yang berdaulat, maka harus dibutuhkan…
Konferensi Inter-Indonesia 30 Juli 1949 Sebelum Konferensi Meja Bundar (KMB), Sebelum pelaksanaan Konferensi Meja Bundar (KMB) diadakan Konferensi Antar Inonesia yaitu Republik Indonesia dengan BFO (Bijenkomstvoor Federal Overleg) atau Badan Permusyawaratan Federal. Mula-mula diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 19 – 22 Juli 1949. Kemudian dilanjutkan di Jakarta Konferensi Inter-Indonesia 30 Juli 1949. Keputusan penting antara lain : BFO mendukung tuntutan Republik IndonesiaNegara yang akan dibentuk nanti dinamakan RISRIS tetap memakai Sang Merah Putih, lagu kebangsaan…
Serangan 1 Maret 1949 di Pimpinan Letnan Kolonel Soeharto, Pasca Agresi Belanda II untuk menunjukkan bahwa TNI masih ada dan Pemerintahan RI masih berdiri, pemerintah RI melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali kota Yogyakarta.Serangan TNI ini dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret 1949. Dilakukan oleh pasukan TNI di bawah pimpinan Letnan Kolonel Soeharto. Untuk memudahkan penyerangan, maka wilayah penyerangan dibagi dalam lima sektor berikut ini : Sektor Barat, dipimpin oleh Letnan Kolonel Ventje Sumual, Sektor…
Perundingan Renville 17 Januari 1948 di Kapal Milik Amerika Serikat, Dampak dari Agresi Militer Belanda I, Dewan Keamanan PBB mengirimkan “Komisi Tiga Negara” ( KTN ) Anggota KTN terdiri dari : Australia (Richard C. Kirby) atas pilihan IndonesiaBelgia (Paul Van Zeeland) atas pilihan BelandaAmerika Serikat (Prof. Dr. Frank Graham) atas pilihan Australia dan Belgia Perundingan Renville 17 Januari 1948 di sebuah Kapal Milik Amerika Serikat, yang bernama USS Renville. Delegasi Indonesia diketuai Perdana Menteri Amir…
Perundingan Linggajati 25 Maret 1947 di Daerah Pegunungan Cirebon, Perundingan ini berlangsung pada tanggal 10 – 15 November 1946, dan keputusannya ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947 di Istana Risjswijk (Istana Merdeka). Dengan perantaraan diplomat Inggris, yaitu Lord Killearn, diadakan pertemuan di Istana Negara dan Pegangsaan Timur 56 antara Indonesia yang diwakili oleh Sutan Sjahrir dengan Belanda di bawah Prof. Schermerhorn. Selanjutnya, perundingan dilanjutkan di Linggajati (daerah pegunungan di Cirebon). Perundingan Linggajati 25 Maret 1947…
Perjuangan Diplomasi Dalam mempertahankan Kemerdekaan, Selain melakukan perjuangan fisik dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, para pemimpin pejuang kemerdekaan juga melakukan dengan jalur diplomasi untuk mendapatkan dukungan dan pengakuan dari dunia Internasional. Jalur diplomasi dan perjuangan fisik tetap berjalan secara bersamaan, saling menguatkan dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Dibawah ini Ananda bisa mengamati garis waktu perjuangan memeprtahankan kemerdekaan. Gambar 37b. Time Line Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (ilustrasi foto/Dokumen Moch Jainuri, 2020) Berbagai Perundingan diplomasi yang dilakukan antara Indonesia…
Pertempuran Surabaya Pada tanggal 25 Oktober 1945, Sekutu dibawah Komando Brigjen A.W.S. Mallaby tiba di Surabaya. Pada tanggal 28 Oktober 1945 terjadi pertempuran antara rakyat Surabaya. melawan Sekutu yang menewaskan Brigjen A.W.S. Mallaby. Kemudian sekutu di bawah pimpinan Mayjen R.C Mansergh mengeluarkan ultimatum, agar semua orang yang bersenjata menyerahkan diri pada tanggal 9 November 1945 sebelum pukul 18.00. Jika ultimatum tidak dipenuhi, Sekutu akan menyerang Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Karena ultimatum tersebut tidak…
Perjuangan Fisik Bersenjata Untuk Mempertahankan Kemerdekaan, AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) pada tanggal 29 September 1945 mulai mendarat di Tanjung Periok di bawah Letjen Sir Philip Christison. Pasukan Sekutu diboncengi NICA pimpinan Van Der Plass sebagai wakil Van Mook. Pasukan sekutu terdirin tiga divisi, meliputi divisi India 23, Divisi India 5 dan Divisi India 26. Tujuan kedatangan AFNEI : Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang.Melucuti tentara Jepang dan memulangkannya.Mengurus tentara sekutu yang ditawan Jepang.Memelihara…